Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

DPRD SU: Harga Wortel di Sumut Anjlok Hanya Rp 1000/Kg, Petani Alami Kerugian Besar

Pemprov Sumut Perlu "Lahirkan" Perda Mengatur Harga Wortel Terendah Rp2000/Kg
Redaksi - Minggu, 06 September 2020 19:52 WIB
445 view
DPRD SU: Harga Wortel di Sumut Anjlok Hanya Rp 1000/Kg, Petani Alami Kerugian Besar
Foto SIB/Firdaus Peranginangin
Salmon Sumihar Sagala
Medan (SIB)
Anggota Komisi B DPRD Sumut yang membidangi perekonomian Salmon Sumihar Sagala menerima keluhan para petani wortel di Sumut, akibat harga tanaman mereka anjlok secara signifikan di tingkat petani, hanya Rp1000/Kg, sehingga para petani mengalami kerugian sangat besar.

"Turunnya harga wortel di sejumlah daerah ini diperkirakan akibat komoditi pertanian itu tengah memasuki panen raya, sehingga pasokan yang diterima pedagang melimpah, akibatnya harga turun ke titik terendah atau hanya Rp1000/Kg," ujar Salmon Sumihar Sagala kepada wartawan, Minggu (6/9/2020) melalui telepon di Medan.

Menurut para petani kepada anggota F-PDI Perjuangan ini, biasanya harga wortel paling rendah berada pada posisi Rp2000/Kg, tapi kali ini jatuh ke posisi yang benar-bebar sangat memprihatinkan, yakni Rp1000/Kg, sehingga para petani wortel bangkrut.

"Dampak lain dari anjloknya harga wortel saat ini, tak sedikit petani yang akhirnya terlilit utang. Hal ini dikarenakan tak semua petani punya modal untuk membiayai berbagai kebutuhan bertani, sehingga terpaksa meminjam modal atau utang ke bank," tandas Salmon.

Berkaitan dengan itu, anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat ini mendesak Pemprov Sumut untuk segera "melahirkan" Perda (Peraturan Daerah) untuk mengatur harga wortel terendah di tingkat petani Rp2000/Kg, agar petani tidak mengalami kebangkrutan disaat musim panen tiba.

Selain itu, tambah Salmon Sagala, Perda juga akan mengatur tentang pembelian wortel oleh Disperindag Sumut dengan menggunakan APBD Sumut, jika sewaktu-waktu wortel tidak laku lagi di pasaran, sehingga petani merasa terlindungi oleh pemerintah dari para tengkulak yang memainkan harga.

Bisa dibayangkan, ujar Salmon, akibat merosotnya harga wortel ke titik terendah di musim panen tahun ini, para petani tak bisa lagi menyiapkan tanam kedua karena tidak cukup modal, sehingga perlu segera adanya suntikan dana berupa stimulus ekonomi dari Pemprov Sumut di masa pandemi Covid-19 ini, menunggu Perda pengaturan harga terendah ditetapkan gubernur.

Berkaitan dengan itu, mantan anggota DPRD Karo ini sangat berharap kepada Gubernur Sumut memperhatikan nasib petani wortel di saat pandemi Covid-19 dengan memberikan stimulus ekonomi sebagai modal tambahan serta membuat Perda untuk menetapkan harga terendah wortel.(*).

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru