Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Cari CVR Lion Air PK-LQP, KNKT Dapat Alat Canggih dari A

- Sabtu, 10 November 2018 10:56 WIB
226 view
Jakarta (SIB) -Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bertekad mencari cockpit voice recorder (CVR) black box pesawat Lion Air PK-LQP hingga ketemu. KNKT dapat tambahan alat pencari CVR tercanggih dari Amerika Serikat (AS).

"Tadi pagi kita sudah menambahkan, yang kemarin-kemarin sudah ada empat (alat) namanya ping locator, finder. Tadi pagi kita sudah memberangkatkan ada dua alat, boleh dikatakan tercanggih saat ini yang tersedia di dunia," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, Jumat (9/11).

Dia mengatakan ada delapan operator alat tersebut yang disertakan. Dia berharap alat tambahan itu bisa menangkap sinyal CVR yang menghilang.

"Mudah-mudahan dengan alat yang sangat sensitif dan paling mutakhir ini bisa segera menemukan di mana CVR itu. Karena hari ke-3 itu kita masih bisa mendeteksi ada dua lokasi. Tapi begitu setelah kita menggangkat FDR suara dari CVR itu hilang. Nggak tahu kenapa hilangnya. Tapi melemah, lama-lama makin hilang," ungkapnya.

Soerjono mengatakan alat tersebut baru tiba kemarin malam dari AS. Pencarian akan dilakukan di area yang selama ini disisir petugas.

"Alat canggih itu Finder, cuma dia lebih sensitif dan areanya lebih sempit, sudutnya lebih tajam. Kalau yang lama itu lebih lebar, yang ini lebih sempit," tuturnya.

Soerjono mengatakan pihaknya akan terus mencari CVR sampai dapat. KNKT akan tetap berkoordinasi dengan pihak lain dalam pencarian. Diketahui, Basarnas akan mengakhiri pencarian hari ini, Sabtu (10/11).

"Kita selalu minta bantuan dari Basarnas, bisa dari TNI, bisa dari swasta, bisa dari BPPT, dari semua pihak yang memiliki kompetensi untuk yang kita butuhkan selalu kita akan minta bantuan kepada mereka," katanya. 

231 Personel Dikerahkan
Pencarian korban masih dilanjutkan. Total 231 personel dikerahkan pada hari ke-12 proses evakuasi.

Berdasarkan pengumuman dari Basarnas di Terminal JICT 2, Tanjung Priok, 231 personel gabungan tersebut terdiri atas 201 personel Basarnas dan 30 orang dari DVI Polri. Jumlah tersebut sudah termasuk tim penyelam Basarnas. Kemarin, Basarnas mengerahkan 41 penyelam.

Selain personel gabungan, sejumlah kapal dikerahkan. Total ada 14 kapal laut.

Selain kapal laut, 2 helikopter dikerahkan untuk pencarian via udara. Di darat, 9 unit ambulans bersiaga.

Tak Ada Batas Waktu
Sementara itu, Tim DVI Polri menegaskan proses identifikasi korban tidak memiliki batas waktu. Tim DVI Polri terus melakukan proses identifikasi korban hingga selesai. 

"Sampai teridentifikasi seluruhnya jadi tidak ada batas waktu tim DVI," kata Kabag Pensat Ropenmas Polri, Kombes Yusri Yunus, di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Dia menambahkan proses identifikasi korban Lion Air tetap dilakukan meskipun tim Basarnas menghentikan operasi pencarian. Hal itu dilakukan selama masih ada body part yang belum teridentifikasi. 

"Sekarang sudah 626 body part yang ada. Setiap ada, kami lakukan terus oleh tim DVI sampai teridentifikasi seluruhnya. Seluruhnya yang diterima itu akan diserahkan sesuai manifest yang ada. Kegiatan ini terus tidak sampai batas waktu," ungkap Yusri.

Total ada 194 kantong jenazah yang hingga kini diterima tim DVI Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Jumlah ini penambahan dari 8 kantong jenazah yang dibawa dari Posko Basarnas di Terminal JICT 2, Tanjung Priok.

"Kemudian data postmortem yang diterima sebanyak 194 kantong jenazah," kata Kepala Tim Antemortem Tim DVI Polri, Kombes drg Saljiyana.

Hingga kemarin, terhitung ada 71 jenazah korban Lion Air yang sudah teridentifikasi. Jumlah tersebut terdiri dari 52 laki-laki dan 19 perempuan.(detikcom/d)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru