Medan (SIB)- Sumatera Utara sebagai destinasi wisata besar di kawasan Indonesia bagian Barat, yang saat ini memiliki 85 hotel bintang berskala internasional dan nasional (belum termasuk hotel yang sedang dibangun atau belum beroperasi), ternyata masih tujuh hotel saja yang lolos sertifikasi standar usaha dari Sucofindo, selaku lembaga perusahaan (BUMN) jasa penilaian standar usaha hotel, berdasarkan Permen Pariwisata No.53/HM.001`/MPEK/2013.
Kepala cabang Sucofindo Medan, Heri Suprayitno, menegaskan ke-7 hotel di Medan yang sudah lolos sertifikasi penetapan kelas bintang itu adalah: Hotel Santika Dyandra, Hotel Swissbell, Hotel Aryaduta, Hotel Saka, Hotel Grand Impression, Hotel Miyana, dan Hotel Adimulia (hotel baru).
"Jumlah hotel di Medan ini memang terus bertambah, baik hotel dengan kelas bintang maupun non bintang. Tapi dari semua hotel bintang itu, termasuk yang katanya hotel kelas bintang internasional, baru tujuh hotel saja yang lolos sertifikasi dan memperoleh sertifikat bintang hotel dari Sucofindo. Kalau menurut peraturan di Permen Pariwisata No.53 itu, semua hotel itu harus menempuh proses sertifikasi atau sertifikasi ulang walau dulunya sudah menempuh proses serupa yang terkait kelas bintangnya. Itu pun, dari tujuh hotel yang lolos sertifikasi, baru 4 hotel yang menerima sertifikatnya," ujar Heri Suprayitno kepada pers di Medan, Jumat (22/7).
Dia memaparkan hal itu dalam acara penyerahan sertifikat kelas bintang (Bintang 3) kepada Hotel Grand Impression Medan, Jln Setia Budi Simpang Sei Asahan, di aula hotel tersebut. Sertifikat itu diserahkan langsung kepala cabang Sucofindo Medan Heri Suprayitno kepada GM Hotel Impression Mohd Zakaria yang diteruskan kepada Manager Operasional Arus Aswad SE, disaksikan pejabat Sucofindo Medan, Helmy Daulay, dan sejumlah staf manajemen Hotel Impression. Hadir juga Ketua PHRI Sumut Denny S. Wardhana
Pihak Sucofindo memaparkan kronologi proses sertifikasi hotel tersebut sehingga akhirnya dinyatakan layak menerima sertifikat sebagai hotel bintang berdasarkan Permen Pariwisata RI. Herin Suprayitna secara khusus juga menyatakan apresiasi karena hotel tersebut dinilai korporatif untuk memenuhin semua persyaratan dan standar hotel, baik dari aspek fasilitas hotel, kapasitas bangunan, pelayanan dan instrumen perangkat operasional hotel.
Hal senada juga dicetuskan MG Hotel Mohd Zakaria yang pernah menjadi GM di Hotel Sibayak Berastagi, bahwa pihaknya juga sangat mengapresiasi kinerja Sucofindo yang dinilai proaktif atau 'jemput bola' kepada hotel-hotel yang akan diproses sertifikasi, sehingga hotel-hotel di Medan ini memiliki standar baku berupa sertifikasi dari lembaga resmi yang berkompeten.
"Kami tentu bangga dan berterimakasih atas perolehan sertifikat ini, sehingga menjadi motivasi untuk peningkatan pelayanan kepada para konsumen atau tamu.
Walaupun hotel ini hanya bintang tiga dengan volume 60-an kamar sekarang ini, mudah-mudahan kami bisa melayani dengan standar di atas kelas bintang tiga," katanya, yang disambut tepuk tangan riuh para undangan dan karyawan.
Zakaria yang juga wakil ketua PHRI Sumut itu menambahkan, hotel Grand Impression walau terbilang hotel kelas menengah, tapi sudah berperan dalam kiprah pariwisata nasional di Sumut, antara lain berupa kepedulian sosialisasi Perpres Otorita Danau Toba melalui aksi kerja sama tanam pohon dan bakti peduli lingkungan serta bakti kebersihan pantai di objek wisata Muara, baru-baru ini. (A04/l)