Jakarta (SIB)
Kantor Kejaksaan Agung RI mengalami kebakaran, Sabtu (22/8) kemarin. Atas kejadian tersebut, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Jaksa Agung agar segera menyelidiki penyebab kebakaran.
Bamsoet juga meminta agar penyelidikan dilakukan secara terbuka, untuk meminimalisir spekulasi tentang penyebab kebakaran itu. Terlebih musibah ini terjadi saat Kejagung sedang menangani kasus Djoko Tjandra dan kasus Jiwasraya yang masih menjadi sorotan publik. ''Menurut saya, itu kebakaran skala besar untuk sebuah komplek perkantoran yang strategis, karena berlangsung selama beberapa jam hingga tengah malam. Gedung itu pasti selalu dijaga karena ada dokumen penting, termasuk alat penyadap," kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (23/8).
"Saya yakin, gedung Kejaksaan Agung RI pasti dilengkapi dan didukung sejumlah alat bantu pencegah kebakaran besar, seperti fire hydrant, detektor asap, fire alarm hingga sprinkler dan tabung atau alat pemadam api. Jika semua alat bantu itu digunakan, kebakaran bisa dilokalisir,'' imbuh Bamsoet.
Usai kejadian, para pejabat Kejaksaan Agung sudah menegaskan tak ada berkas perkara dan alat bukti yang terbakar. Namun, menurut Bamsoet, pernyataan ini tidak cukup untuk memenuhi rasa ingin tahu publik, sehingga muncul beragam spekulasi.
Dari kejadian tersebut, muncul dugaan kebakaran itu sebagai tindakan sabotase untuk menghilangkan barang bukti atau berkas perkara. Mantan Ketua DPR Periode 2014-2019 itu menyatakan, cepat atau lambat Kejaksaan Agung harus merespons isu-isu ini.
''Karena itu, saya menyarankan agar dilakukan penyelidikan yang menyeluruh dan terbuka, terutama karena musibah ini terjadi ketika Kejagung masih menangani kasus Djoko Tjandra dan kasus Jiwasraya, dua kasus yang masih menjadi perhatian publik,'' pesan Bamsoet.
Tidak ada Spekulasi
Sementara itu, Kejagung menyebut penyebab kebakaran sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan Polri.
"Penyebab kebakaran ini sampai dengan saat ini masih dalam proses penyelidikan Polri," ujar Kapuspenkum Kejagung Hari Setiyono di Gedung Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (23/8).
Hari meminta seluruh pihak untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan polri. Selain itu, dia juga meminta agar tidak adanya spekulasi dan asumsi terkait kejadian ini. "Oleh karena itu teman-teman mohon bersabar dan kami mohon tidak membuat spekulasi, atau pun asumsi yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan," kata Hari.
"Artinya mari kita sabar menunggu hasil penyelidikan dari pihak kepolisian," sambungnya.
Kejagung juga memastikan berkas perkara aman tidak ikut terbakar.
"Jadi sekali lagi, dengan terbakarnya gedung ini tidak mempengaruhi penanganan perkara," ujar Hari Setiyono.
Hari memastikan berkas perkara korupsi berada di tempat aman. Dia menjamin berkas perkara aman 100 persen.
"Tindak pidana korupsi karena berkas perkara aman 100 persen," ucapnya.
Pindah Kantor
Kejagung memutuskan akan memindahkan kantor Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi. Mereka sementara akan berkantor di Gedung Badan Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Kejagung, Ragunan, Jakarta Selatan.
"Sudah diputuskan JA (Jaksa Agung) dan WAJA (Wakil Jaksa Agung) akan berkantor sementara di Badiklat," ujar Kepala Badiklat Kejaksaan, Tony Spontana, Minggu (23/8).
Tony mengatakan pihaknya sudah menyiapkan ruangan untuk Burhnuddin dan Setia Untung berkantor. "Saya sudah menyiapkan ruangan buat Jaksa Agung dan Wakil Jaksa Agung," kata Tony.
Polisi saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran di gedung Kejagung.
"Hari ini tim Labfor dengan Inafis yang sudah kita bentuk akan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana kepada wartawan di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (23/8).
"Kami sementara sudah mempetakan beberapa saksi dan nanti akan dimintai keterangan," imbuh Nana.
Nana mengatakan penyelidikan itu akan dibantu dari pihak kejaksaan. Saat ini menurutnya jalan di sekitar Kejagung ditutup untuk kepentingan penyelidikan. "Kemudian baru memang tadi pagi sekitar 06.15 WIB api sudah sepenuhnya dikuasai. Kemudian tindak lanjut berikutnya tetap kita mengamankan lokasi, dan untuk jalan akan kita tutup kemudian penyelidikan penyebab kebakaran tersebut," ujar Irjen Nana.
Nana mengatakan pihaknya bersama TNI turut mengamankan lokasi gedung Kejagung sejak semalam. Total ada 50 mobil damkar yang dikerahkan untuk menjinakkan api.
Polisi memeriksa 15 saksi terkait kebakaran di gedung utama Kejagung. Semua saksi diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Jumlahnya berkembang saat ini sudah ada yang dilakukan di (Polres Metro) Jaksel, ada yang sudah selesai ada yang masih proses dan ada nanti sore akan ditindaklanjuti," kata kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade saat meninjau Kejaksaan Agung, Jl Sultan Hasanuddin, Jaksel, Minggu (23/8).
Ade menyebut, para saksi terdiri atas pekerja hingga pihak internal Kejaksaan Agung. Pemeriksaan saksi ini nantinya akan menjadi bahan penyelidikan polisi. "Ada beberapa orang yang dalam kapasitasnya diinterogasi berita acara, di-interview untuk mengumpulkan berbagai macam keterangan, yang keterangan itu nanti akan digunakan menjadi bahan bagi lidik dan juga untuk pemeriksaan labfor," jelasnya.
Amankan CCTV
Barang bukti terkait proses penyelidikan kebakaran di gedung Kejagung terus dikumpulkan polisi. CCTV di sejumlah lokasi juga sudah diamankan.
"CCTV belum kita hitung tetapi sudah kita amankan. Kalau misalnya detail menyangkut masalah jumlah kita belum tahu," kata Kombes Tubagus Ade.
Ade menjelaskan selanjutnya tim akan memeriksa rekaman CCTV yang telah diamankan. Dia berharap rekaman CCTV itu memberikan petunjuk bagi proses penyelidikan. "Rekaman CCTV yang lain sudah diambil, cuman hasilnya belum bisa kita lihat kondisinya yang pertama diamankan oleh tim adalah CCTV yang diharapkan bisa menjawab apa yang terjadi sebenarnya," ungkapnya.
Ade mengatakan sebanyak 350 orang personel polisi dikerahkan untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kebakaran Kejagung. Para personel itu merupakan gabungan dari Polres Jakarta Selatan dan Polda Metro Jaya.
"Tapi perkembangan beberapa jumlahnya akan disesuaikan dengan kondisi yang ada," kata Tubagus.
Kebakaran hebat melanda gedung utama Kejagung sekitar pukul 19.10 WIB, Sabtu (22/8) kemarin. Kebakaran itu berhasil dipadamkan usai 11 jam.
Imbas peristiwa tersebut, 25 tahanan Kejagung dievakuasi ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
"Tahanan kita tadi koordinasi dengan pihak Kejaksaan ada 25 tahanan dievakuasi," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono di lokasi, Minggu (23/8).
Budi mengatakan proses evakuasi tersebut terjadi pada pukul 23.00 WIB kemarin. Dia mengatakan pihak kepolisian turut membantu dan mengawal proses evakuasi para tahanan tersebut. "Tahanan sudah dievakuasi kami sudah koordinasi tahanan sudah dievakuasi keKejari Jaksel," imbuhnya.
Budi menyebut, 25 orang yang dievakuasi, adalah jumlah keseluruhan tahanan rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung. Sehingga, Jaksa Pinangki Sirna Malasari turut dievakuasi bersama tahanan lainnya. "Pokoknya semua tahanan situ sudah dipindahkan ke Kejaksaan Negeri Jaksel," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Proses evakuasi 25 tahanan Kejagung tersebut terjadi pada pukul 23.00 WIB kemarin. Pihak kepolisian turut membantu dan mengawal proses evakuasi para tahanan tersebut. "Tahanan sudah dievakuasi kami sudah koordinasi tahanan sudah dievakuasi ke Kejari Jaksel," imbuhnya.
Untuk diketahui, kebakaran hebat melanda Gedung Kejagung sejak Sabtu malam lalu, sekitar pukul 19.10 WIB. Kobaran api melalap total 6 lantai bangunan gedung tersebut.
Kejaksaan Agung memastikan tahanan dalam kondisi aman terkait kebakaran besar yang terjadi di gedung Kepegawaian Kejagung.
habis terbakar
Pihak pemadam kebakaran menyebut, seluruh gedung habis terbakar.
"Seluruh gedung sudah habis terbakar," kata Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto, dalam keterangannya, Minggu (23/8).
Mulat mengatakan, seluruh gedung habis terbakar lantaran adanya perambatan besar ke seluruh gedung. Api saat itu cepat merambat ke seluruh bangunan. "Perambatan besar kembali di pukul 00.50 dan 02.00 malam dini hari tadi dan menjalar ke seluruh area gedung," ucap Mulat. (detikcom/d)