Jumat, 17 Januari 2025

Putra Kisaran, Kombes Pol Bonar Sitinjak SH MH Dir Reskrimum Polda Papua Barat

- Minggu, 20 September 2015 21:22 WIB
11.351 view
Putra Kisaran, Kombes Pol Bonar Sitinjak SH MH Dir Reskrimum Polda Papua Barat
Kisaran (SIB)- Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Bersuka citalah dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan bersuka citalah. 2 nats firman Tuhan yang diimplementasikan Kombes Pol Bonar Sitinjak SST MK SH MH dalam hidupnya hingga saat ini menjadi Dir Reskrimum Polda Papua Barat.

Melalui telepon, anak ke 2 diantara 5 bersaudara itu menceritakan, ia lahir di Sumbul 4 Oktober 1962 dari pasangan Aiptu Pol (Purn) I. Sitinjak (+)/B br Manurung (+) semasa kecil sangat merasakan kepahitan hidup. Di kala itu gaji seorang abdi negara tidak lah mencukupi untuk menutupi kebutuhan 5 anak, apalagi ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Tidak lama bertugas di Dairi kemudian ayahnya dipindah tugaskan ke Asahan dan menetap di Jalan Belibis Kisaran Timur.
Kegetiran hidup masih tetap dirasakannya di tempat baru. Dia bersekolah di SDN 5 Kisaran. Usai menamatkan pendidikan sekolah dasar tahun 1974 kemudian melanjutkan ke sekolah menengah pertama, lulus tahun 1977. Perlahan tapi pasti, ekonomi keluarga mengalami sedikit perubahan dikarenakan ibunya turut membantu suami menopang ekonomi dengan berdagang. Setamat SMP dia melanjutkan SMAN I, lulus tahun 1981. Pendidikan SD hingga SMA semuanya ditempuh di Kisaran.

Keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi berkobar di sanubari tetapi faktor ekonomi membelenggu keinginan tersebut. Tahun 1982 dia mencoba mengikuti tes Akabri untuk wilayah Sumut dan berhasil. Namun di tingkat pusat dia dinyatakan kalah di tes pantukhir. 1983 kembali mengikuti tes Akabri di Medan tetapi kembali gagal di tes yang sama yakni tes pantukhir. Tidak mau terhanyut dalam situasi ketidakpastian kemudian memutuskan merantau ke Palembang, Sumatra Selatan melamar masuk secaba Polri tahun 1984. Bonar dinyatakan lulus selanjutnya mengikuti pendidikan diklat di Betung, Polda Sumbagsel  lulus tahun 1985 dan ditempatkan bertugas di Polsek Prabumulih Polres Muara Enim. Meski pun sudah menjadi abdi Bhayangkara selama satu  setengah tahun bertugas, Bonar dengan segala konsekwensinya kembali memutuskan untuk melamar tes Akpol tahun 1986. Yang mengherankan, Bonar diterima masuk Akpol dan dilantik tahun 1989  dengan pangkat Ipda. Hasil yang dicapai tentu sangat membanggakan keluarga terutama ayahnya. Namun setahun kemudian ayahandanya dipanggil Sang Khalik.

Tahun 1990 tugas pertamanya ditempatkan di Pamapta Polres Nias Polda Sumut, 1991 Pamapta Poltabes Medan, 1993 Kanit Resmob/Tekab Sat Serse Poltabes Medan, 1996 Kasat Serse Polres Tapteng, 1998 Kapuskodal Ops Polres Tapteng, 1999 Kasatgaops I Puskodal Ops Polda Sumut, 2000 Pama Selapa Polri (dalam rangka Dik Selapa), 2001 Kasubbag Anev Bag SerseTik Dit Serse Polda Lampung, 2003 Kanit I Sat Serse III/Narkoba Dit Reskrim Polda Lampung, 2004 Waka Polres Tulang Bawang Polda Lampung, 2006 Kapolres Teluk Bintuni Polda Papua, 2007 Kanit I Dit Reskrim Polda Papua, 2008 Kapolres Supiori Polda Papua, 2010 Wadir Reskrimum Polda Bali dan saat ini menjabat Dir Reskrimum Polda Papua barat.

Ia telah menerima tanda jasa, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun, Satya Lencana Swija Sistha, Satya Lencana Darma Nusa, Bintang Bhayangkara Nararya. Pendidikan kejuruan yang telah dijalani, Jur lan Pa Serse 1991, Jur Patur Serse 1994, International Clendestine Laboratory Investigation 2006, ICITAP 2007, Senior Manager Investigation I (SMIP-I) JC-Lec Akpol Semarang 2012.

Pendidikan S1 Fakultas Hukum Unila Lampung lulus 2004 serta S2 Magister Hukum Unhas Makasar lulus 2012.

Lebih lanjut dikatakan Kombes Pol Bonar Sitinjak, pengalaman berkesan selama bertugas di Polda Sumut ketika timnya mampu mengungkap kasus pembunuhan mahasiswi universitas swasta ternama di Medan serta pengungkapan kasus Suryadi alias Mayor Cs. Dalam kasus tersebut, Suryadi alias Mayor Cs sudah DPO selama 10 tahun dan atas berkat Tuhan serta kerja sama seluruh tim kasusnya dapat dituntaskan. Selain itu juga, sewaktu dia menjabat Kabag Sat Narkoba Dit Serse Polda Lampung, timnya juga membongkar jaringan peredaran Markoba jenis ganja seberat 23 ton.

Semua pekerjaan memiliki resiko,  apalagi di Unit Reskrim. Karena itu keberhasilan dalam bertugas tidak terlepas peran serta tim,  Kesuksesan tim adalah kesuksesan bersama. Itu semua bermuara atas kuasa Allah karena Dia berkata, Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, nyatakan dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Saya selalu bersyukur apa yang telah saya jalani dan saya miliki. Apa yang kita miliki sesungguhnya bukan milik kita tetapi milikNya, begitu juga dengan hidup dan kehidupan ini, kata ayah Gabriela DC Br Sitinjak dan istri Regina Br Sihobing SE mengakhiri perbincangan. (D03/ r)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru