Jakarta
(harianSIB.com)
Bank Indonesia (BI) terus mengakselerasi pembelian
Surat Berharga Negara (SBN) guna menjaga stabilitas
nilai tukar rupiah dan ekspansi likuiditas di
pasar keuangan.
Hingga 18 Maret 2025, BI telah membeli SBN senilai Rp70,74 triliun, meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya Rp32,46 triliun per 17 Februari 2025.
Baca Juga:
Gubernur BI,
Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa pembelian SBN ini selaras dengan arah kebijakan moneter ekspansif, yang diperlukan untuk menjaga kestabilan rupiah serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tahun ini memang perlu ekspansi likuiditas, salah satunya dengan membeli SBN. Kenapa? Karena kita perlu melakukan stabilisasi
nilai tukar rupiah," ujar Perry dalam Rapat Dewan
Gubernur BI, Rabu (19/3/2025) seperti yang dilansir Harian SIB.
Baca Juga:
Pembelian SBN dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp47,31 triliun dan pasar primer sebesar Rp23,43 triliun dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah.
"BI sudah membeli Rp70,7 triliun, dan itu sudah sesuai dengan kebijakan moneter. Tahun ini, ekspansi likuiditas memang diperlukan untuk menopang pertumbuhan ekonomi," tambah Perry.
BI menegaskan bahwa kebijakan ini selaras dengan visi "prosperity and growth", yang berfokus pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta stabilitas
pasar keuangan.
"Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bertujuan sama dengan kebijakan pemerintah, yakni menjaga stabilitas, meningkatkan pertumbuhan, serta menciptakan lapangan kerja," tutup Perry. (**)