Medan (SIB)
PT PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara (UIW Sumut) berupaya menjaga keandalan listrik saat Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Di momen Nataru ini, PLN Sumut menyiagakan 237 posko dengan 2.929 personel dan 48 Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).
General Manager PLN UIW Sumut, M Irwansyah Putra menjelaskan di Medan, Selasa (22/12), beragam persiapan telah disiapkan dalam menyambut Nataru. Ini dilakukan agar keandalan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru tetap terjaga.
"Saat ini memasuki masa siaga, PLN UIW Sumut tidak lagi melakukan kegiatan pemeliharaan listrik yang menyebabkan pemadaman kecuali ada gangguan. Semoga dengan kesiagaan PLN, masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan khidmat dan terlaksana dengan baik," katanya yang didampingi Manager Komunikasi/Humas Jimmy Aritonang dan Manager Sub Bidang Pengendalian Operasi Sistem Distribusi M Harryady Poel.
Irwansyah merinci, guna melaksanakan siaga pasokan listrik, PLN menyiapkan 2.929 personel, 237 posko yang siap melayani keluhan masyarakat, 48 PDKB. Kemudian, genset mobile 71 unit, per unit 4,794 Kilo Volt Ampere (kVA), 7 unit Uninterrupted Power Supply (UPS) per unit 320 kVA dan 57 unit gardu bergerak.
Selain itu, PLN juga menyiapkan pasokan listrik di bandara dengan 14 penyulang. Dengan rincian, Bandara Kuala Namu 6 penyulang,Bandara Aek Goyang 2 penyulang, Bandara Pinangsori 2 penyulang, Bandara Silangit 2 penyulang, Bandara Sibisa 1 penyulang dan Bandara Binaka Nias 1 penyulang.
"Saat ini pasokan listrik di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dengan daya mampu rata-rata sebesar 2.749 MW dengan beban puncak tertinggi 2.283 MW. Sedangkan beban puncak untuk Sumut tertinggi 1.811 MW dengan cadangan rata-rata 453 MW," terangnya.
Harryady menambahkan, dalam satu bulan terakhir kondisi cuaca memang kurang bersahabat. Dengan persiapan posko, personel dan material di gudang logistik PLN diharapkan dapat menghadapi masalah kelistrikan saat bencana alam terjadi.
"Mudah-mudahan personel kita sudah siap menghadapinya terutama terkait langkah awal mengisolir dulu untuk pengamanan terhadap jiwa manusia jika terjadi bencana. Dan selanjutnya ke suplai listrik," ujarnya.
Menyinggung listrik yang diberikan gratis 450 VA dan diskon 50 persen yang 900 VA, Jimmy Aritonang mengatakan, menunggu petunjuk dari pemerintah. (M01/f)
Sumber
: Hariansib edisi cetak