Jumat, 25 April 2025

Setelah 50 tahun, LAI Luncurkan Alkitab Terjemahan Baru 2 pada HUT ke-69

Redaksi - Sabtu, 11 Februari 2023 10:27 WIB
1.044 view
Setelah 50 tahun, LAI Luncurkan Alkitab Terjemahan Baru 2 pada HUT ke-69
Foto: Dok/LAI
Foto bersama Tim Penerjemah Alkitab Terjemahan Baru 2 (TB 2), usai menerima Alkitab TB 2, di Balai Sarbini, Kamis (9/2/2023). 
Jakarta (harianSIB.com)

Setelah 50 tahun, Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) meluncurkan Alkitab Terjemahan Baru 2 (TB 2) pada HUT ke-69, di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (9/2/2023).

Prosesi peluncuran ditandai dengan iringan tarian dan 4 pria yang membawakan kotak berisikan Alkitab TB 2 menuju panggung. Dua Alkitab TB 2 dikeluarkan dari kotak oleh dua perempuan untuk diserahkan masing-masing kepada Ketua Umum LAI Pdt Dr Henriette Tabita Lebang dan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo.

"Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, kita bersyukur sampai disini Tuhan telah menolong kita, sehingga Alkitab Terjemahan Baru Edisi ke-2 yang kita kenal dengan TB 2 sudah selesai,” ucap Pdt Dr Henriette T Lebang.

Kemudian, Pdt Henriette Lebang dan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo bersama-sama berseru, "Dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus kita luncurkan Alkitab Terjemahan Baru edisi 2 ini untuk dipergunakan oleh gereja dan umat Kristiani di seluruh nusantara.”

Selanjutnya Pdt Henriette Lebang dan Kardinal Ignatius Suharyo menyerahkan Alkitab TB 2 kepada gereja-gereja yang diwakili oleh para pimpinan gereja aras nasional (KWI, PGI, PGLII, PGPI, Persekutuan Baptis Indonesia, Gereja Masehi Advent Hari ketujuh, Gereja Bala Keselamatan dan Gereja Ortodoks Indonesia).

Prosesi peluncuran diakhiri dengan seluruh peserta yang hadir mengeluarkan Alkitab TB 2 yang masih terbungkus plastik, untuk dibuka bersama-sama.

Kepala Departemen Penerjemahan LAI, Pdt Anwar Tjen PhD, dengan rasa haru mengucap syukur, kepada Tuhan yang memiliki gereja dan kitab suci, serta bersabda melalui Kitab Suci.

“Mari kita bersyukur atas kehadiran Alkitab TB 2 ini,” katanya. [br]



Sementara itu, Sekretaris Umum LAI, Dr Sigit Triyono juga mengucapkan syukur kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus yang telah menuntun LAI sepanjang 69 tahun sebagai bagian perjalanan layanan Alkitab di bumi nusantara sejak tahun 1629 yang dirintis oleh Albert Cornelius Ruil dari Belanda.

“LAI dalam menjalankan mandatnya di bidang penerjemahan Alkitab saat ini telah menyediakan lengkap Alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru dalam 39 bahasa daerah, termasuk Bahasa Indonesia. Perjanjian Baru saja dan Perjanjian Lama saja ada 113 bahasa daerah. Sedangkan bagian-bagian Alkitab ada 79 bahasa daerah. Semua ini bagian dari 719 bahasa daerah di Indonesia,” urai dia.

“Sampai saat ini LAI telah berhasil menerbitkan dan menyebarkan 64,5 juta Alkitab, baik Alkitab utuh maupun perjanjian baru dan perjanjian lama saja yang diedarkan tidak hanya di Indonesia tapi juga di Malaysia, Brunei Darussalam dan Timor Leste,” imbuh Sigit.

Ketua Lembaga Biblika Indonesia, Albertus Purnomo, OFM juga mengucap syukur kepada Tuhan atas pendampingannya sehingga dapat berkumpul ditempat ini menjadi saksi peristiwa bersejarah dalam penerjemahan Alkitab.

“Secara khusus kita juga bersyukur atas terselesaikannya proyek pembaruan Alkitab Terjemahan Baru Edisi ke-2 ini. Investasi waktu, ketekunan, kesabaran dan energi yang dikeluarkan akhirnya terbayar dengan buah karya yang luar biasa ini. Mereka yang terlibat dalam penerjemahan Alkitab TB 2 ini sudah sepatutnya memperoleh apresiasi yang setinggi-tingginya,” katanya. [br]



Pada hari bersejarah itu juga diserahkan Alkitab TB 2 kepada seluruh Tim Penerjemah LAI, Global Mission Team United Bible Society, Malaysian Bible Society dan Nederland Bible Society. Pun, Alkitab diberikan kepada Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Dirjen Bimas Kristen dan Dirjen Bimas Katolik.

Dalam sambutannya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan terjemahan Alkitab bukan hal baru, karena seperti gerejanya di HKBP pun terdapat terjemahan bahasa Batak.

“Intinya adalah Alkitab diterjemahkan agar semua orang baik yang Kristen atau belum menjadi Kristen dapat membaca dan mengerti kabar baik serta tuntunan Tuhan yang baik, terkandung di Alkitab dalam kehidupan sehari-hari. Kiranya LAI berkembang dan berdampak kepada seluruh masyarakat,” katanya.(*)





Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru