Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 26 November 2025

Udang Indonesia Terpapar Radioaktif, Pemerintah Temukan Sumber dari Besi Tua di Banten

Redaksi - Selasa, 30 September 2025 09:15 WIB
1.271 view
Udang Indonesia Terpapar Radioaktif, Pemerintah Temukan Sumber dari Besi Tua di Banten
(Foto Dok/Kasus Udang)
Petugas menunjukkan udang asal Serang yang diduga mengandung zat radioaktif.

Jakarta(harianSIB.com)

Kontroversi udang beku asal Indonesia yang disebut terkontaminasi zat radioaktif Cesium-137 di Amerika Serikat, akhirnya menemukan titik terang. Investigasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkap sumber radiasi bukan berasal dari laut atau tambak udang, melainkan dari tumpukan besi tua di kawasan industri Cikande, Serang, Banten.

Kasus ini mencuat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Agustus 2025 menemukan isotop radioaktif dalam produk udang merek "Great Value" yang dijual di Walmart. FDA mencatat kadar Cesium-137 mencapai 68,48 Bq/kg, masih di bawah ambang batas intervensi 1.200 Bq/kg, namun cukup memicu penarikan massal produk dari pasar Amerika.

Bapeten saat menelusuri pabrik pengolahan PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) tidak menemukan jejak radiasi. Namun, paparan tinggi justru terdeteksi di lapak rongsokan besi bekas di sekitar kawasan industri. "Kami menemukan tingkat radiasi mencapai 150 mikroSievert per jam di lokasi besi tua," ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol saat meninjau lokasi, Sabtu (30/8/2025).

Tim gabungan segera mengevakuasi lebih dari 7 kuintal material terkontaminasi dan memindahkannya ke PT Peter Metal Technology (PMT) dengan pengawalan Bapeten, BRIN, dan Gegana Polri. Setelah operasi dekontaminasi, tingkat radiasi turun hingga 0,04–0,07 µSv/jam, setara kondisi normal.

Baca Juga:
Hanif menegaskan, Cesium-137 hanya bisa dihasilkan dari reaktor nuklir. "Indonesia tidak punya reaktor nuklir. Diduga zat ini masuk tanpa pengawasan dari luar negeri," katanya. Namun, penentuan asal-usul pasti masih dalam penyelidikan aparat penegak hukum.

Pakar instalansi nuklir, Heryudo Kusumo, menjelaskan Cesium-137 sangat berbahaya karena dapat larut di air, terbawa udara, dan masuk ke rantai makanan. "Jika masuk ke tubuh, zat ini bisa mengendap di tulang dan jaringan lunak, dan berpotensi memicu kanker dalam jangka panjang," ujarnya.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
beritaTerkait
Wabup Labusel Berharap KLHK Buat Bank Sampah
Tim KLHK Datangi PN Pekanbaru Desak Eksekusi Perusak Hutan Rp16 T
Bertemu Negara ASEAN, KLHK Komitmen Kelola Hutan Berkelanjutan
Usai Dicaplok RI, Freeport Didorong KLHK Kendalikan Tailing
Cegah Kebakaran Hutan Jelang Kemarau, KLHK Lakukan Pemadaman Awal
Jokowi Marah Ekspor Indonesia Kalah Jauh dari Tetangga
komentar
beritaTerbaru