Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025
Di Mabes TNI, Menkes Bicara Kunci Kemenangan RI Perang Lawan Covid

Indonesia Adopsi Strategi India Gencarkan Swab Antigen Testing dan Tracing

* Menristek Targetkan Inovasi Alat Tes Corona Pakai Air Liur Tahun Ini
Redaksi - Rabu, 10 Februari 2021 09:58 WIB
347 view
Indonesia Adopsi Strategi India Gencarkan Swab Antigen Testing dan Tracing
(Foto: TNI.mil)
MENYAPA AWAK MEDIA: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menkes Budi Gunadi Sadikin menyapa awak media usai memimpin Apel Gelar Kesiapan Tenaga Vaksinator dan Tracer Covid-19, bertempat di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa
Jakarta (SIB)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kunci mengurangi laju penularan Covid-19 adalah kerja sama dengan masyarakat level paling bawah. Jika ini terlaksana dengan baik, Menkes menyebut Indonesia bisa memenangi perang melawan Covid-19.

"Itu sampai kerja sama dengan masyarakat sampai level terbawah adalah kunci kemenangan kita dalam perang ini. Di mana kita bisa mengurangi laju penularan virus ini," tutur Menkes Budi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
Menkes Budi mengatakan kedatangannya ke Mabes TNI guna mengajak kerja sama TNI-Polri dalam memerangi virus Covid-19. Budi Gunadi menyebut perang ini harus dimulai dengan tujuan yang jelas.

"Pandemi Covid-19 adalah perang menghadapi virus SARS-COV2. Itu sebabnya, kami di sini bekerja sama dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengatasi perang ini. Perang ini harus dimulai dengan tujuan yang jelas, tujuannya adalah mengurangi laju penyebaran virus," tuturnya.

Menkes Budi Gunadi juga menjelaskan pentingnya operasi dengan strategi khusus dan melibatkan peran intelijen dari TNI dan Polri guna menekan laju penyebaran Covid-19.

"Strateginya kita harus memiliki kemampuan intelijen yang kuat untuk melakukan identifikasi di mana dan siapa musuhnya dengan melakukan program testing dan tracing," katanya.

Lebih lanjut, Menkes Budi Gunadi mengatakan strategi selanjutnya ialah membunuh terlebih dahulu daerah-daerah yang banyak musuhnya, dalam hal ini virus, dengan suntikan.

"Kalau TNI dulu bunuh dengan senjata senapan dan pistol, sekarang teman-teman TNI bekerja sama dengan kedokteran membunuhnya dengan suntikan," ucapnya.

"Nah tugas berikutnya, kenapa juga kita bekerja sama dengan TNI dengan Polri, adalah untuk memastikan bahwa ini dilakukan sampai ke level paling kecil paling rendah di grass root di seluruh desa dan kabupaten kota, di seluruh RT dan RW," kata Menkes.

Kebut Tracing Swab Antigen
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi tracing dan testing yang akan dilakukan di Indonesia ke depan akan mengadopsi strategi India. Budi menyebut strategi tracing dan testing India ini akan memperlihatkan kenaikan kasus Corona. Hal ini pun sudah diingatkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Awalnya Budi Gunadi menyampaikan bahwa ke depannya akan menggencarkan swab antigen untuk testing dan tracing kasus Corona kepada orang yang kontak erat dengan pasien Corona. Menurutnya, swab antigen ini lebih cepat mendeteksi laju penularan Corona.

"Begitu ada kontak erat kita kasih target mereka (tracer) bisa nggak 15-30 orang dalam 2 minggu sebelumnya dia teridentifikasi dalam 72 jam di-trace. Begitu sudah dapat orang-orang ini harus segera dites. Tesnya harus dengan tes antigen supaya cepat. Itu akan kita distribusikan ke puskesmas. Kalau dia positif oleh swab antigen langsung masuk kasus positif," kata Budi Gunadi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen DPR MPR, Selasa (9/2).

"Swab antigen ini bagusnya cepat dan bisa langsung di titiknya, karena kita butuh kecepatan di sini mengejar agar bisa kurangi laju penularannya. Kalau dia positif oleh swab antigen kontak erat ini langsung masuk kasus positif," sambungnya.
Budi mengatakan strategi tracing dan testing ini sudah dilakukan di India. Dia juga sudah mengingatkan Presiden Jokowi nantinya akan terlihat peningkatan jumlah positif Corona karena strategi ini.

"Jadi saya juga sudah ingatkan ke bapak presiden, ini terjadi di India, ini strategi di India. Yang terjadi nanti jumlah kasus akan naik, karena akan lebih banyak yang terlihat," ujarnya.

Budi juga berharap anggota DPR turut mengingatkan warga agar tidak panik.
Budi pun menyampaikan agar tidak usah panik terkait peningkatan signifikan tersebut. Sebab, kata dia, lebih baik banyak kasus Covid-19 terdeteksi di awal sehingga bisa mencari langkah yang lebih baik.

"Nah saya bilang ke Bapak Presiden saya juga ingin update di forum terhormat ini, bapak-ibu tidak usah panik, lebih baik kita terlihat riilnya seperti apa, sehingga strategi kita benar daripada kita melihat seakan-akan sedikit kita senang, padahal yang kenyataannya jauh lebih banyak sehingga langkah langkah kita salah," ucapnya.

Dia juga meminta para anggota DPR turut membantu meredam kepanikan warga jika ke depannya ada kenaikan terdeteksinya kasus Corona karena strategi ini.

"Jadi mohon kalau misalnya nanti naik, tolong dibantu meredam kepanikan, karena ini cara kita untuk identifikasi secara benar orang yang terkena ada di mana kita bisa isolasikan," sebutnya.

Pakai Air Liur
Terpisah, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) memiliki target membuat berbagai inovasi untuk penanganan virus Corona (Covid-19). Salah satu inovasi yang dikembangkan adalah alat tes Corona menggunakan air liur atau saliva.

"Salah satunya adalah inovasi dalam membuat Test-Covid Saliva. Ini membutuhkan sampel saliva untuk dites tanpa perlu membutuhkan ekstraksi RNA," ujar Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat diskusi acara Ristek-BRIN di The Westin Jakarta, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/2).

Selain inovasi tersebut, ada beberapa inovasi lainnya yang ditargetkan selesai pada 2021. Di antaranya 'Ukur Antibodi Covid-19' yang merupakan alat ukur antibodi pascavaksinasi Covid-19.

Ada juga Vaksin Merah Putih yang akan diproduksi oleh Bio Farma dan direncanakan akan digunakan secara nasional pada 2022.
Selain itu, Menristek menyebut inovasi merupakan kunci sukses dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini merupakan langkah konkret dalam menjadikan inovasi berbasis Iptek menjadi arus utama dari roda perekonomian di Indonesia saat ini.
"Inovasi meng-accelerate lebih cepat," kata Bambang.

Kemudian, Bambang mengatakan bahwa penggerak utama dari pertumbuhan ekonomi dalam waktu jangka panjang adalah tingginya produktivitas, kemajuan inovasi, dan peningkatan pendapatan.

"Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan berkelanjutan dalam potensi produktif suatu negeri," ungkapnya. (detikcom/d)

Sumber
: Hariansib edisi cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru