Medan (SIB)
Pengurus PSMS memberikan tali asih kepada legenda klub Mamek Sudiono, di Stadion Kebun Bunga, Rabu (17/6/2020). Mamek yang menjadi pahlawan PSMS pada final Perserikatan 1985 pun mengaku terharu.
"Terima kasih buat bantuan ini, saya tidak menyangka kepedulian pengurus. Semoga PSMS kembali ke Liga 1," ungkap pria berusia 64 tersebut.
Belakangan nama Mamek Sudiono viral karena kehidupannya serba terbatas. Bahkan pensiunan pegawai Bea Cukai ini, sempat tinggal di salahsatu kantor ormas di Belawan, meski kini sudah menetap di rumah anaknya daerah Titi Papan Kecamatan Medan Deli.
Mendengar kabar tersebut, pengurus PSMS pun tergerak membantu. "Klub yang besar adalah klub yang menghargai jasa orang yang membesarkan klub itu. Jadi kami memberi apresiasi tinggi kepada beliau yang pernah mengantarkan PSMS juara di era Perserikatan," kata Manajer PSMS Mulyadi Simatupang, didampingi Sekretaris Juius Raja.
Mamek Sudiono berseragam PSMS sejak 1977-1985. Pemain yang berposisi wing kiri ini merupakan penendang penalti terakhir PSMS kontra Persib di Stadion Senayan (Gelora Bung Karno) pada final Piala Perserikatan 1985. Berkat gol penentunya, PSMS keluar sebagai juara sekaligus menggenapi trofi juara keenamnya di Piala Perserikatan. (*)