Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh?"
Selamat Minggu Akhir Tahun Gerejawi 2016. Tanpa terasa tapi pasti kita sudah berada pada Minggu Akhir Tahun Gerejawi 2016, salah satu ciri khusus di Gereja Batak, dan yang tidak ditemui di gereja lain di dunia ini bahwa pada setiap Minggu Akhir Tahun Gerejawi acara kebaktian Minggu akan dirangkai dengan acara peringatan orang meninggal dengan membacakan nama-nama warga jemaat di masing-masing gereja yang meninggal pada Nopember 2015 s/d Nopember 2016. Itu dilakukan bukan berarti untuk mengungkit kembali akan kesedihan keluarga-keluarga yang ditinggalkan oleh sanak-saudaranya atau orangtuanya yang terlebih dahulu meninggal dunia. Namun yang pasti acara ini dilakukan untuk mengingatkan setiap orang yang percaya bahwa kematian adalah merupakan jembatan yang indah untuk kita boleh sampai duduk bersama Allah Bapa di Surga dan itulah pengharapan kita agar setiap orang percaya siap sedia kapan waktu kita untuk meninggal dunia ini.
Saudara saudara yang dikasihi dan diberkati Tuhan, setiap manusia yang bekerja tentunya ingin mendapatkan upah. Kata "upah" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti balasan dari jasa atau tenaga yang dikeluarkan untuk mengerjakan sesuatu. Kita perlu mengakui bahwa di zaman sekarang ini, pada umumnya bahkan bisa kita katakan semua orang menginginkan upah yang setidaknya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara pribadi ataupun keluarga. Sehingga kita harus menyadari bahwa hal ini merupakan suatu indikasi mengenai kehidupan manusia saat ini semakin dikuasai oleh Materi atau sudah masuk dalam ajaran filsafat mengenai Materialisme yaitu ajaran yang mengukur segala sesuatu dengan materi atau kesempatan untuk memperoleh upah yang diinginkan dalam setiap pekerjaan.
Kalau Bapak/Ibu setuju dengan analisa saya, bahwa akhir-akhir ini telah terjadi degradasi hampir di setiap lini/ di setiap sektor (baik dalam pemerintahan maupun dalam tatanan pelayanan di tengah-tengah Gereja). Menurut beberapa ahli, apabila terjadi degradasi maka sangat diperlukan adalah revitalisasi melalui transformasi atau reformasi agar dapat kembali kepada kebenaran itu sendiri (back to basic).
Hidup Kekristenan juga sedang dihadapkan pada dua masalah utama yaitu perihal materi dan paradigma yang salah kaprah. Banyak orang Kristen berfikir bahwa mengikut Yesus pasti diberkati dengan melimpah dan tidak akan berkekurangan, apalagi memang Tuhan Yesus sendiri mengatakan dalam Injil Yoh 10:10b "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan". Hal inilah yang seringkali menjadi motivasi banyak orang Kristen pergi ke Gereja dan melayani Tuhan. Namun ketika kita rasa bahwa mengikut Yesus malah sering mendapat banyak masalah dan ujian, kita malah kecewa dan mengeluh. Betapa sering kita mendengarkan perkataan yang serupa dengan perkataan Petrus. Kita cenderung menghitung untung rugi dalam melayani Tuhan. Petrus pun demikian, ia sudah meninggalkan rumahnya, dan mungkin keluarganya juga ia tinggalkan, dan Petrus bertanya kepada Yesus, "Tuhan, apa yang kami peroleh?"
Yesus memberi jawaban atas pertanyaan Petrus dengan mengatakan bahwa mereka yang mengikutiNya dengan meninggalkan keluarga bahkan harta benda yang mereka miliki, maka mereka akan menerima dan menikmati 100x lipat dari apa yang mereka korbankan. Bahkan jawaban yang menguatkan janji Tuhan ini adalah kehidupan yang kekal yang akan dinikmati oleh orang yang mau mengikut Yesus. Ungkapan ini menunjuk pada suatu pengajaran dari Yesus untuk mencari harta di sorga terlebih dahulu, maka harta di bumi akan berlimpah-limpah dinikmati (Bnd. Mat 6:33). Yesus juga menjelaskan kepada murid-muridNya: Pada waktu penciptaan kembali, yaitu kembalinya Kristus yang kedua kali, Yesus menegaskan bukan kita akan memperoleh apa, melainkan kita akan dikembalikanNya kepada posisi semua dalam Kristus.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, hal utama yang menjadi upah mengikut Yesus adalah identitas asli yang dikembalikan: "Kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat (1 Petrus 1:18-19). Berarti kita adalah orang-orang mahal. Identitas kita yang baru adalah Ciptaan Baru dalam Kristus (2 Korintus 5:17).
Tuhan adalah Allah yang adil, Dia tahu apa yang kita tabur untukNya dan Dia akan mengembalikan itu, bahwa kita akan "Menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal". Ungkapan ini menunjuk pada suatu pengajaran dari Yesus untuk mencari harta di sorga terlebih dahulu, maka harta di bumi akan berlimpah dinikmati. Mereka yang mengambil bagian dalam Kristus dengan mengorbankan segala sesuatu yang dimiliki akan menerima janji Tuhan yaitu berkat melimpah dan kehidupan yang kekal. Inilah upah sorgawi yang dijanjikan Tuhan untuk mereka yang mau mengikutiNya.
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, Nats renungan pagi ini mau mengajarkan kita akan prioritas hidup kita adalah mengikut Yesus dalam mengumpulkan harta sorgawi. Kekayaan yang paling berharga adalah kehidupan yang kekal. Untuk memperoleh semuanya itu tidak harus memiliki harta yang banyak, tidak harus memiliki jabatan ataupun kedudukan, tetapi memiliki hati yang sungguh mau mengikut Yesus dan rela mengorbankan segala sesuatu untuk Yesus merupakan jalan untuk menerima upah dari Yesus Kristus yaitu berkat yang melimpah dan kehidupan yang kekal (Matius 19:29). Oleh karena itu, berhentilah mengeluh, apalagi menyalahkan Tuhan! Dalam kita merayakan Minggu dan akhir tahun gerejawi 2016 ini satu hal yang perlu kita pahami bersama bahwa akhir zaman pasti datang. Tetapi orang percaya harus menjadi orang bijaksana selama dalam penantian itu. Dia sabar menanti, walau masa penantian itu harus diperpanjang, yakni sampai semua manusia bertobat dan mengaku Yesus Kristus Tuhan, demi kemuliaan Allah Bapa. Biarlah orang-orang yang sudah meninggal dapat tenang beristirahat, sambil menunggu tibanya akhir zaman. Kita yang hidup yang percaya memancarkan cahaya seperti cahaya cakrawala, dan seperti bintang-bintang kehidupan, serta menjadi orang-orang yang faham atas rencana keselamatan atau rancangan damai sejahtera (bnd. Jeremia 29:11) yang dirancangkan Tuhan kepada umatNya yang percaya. "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." (Wahyu 22:12), Amin. (f)