
Rakerda GP Daerah Dairi, Pdt Ev Edgar Siburian: Pemimpin Harus Menjadi Teladan
Sidikalang(harianSIB.com)adsenseGereja Pentakosta (GP) melanjutkan program konsolidasi di bawah nakhoda baru Pdt Ev Edgar Siburian SE MTh
Jakarta(harianSIB.com)
Pertamina Patra Niaga angkat bicara terkait narasi di media sosial soal harga bahan bakar dan kinerja keuangan perusahaan.
Sebelumnya, alumni Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB), Alif Hijriah, mengunggah sebuah video yang menyebut Pertamina mengalami kerugian meski harga BBM di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Malaysia.
Menanggapi hal tersebut, Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menjelaskan bahwa perbandingan tersebut tidak relevan. Pasalnya, terdapat perbedaan signifikan dalam aspek produksi, kebutuhan, serta kondisi geografis dan distribusi di kedua negara.
Baca Juga:"Di Malaysia, jumlah produksi BBM lebih tinggi dari kebutuhan dalam negeri. Sementara di Indonesia, situasinya berlawanan," kata Roberth saat dihubungi Kompas.com, Jumat (26/9/2025).
*Pertamina: BUMN tidak boleh rugi
Roberth juga menyampaikan, wilayah Indonesia terdiri dari daratan (dataran rendah), lautan, dan pegunungan, sehingga biaya distribusi BBM ke konsumen jauh lebih besar dibandingkan Malaysia yang mayoritas wilayahnya daratan.
"Poinnya saya pikir bukan soal untung-rugi, tapi bagaimana pelayanan dan distribusi bisa menjangkau seluruh wilayah NKRI terutama bbm bersubsidi ataupun nonsubsidi," jelasnya.
Ia juga menegaskan, bahwa berdasarkan aturan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak boleh merugi. Hal ini terbukti dari setoran laba Pertamina kepada pemerintah dalam bentuk dividen. Menurut Roberth, perbedaan biaya penyediaan BBM tentu ada di setiap produk, namun kontribusi Pertamina kepada negara dihitung secara konsolidasi dari total laba perusahaan, bukan berdasarkan item atau produk tertentu.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, data resmi perusahaan menunjukkan bahwa PT Pertamina membukukan laba bersih sebesar 3,13 miliar dollar AS atau sekitar Rp 49,5 triliun pada tahun buku 2024.
Pada periode yang sama, Pertamina juga menyumbang kontribusi Rp 401,73 triliun kepada negara.
*Hitung-hitungan alumni ITB
Sebelumnya, Alif Hijriah memaparkan perhitungan yang menurutnya bisa menjawab alasan mengapa Indonesia dinilai merugi meski harga BBM di dalam negeri lebih mahal dibandingkan Malaysia.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @aliftowew, Alif menjelaskan bahwa persoalan utama terletak pada kapasitas produksi dan tingkat konsumsi BBM di kedua negara. Berdasarkan data yang ia sampaikan, Indonesia sebenarnya memiliki kapasitas produksi lebih besar dibanding Malaysia.
Pertamina memproduksi sekitar 583.000 barel per hari, sedangkan Petronas Malaysia hanya sekitar 570.000 barel per hari.
Namun, masalah muncul dari sisi konsumsi, di mana Indonesia mengonsumsi sekitar 1,7 juta barel per hari, sementara Malaysia hanya 700.000 barel per hari. Artinya, Indonesia mengalami defisit pasokan sebesar 1,1 juta barel per hari, sedangkan Malaysia hanya kekurangan sekitar 130.000 barel per hari.
Kekurangan ini harus dipenuhi melalui impor. "Jadi Indonesia mengalami defisit sekitar 1,1 juta barel per hari. Sementara Malaysia defisit 130.000 barel per hari. Nah, kekurangan inilah yang harus dipenuhi Indonesia lewat impor," ujar Alif dalam video yang dikutip Kompas.com.
Dengan harga minyak dunia saat ini sekitar 85 dollar AS per barel, Indonesia harus mengeluarkan biaya impor yang sangat besar. Berikut rinciannya:
*Indonesia: 93,5 juta dollar AS per hari atau sekitar 34,1 miliar dollar AS per tahun
*Malaysia: 11,1 juta dollar AS per hari atau sekitar 4,05 miliar dollar AS per tahun
Jika dikonversi ke rupiah, beban impor energi Indonesia mencapai sekitar Rp 566 triliun per tahun, sedangkan Malaysia hanya sekitar Rp 67 triliun per tahun.
Kesimpulannya, meski Indonesia memproduksi BBM lebih banyak, tingkat konsumsi dalam negeri jauh melebihi kapasitas produksi. Akibatnya, Indonesia harus melakukan impor dalam jumlah besar, dan hal inilah yang membuat beban negara lebih berat dibanding Malaysia.(*)
Sidikalang(harianSIB.com)adsenseGereja Pentakosta (GP) melanjutkan program konsolidasi di bawah nakhoda baru Pdt Ev Edgar Siburian SE MTh
Medan(harianSIB.com)adsensePSMS Medan akhirnya memetik kemenangan perdana di ajang Pegadaian Championship (Liga 2) musim 20252026. Menjam
Tangerang Selatan(harianSIB.com)adsenseDalam rangka memperkuat koordinasi dan sinergi dengan seluruh lapisan masyarakat, Wadanramil 03/Ser
Medan(harianSIB.com)adsenseKepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kajati Sumut) Harli Siregar bersama jajaran menghadiri kegiatan jalan s
Jakarta(harianSIB.com)adsenseKementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan bakal dihapus dalam revisi UndangUndang BUMN. Seiring
Medan(harianSIB.com)adsenseTim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Sumatera Utara (TP PKK Sumut) menunjukkan komitmen kuat d
Langkat(harianSIB.com)adsenseGubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan komitmennya melanjutkan kembali pembangunan tujuh j
Medan(harianSIB.com)adsenseJaksa Agung Muda Intelijen (JAMIntel) Reda Manthovani menegaskan, Kejaksaan terus memperkuat pencegahan penyel
Medan(harianSIB.com)adsensePolda Sumut melalui Bidang Hukum (Bidkum) belum mengeluarkan saran pemeriksaan terhadap Kompol DK, Kanit I Subd
Medan(harianSIB.com)adsenseSeorang pelajar SMA, M Rifanza Putra (16), menjadi korban hipnotis dua pria tak dikenal di Jalan Kuburan, Desa
Medan(harianSIB.com)adsensePeresmian dan pelantikan pengurus Parsadaan Naposo Toga Nainggolan Boru Bere Ibebere (PN TNBIB) Kota Medan dan
Medan(harianSIB.com)adsenseSat Brimob Batalyon A Pelopor Polda Sumut menggelar bakti sosial bertajuk Minggu Kasih dengan tema Kasih Tanpa