Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

IHSG Melemah, Rupiah Menguat di Awal Pekan

Nelly Hutabarat - Senin, 30 Desember 2024 11:27 WIB
325 view
IHSG Melemah, Rupiah Menguat di Awal Pekan
Foto: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS
Ilustrasi IHSG
Medan (harianSIB.com)
Di awal pekan ini, perhatian pelaku pasar keuangan tertuju pada data ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin mengatakan,Senin pagi (30/12/2024), fokus utama meliputi data manufaktur dari China, AS, dan Indonesia, serta laporan inflasi oleh BPS yang dijadwalkan pada Kamis.

Selain itu, data klaim pengangguran dari AS juga menjadi sorotan di tengah minimnya agenda ekonomi akibat libur tahun baru.

Baca Juga:

Saat ini, sektor manufaktur China masih menunjukkan ekspansi, berbeda dengan AS dan Indonesia yang berada dalam zona kontraksi. Namun, jika data manufaktur China juga berbalik ke zona kontraksi, hal ini dapat menjadi sentimen negatif yang memengaruhi pasar keuangan di kawasan Asia. Pergerakan stagnan atau memburuknya data manufaktur dari AS dan Indonesia juga dikhawatirkan akan menambah tekanan pada pasar.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah, dibuka pada level 7.026. Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 6.950 hingga 7.050 selama sesi perdagangan.
Bursa Asia lainnya mencatatkan pergerakan mixed dengan kecenderungan menguat, memberikan harapan positif meski tekanan masih ada.

Rupiah Menguat, Emas Stabil

Baca Juga:

Sementara itu, nilai tukar Rupiah mencatat penguatan ke level Rp16.170 per dolar AS, meskipun imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke 4,621%.
Di sisi lain, harga emas stabil di kisaran 2.623 dolar AS per ons troy, sedikit lebih rendah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.

Sentimen Pasar

Dalam kondisi ini, pasar akan banyak bergantung pada analisis teknikal hingga rilis data penting di pertengahan pekan. Apabila data manufaktur dan inflasi memberikan sinyal positif, potensi pemulihan pasar dapat terlihat. Sebaliknya, data yang mengecewakan dapat memperburuk tekanan di awal tahun.(*)

Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru