Medan (SIB)
Kabar duka datang dari Keuskupan Agung Sibolga. Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Sibolga, Mgr Dr Anicetus Bongsu Sinaga OFMCap wafat, Sabtu (7/11/2020) di usia 79 tahun di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan, setelah sempat dirawat.
Pesan berantai tentang wafatnya imam pelopor Misa Inkulturatif tersebut meramaikan dunia maya. Besamaan dengan itu Facebook Beranda Keuskupan Sibolga mengumumkan kabar dimaksud: "Berita dukacita! Telah meninggal dengan tenang Mgr Anicetus B Sinaga, OFM Cap Administrator Apostolik Keuskupan Sibolga, tadi sore sekitar pukul 18.00 WIB di RS Elisabeth Medan. Marilah kita umat Keuskupan Sibolga berdoa untuk keselamatan jiwa Mgr dan semua rencana pemakaman berjalan lancar. Informasi selanjutnya, akan dikeluarkan ordinariat Keuskupan Sibolga dan Uskup Agung Medan."
Kepergian Mgr Anicetus Sinaga membuat lini masa media sosial baik FB dan WA diwarnai berbagai ungkapan kesedihan.
Pastor Joseph Sinaga selalu Kustos Kustodian Kapusin Sibolga membenarkan informasi tersebut.
"Benar (Mgr Anicetus Sinaga) telah meninggal. Saya kurang tahu detail (penyebab kematiannya)," pungkasnya.
Sebelumnya, pada 19 Oktober 2020, Sekretaris Keuskupan Sibolga, Romo Blasius Super Yesse Pr di kanal Youtube Komsos St. Yosef Pandan menceritakan, setelah upacara tahbisan diakon di Gereja St. Theresia Lisieux, Sibolga, Kamis (15/10), kondisi Mgr. Anicetus kurang fit, sehingga diputuskan beristirahat di Klinik St. Melania, Seruni, Sibolga.
Romo Yesse melanjutkan, setelah sehari di situ kondisinya belum membaik, sehingga diputuskan dirujuk ke Rumah Sakit St. Elisabet Medan pada Jumat 16 Oktober.
“Di RS Elisabet Medan Bapa Uskup ditangani tim dokter khusus,†kata Pastor Diosesan Sibolga itu.
Melihat gejala yang timbul, ungkapnya, pihak dokter memutuskan uji swab dan hasil uji swab tersebut yang diterima Senin, 19 Oktober 2020, menunjukkan mantan Uskup Agung Medan itu positif Covid-19.
Pastor Alboin Simatupang yang menemani Uskup Anicetus dari Sibolga ke Medan juga dinyatakan positif. Saat ini, keduanya dirawat di RS St. Elisabet Medan.
“Kami mohon doa dari saudara/I semua untuk Bapa Uskup dan Pastor Alboin dan untuk semua yang menderita sakit khususnya mereka yang menderita sakit Covid-19 agar mereka semua diberikan kekuatan,†ujarnya.
Ucapan duka datang dari rekan dekat alm, JA Ferdinandus. Mantan Ketua Umum Yayasan Sumatera Berdoa itu mengaku sangat kehilangan. "Waktu pindah ke Sibolga, Bapak Uskup telepon saya. 'Hei, Ferdinandus, kau jaga Medan ini agar semakin kondusif. Aku pamit ya,'" kenang JA Ferdinandus. "Ternyata Bapak Uskup pamit selamanya," ujarnya didampingi putrinya Peggy Ferdinandus.
Tokoh pemuda nasional Ir Mandalasah Turnip SH pun terpukul. Sejak November, Mandalasah mengaku berduka karena ada tiga imam Katolik wafat. "Tapi berpulangnya Ompung Uskup Mgr AB Sinaga OFMCap sangat menyakitkan," ujar Turnip.
Kepedihan pun disuarakan Raja Natal Lucas Sitinjak dai Jakarta. Mantan anggota DPD DKI Jakarta itu memiliki pengalaman panjang profetik dengan almarhum. "Saya dengar positif Covid-19. Feel saya, hitam... karena Ompui ada penyakit bawaan dan ternyata Tuhan Yesus membawa Mgr AB Sinaga OFMCap ke surga lebih cepat," ujar fungsionaris PDI Perjuangan Jakarta tersebut.
MISA REQUIM
Usai dipulasari di RS Santa Elisabeth Medan, jasad Mgr AB Sinaga OFMCap direncanakan disemayamkan di Gereja Maria Tak Bernoda Asal - Katedral Medan untuk Misa Requim. Hingga berita disusun, persiapan misa sedang dilangsungkan.
Belum dipublikasi rencana pengebumian jasad mantan Uskup Agung Medan tersebut. (R10/a)