Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Beredar Informasi BPJS Kesehatan Berikan Bantuan Rp3.550.000, Rahman Cahyo: Itu Tidak Benar

Redaksi - Rabu, 27 Januari 2021 20:21 WIB
664 view
Beredar Informasi BPJS Kesehatan Berikan Bantuan Rp3.550.000, Rahman Cahyo: Itu Tidak Benar
Foto Dok/Leo Bukit
Kantor BPJS Kesehatan
Medan (SIB)
Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp terkait BPJS Kesehatan akan menyalurkan bantuan sosial finansial sebesar Rp3.550.000 bagi mereka yang bekerja antara rentang waktu tahun 2000 sampai 2021.

Bantuan tersebut disebutkan sebagai bantuan keuangan pemerintah untuk memerangi pandemi. Selain itu bantuan tambahan berjumlah Rp5 juta akan diberikan.

Menanggapi pesan tersebut, Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Medan, Rahman Cahyo memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

"Informasi yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan terkait pemberian dana bantuan melalui pesan di masyarakat, kami sampaikan informasi itu tidak benar dan bukan informasi resmi dari BPJS Kesehatan," kata Rahman kepada wartawan, Rabu (27/1/2021) malam.

Cahyo menjelaskan, informasi resmi BPJS Kesehatan hanya dapat diakses melalui akun resmi mereka, seperti www.bpjs-kesehatan.go.id, twitter @BPJSKesehatanRI, Facebook fanpage BPJS Kesehatan, Youtube BPJS Kesehatan. Kemudian Instagram @bpjskesehatan_ri, Care Center 1500 400 dan Aplikasi Mobile JKN.

"Untuk itu kami juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap modus-modus penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," kata Cahyo.

Dalam pesan berantai itu, penerima pesan diiming-iming bantuan sosial dengan mencatut logika BPJS Kesehatan. Lalu penerima pesan diarahkan untuk mengklik link yang sudah dilampirkan untuk mengecek daftar lengkap.

Setelah diklik, penerima juga akan diarahkan untuk mengikuti survei apakah bekerja dalam rentang waktu tahun 2000 sampai 2021. Setelah survei selesai penerima disuruh untuk membagikan melalui tombol yang tersedia, yang harus diklik berulang-ulang.

Tanpa sadar ternyata penerima telah membagikan kepada sejumlah kontaknya, sehingga turut menyebarkan informasi palsu tersebut. Selain itu bisa jadi penerima akan diarahkan force open ke aplikasi pesan yang mungkin akan kirim SMS ke nomor tertentu dan bisa jadi ternyata telah terjadi peretasan. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru