
H Samsul Tanjung Sambut Kepulangan 196 Jamaah Haji Labura
Aekkanopan(harianSIB.com)Wakil Bupati H Samsul Tanjung, Ketua DPRD, Rimba Bertuah Sitorus, Sekda H M Suib menyambut kepulangan 196 jemaah ha
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan, penurunan produksi cabai disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah sentra produksi, seperti Jember, Temanggung, Sukabumi, Sidrap, dan Wajo. Banjir dan curah hujan tinggi merusak tanaman cabai, mengurangi produktivitas hingga 20%. Bahkan, di beberapa daerah seperti Wajo dan Sidrap, produksi menurun hingga 60-70%.
"Curah hujan yang tinggi membuat banyak cabai membusuk di pohon. Kondisi ini juga diperparah dengan adanya serangan organisme pengganggu tanaman," ungkap Ketut dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2025).
Baca Juga:
Selain itu, Ketut menyebut angin kencang dan tanah longsor di Sukabumi turut memengaruhi produktivitas.
Pasokan ke Jakarta Menurun Drastis
Baca Juga:
Penurunan produksi di sentra-sentra cabai, kata Ketut, berdampak langsung pada pasokan ke Jakarta. Dia mencatat volume pasokan cabai ke PIKJ turun drastis.
"Normalnya pasokan mencapai 120 ribu ton, tetapi saat ini hanya sekitar 39-50 ribu ton. Bahkan kemarin hanya masuk 22 ribu ton," ungkapnya.
Penurunan pasokan inilah yang memicu kenaikan harga cabai di pasar. Ketut juga menyebutkan masa panen cabai yang telah selesai di sejumlah wilayah semakin memperburuk kondisi pasokan.
Dalam menghadapi kondisi ini, Bapanas tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pertanian dan para petani untuk memastikan distribusi berjalan lancar. Namun, Ketut menegaskan, permasalahan utama saat ini bukanlah pada distribusi, melainkan produksi.
"Kami sedang memetakan lokasi yang masih memiliki potensi produksi. Jika memungkinkan, kami akan membantu mempercepat distribusi dari wilayah tersebut ke pasar," kata dia.
Selain itu, Bapanas berupaya mendukung petani untuk memulai masa tanam baru. Meski demikian, proses ini tetap bergantung pada cuaca.
"Saya tanya ke champion-champion, katanya begitu hujan, petani yang metik juga nggak mau. Jadi itu juga akan mengganggu pasokan biasanya," tambahnya.
Prediksi Harga Cabai
Lebih lanjut, Ketut memperkirakan harga cabai akan mulai menunjukkan penurunan pada akhir Januari atau awal Februari, dengan catatan cuaca kembali normal.
"Namun tergantung memang, tatkala cuacanya agak relatif kembali ekstrim, ini pasti akan mengganggu. Bagaimana pun cabai itu pasti rentan sekali dengan hujan, pasti," jelas Ketut.
Meskipun kondisi saat ini sulit, Bapanas optimis harga cabai akan kembali stabil jika koordinasi antarlembaga dan dukungan terhadap petani berjalan efektif. Bagaimanapun, stabilisasi harga dan pasokan membutuhkan sinergi semua pihak, termasuk petani, pemerintah, dan distributor.
"Ini memang kita harus kolaborasikan, hari ini atau besok kita akan rapatkan dengan teman-teman champion semua. Sekaligus memantau di mana posisi produksi yang relatif masih tinggi," pungkasnya.(*)
Aekkanopan(harianSIB.com)Wakil Bupati H Samsul Tanjung, Ketua DPRD, Rimba Bertuah Sitorus, Sekda H M Suib menyambut kepulangan 196 jemaah ha
Kotapinang(harianSIB.com) Warga Lingkungan Simaninggir, Kelurahan Kotapinang, Kecamatan Kotapinang, Kabupaten Labusel, Sabtu (15/6/2025) ma
Labuhanbatu(harianSIB.com)Polsek NA IXX Polres Labuhanbatu mengintensifkan patroli blue light untuk memberantas kejahatan jalanan di malam
Simalungun(harianSIB.com)Dua pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang beraksi di Kabupaten Simalungun tak berkutik ditangkap poli
Labuhanbatu (harianSIB.com)Tim Polsek Panai Tengah Polres Labuhanbatu menangkap seorang pria lanjut usia membawa sebungkus sabu. Kakek berus