Medan (SIB)
Ketua Umum Nusantara for Jokowi (N4J) Dr RE Nainggolan MM menilai Bobby Nasution dan Aulia Rachman unggul pada debat kandidat putaran pertama yang digelar KPU Medan, Sabtu (7/11).
Ada beberapa yang jadi sorotan RE Nainggolan yang menonton siaran langsung debat kandidat yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta tersebut.
"Paslon nomor satu sempat ucap omnibus law program itu bagus namun malah bertanya soal itu kepada Paslon nomor 2. Saya kira itu kontradiktif," beber RE.
Sebaliknya paslon nomor dua, Bobby Nasution dan Aulia Rachman tampil dengan luwes dan bicara sangat tajam. Ketika bicara satu pokok bahasan selalu disertai dengan data.
"Akurat, nomor dua bicara pakai data dan itu sangat tajam. Bahkan saya lihat paslon nomor dua tidak pernah ditegur soal waktu penyampaian karena memang mereka gunakan waktu dengan baik," lanjut Sekdaprov Sumut periode 2008-2010 itu.
RE Nainggolan juga menyebutkan paslon nomor urut 1 lebih banyak beretorika ketimbang bicara solusi permasalahan yang terjadi di Kota Medan.
"Kalau menurut penilaian saya, paslon nomor dua menang di debat pertama kandidat ini. Kekompakan Bobby-Aulia juga sangat baik. Tidak ada pengulangan pembicaraan antara mereka berdua. Pada debat pertama ini nomor 1 kalah," nilai RE.
BELAJAR LAGI
Sementara itu, diwawancara melalui telepon seluler, Minggu (8/11), Wakil Ketua Pemenangan Paslon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (Aman) Suwandi Purba sebaliknya menilai debat berlangsung timpang karena Bobby-Aulia tak siap, sementara pasangan Aman tampil kompak dan terlihat menguasai masalah.
Dalam debat itu, katanya, Akhyar-Salman memaparkan visi misi dengan jelas, sementara Bobby-Aulia dari awal debat hingga akhir tidak ada mengungkap visi misi.
Menurutnya, Akhyar-Salman bercerita fakta dan logika, sedangkan Bobby-Aulia kesannya hanya mengritik tanpa data dan jalan keluar sehingga mutu debat tidak didapat.
Dicontohkan, dalam debat itu ada pernyataan Bobby yang menyebut belum ada digitalisasi usaha di Medan.
Dinilai, hal itu mempermalukan Bobby sendiri karena sesungguhnya publik tahu para pelaku UMKM sudah sangat familiar dengan digitalisasi.
"Penjualan secara digital sudah hal yang biasa bagi pelaku usaha di Medan. Kami berharap Bobby Aulia belajar lagi untuk debat, agar jalannya debat berikutnya lebih bermutu dan tidak timpang," harapnya. (M15, M17/d)