Berastagi (SIB)
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang belum lama ini meletus/erupsi kembali sebanyak dua kali dengan interval waktu pendek. Letusan ini mengeluarkan kolom abu setinggi ± 5,000 meter di atas puncak Gunung Sinabung.
Dari kejadian erupsi tersebut, tim dosen PKM Universitas Quality Berastagi Prodi Pendidikan Olahraga membantu warga masyarakat yang terdampak erupsi Sinabung dengan melaksanakan pengabdian berupa olahraga permainan tradisional agar menjadi media pemulihan bagi anak - anak yang terdampak seperti dijelaskan salah satu anggota PKM Janwar Frihasan Sinuraya MPd, Kamis (1/10/2020).
"Dengan memelihara serta menggiatkan permainan rakyat dan olahraga tradisional selain anak-anak mendapatkan perkembangan motorik yang kompleks kita juga sudah ikut berpartisipasi menjaga kebudayaan yang nantinya akan tetap terjaga sampai generasi berikutnya," katanya.
Kemudian Rizki Bastanta B Manalu MPd menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk mengenalkan kembali budaya permainan tradisional kepada anak-anak tetapi juga bisa digunakan untuk menghibur mereka sebagai media pemulihan trauma akibat dampak erupsi Gunung Sinabung.
Tim PKM juga mengatakan bahwa anak-anak di sana sangat antusias dengan permainan rakyat seperti enggrang, terompah, gasing, engklek dan tarik tambang.
Pengabdian kepada masyarakat ini dibuka oleh Julius Boy BN Barus MPd bersama dengan Kepala Desa Naman Teran, bertema “Sosialisasi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Sebagai Media Terapi Trauma Kepada Anak Terdampak Erupsi Gunung Sinabung di Desa Naman Teranâ€. Kegiatan tersebut diikuti oleh anak - anak Desa Naman Teran.
Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Quality Berastagi yang terdiri dari 5 orang Dosen Program Studi Pendidikan Olahraga yaitu Julius Boy Barus MPd , Janwar F Sinuraya MPd, Rizki Bastanta B. Manalu MPd, Jan Bobby N Barus MPd, dan Aser Paul Nainggolan MPd. (*)