Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 12 Agustus 2025

Lewat Penyaliban Yesus, Allah Membagi KasihNya Kepada Manusia

Horas Pasaribu - Jumat, 18 April 2025 18:38 WIB
515 view
Lewat Penyaliban Yesus, Allah Membagi KasihNya Kepada Manusia
Foto SIB/Horas Pasaribu
IBADAH JUMAT AGUNG: Ribuan jemaat GKPI Sriwijaya ibadah peringatan Jumat Agung, Jumat (18/4/2025) di GKPI Sriwijaya.
Medan (harianSIB.com)

Penyaliban Yesus Kristus adalah satu peristiwa sadis yang pernah terjadi dalam sejarah. Yesus disalibkan tanpa belas kasihan, kejam, buas, ganas dan kasar. Tapi Nabi Jesaya sudah menubuatkan bahwa: "Dia diremukkan oleh karena dosa manusia agar manusia diselamatkan oleh bilur-bilurNya". Dalam penyaliban itu, Yesus merasakan sakit luar biasa sampai-sampai menjerit.

"Yesus menjerit sambil berseru: "Eloi-eloi lama sabakhthani" yang adalam bahasa Ibrani artinya, Allahku, Allahku mengapa Engkau tinggalkan Aku," kata Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk MTh, dalam khotbahnya pada peringatan Jumat Agung, Jumat (18/4/2025) di gereja GKPI Siriwijaya Medan Kota.

Baca Juga:

Dikatakan Bishop, Yesus dalam penyaliban itu merasa ditinggalkan Allah karena menanggung dosa manusia. Seharusnya dia berada di singgasana tahta sorgawi maha kudus, tapi harus jadi manusia dan mati untuk melakukan perintah BapaNya, Yesus menyerahkan nyawanya agar bisa berbagi kasih kepada semua makhluk hidup.

"Yesus berbagi kasih buat seluruh makhluk hidup, juga untuk manusia. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Dia mengaruniakan anakNya yang tunggal, supaya setiap orang tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal," ucapnya.

Baca Juga:

Allah mengerjakan kasihNya yang sempurna kepada dunia ini dan menjaminkan hidup kekal bagi orang percaya, Allah mengangkat harkat setiap orang. Bishop mencontohkan jemaat yang sedang beribadah di GKPI Sriwijaya ada anak-anak muda, ada yang sedang kuliah, sedang mencari kerja, yang sudah kerja. Ada juga baru berumah tangga, ada yang kurang sehat, ada sedang direndahkan, korban ketidakadilan dan lainnya.

"Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk tidak diampuni, tidak ada dosa terlalu kecil sehingga tidak butuh pengampunan dari Yesus. Yesus mati di kayu salib membuktikan bahwa Allah sedang membagi kasihNya kepada manusia apapun statusmu, harkat dan martabatmu dipulihkan," tegasnya.

Ketika Yesus menghembuskan nafasnya terakhir di kayu salib, tabir bait suci terbelah dua. Di bait suci itu ada kamar-kamar, dikhususkan untuk para imam. Tabir suci digunakan sekali setahun, khusus untuk pengampunan dosa. Lalu tabir suci itu terbelah dua setelah Yesus mati, artinya, tidak ada lagi selubung, tidak ada lagi membatasi hubungan manusia dengan Allah.

"Artinya, apapun yang kita alami, apapun status kita, Tuhan menjaminkan hidup kekal jika percaya kepada Tuhan Yesus. Nasibmu bukan tergantung kata orang, Yesus mati untuk kamu, Allah memberikan kasihNya untukmu," ungkapnya.

Ibadah dipimpin Guru Jemaat GKPI Medan Kota Resort Medan Barat Pnt Dr Jonner Lumbangaol, kemudian dilanjutkan dengan perjamuan kudus dipimpin Bishop Abdul Hutauruk didampingi pendeta GKPI Resort Medan Barat Pdt Jhon PE Simorangkir. (**)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru