Selasa, 30 April 2024

Universitas Katolik Santo Thomas Medan Tidak Terkait TPPO Berkedok Magang Pengiriman Mahasiswa ke Jerman

* Rektor: Tidak Ada Mahasiswa Kita yang Ikut Frienjob ke Jerman
Redaksi - Sabtu, 06 April 2024 17:12 WIB
Universitas Katolik Santo Thomas Medan Tidak Terkait TPPO Berkedok Magang Pengiriman Mahasiswa ke Jerman
Foto SIB: Rickson Pardosi
KLARIFIKASI: Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Prof Dr Maidin Gultom SH MHum (dua kanan) didampingi Ketua Yayasan Santo Thomas, Anton Tampubolon SH (kanan) memberikan klarifikasi terkait TPPO berkedok pengiriman magang mahasiswa ke J
Medan (SIB)
Menanggapi beredarnya postingan/pemberitaan diberbagai media massa dan media sosial yang menyatakan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Sihol Situngkir, diduga terlibat TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) berkedok pengiriman magang mahasiswa ke Jerman, dengan ini Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, Prof Dr Maidin Gultom SH MHun didampingi Ketua Yayasan, Anton Tampubolon SH dan pejabat rektorat lainnya, melakukan klarifikasi serta menegaskan bahwa, Sihol Situngkir sudah tidak menjabat sebagai Rektor Universitas Katolik Santo Thomas, sejak tahun 2022 atau jauh sebelum kasusTPPO berkedok pengiriman magang mahasiswa ke Jerman itu mencuat ke publik. Hal itu di kuatkan dengan Surat Keputusan Pengurus Yayasan Santo Thomas Nomor:0578/YST/ G.16/07/2022 tertanggal 11 Juli 2023.

Rektor Universitas Katolik Santo Thomas saat ini adalah Prof.Dr. Maidin Gultom SH.MHum, yang menjabat sejak 1 September 2022. Hal itu juga dikuatkan dengan Surat Keputusan Yayasan Santo Thomas tentang pengangkatan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Nomor 0654/YST/G.16/08/2022 tertanggal 30 Agustus 2022.

Ditegaskannya lagi, bahwa Universitas Katolik Santo Thomas tidak pernah terlibat dalam kegiatan tersebut dan Universitas Katolik Santo Thomas menentang secara tegas seluruh tindakan yang berkaitan TPPO dan tidak pernah mengikutsertakan mahasiswa dalam kegiatan program Frienjob Jerman.

Universitas Katolik Santo Thomas meminta seluruh pihak (media massa, media sosial dan individu) yang telah menyebarkan berita/narasi/foto/postingan terkait hal itu, agar menghentikan penyebarluasan informasi tersebut dan menghapus informasi yang sudah dipublikasikan sebelumnya. Tujuannya, agar informasi yang keliru itu, tidak menimbulkan persepsi yang merugikan institusi Universitas Katolik Santo Thomas di masyarakat luas.

Apabila masih ada pihak-pihak yang menyebarluaskan berita/narasi/foto/postingan tersebut, maka Universitas Katolik Santo Thomas akan mengambil langkah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

Kembali ditegaskan Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Medan, tidak ada seorang mahasiswanya yang ikut Frienjob ke Jerman.

"Tidak ada mahasiswa kita yang terlibat atau ikut Frienjob ke Jerman," tegas Prof Maidin.

Sementara itu, Ketua Yayasan Santo Thomas, Anton Tampubolon SH menyebutkan bahwa di Universitas Katolik Santo Thomas Medan dalam menerapkan pembangunan karakter dan pembangunan akademik kepada para mahasiswa mahasiswinya.

Disebutkannya lagi, bahwa pihak yayasan dengan rektor berjalan harmonis, terutama pada jaman Prof Maidin Gultom dalam hal mengawasi, mendampingi dan melayani, agar jangan sampai terjadi hal hal yang signifikan melanggar aturan dalam penyelenggaraan tugas perguruan tinggi.

"Tidak boleh ada celah untuk berbuat apa yang tidak baik atau tidak sesuai peraturan di sini. Jika ada celah, pertama kita ingatkan, tegur, kita berikan peringatan peringatan secara terdokumentasi,” kata ketua yayasan Santo Thomas mengakhiri.(**)



Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru