Medan (SIB)
Dua kelompok geng motor terlibat bentrok di Jalan Gudang Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Minggu (26/12) pagi.
Akibat bentrokan itu, salah seorang anggota geng motor, Alfiansyah Najis alias Tembong (21) warga Jalan Truno Joyo Dusun X Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan tewas dengan akibat ditembak diduga dengan menggunakan senjata air sofgun.
Informasi dihimpun wartawan dari berbagai sumber, sebelum bentrokan terjadi, anggota geng motor Tembong sedang nongkrong di Simpang Jalan Gudang sekira pukul 06.00 WIB. Tiba-tiba puluhan anggota geng motor Nenek Oleng (Neleng) yang diketuai oleh MTA melintas di lokasi dan langsung melakukan penyerangan terhadap geng motor Tembong dengan menggunakan batu, senjata tajam dan benda tumpul.
Belasan kelompok Tembong berupaya melakukan perlawanan sehingga kedua kelompok terlibat bentrok dan situasi di lokasi mencekam. Sejumlah warga sekitar dan Kepala Desa Saentis, Asmawito berupaya melerai kedua kelompok yang bertikai.
Tiba-tiba salah seorang dari kelompok Neleng mengeluarkan senjata air sofgun dari balik bajunya dan menembak Alfiansyah Najis alias Tembong hingga mengenai dada kirinya. Seketika itu juga Alfiansyah langsung tersungkur ke jalan dan tewas di tempat kejadian.
Melihat kejadian itu kelompok Neleng langsung kabur. Sementara korban yang sudah tak bernyawa lagi dibawa rekan-rekannya ke RS Mitra Medika Brayan. Namun pihak medis menyatakan bahwa korban sudah tewas.
Personil Polsek Percut Sei Tuan yang mendapat informasi itu langsung menuju lokasi kejadian guna melakukan olah TKP serta memintai keterangan saksi-saksi. Setelah itu petugas menuju rumah sakit guna mengetahui kondisi korban.
Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk kepentingan otopsi. Sedangkan orangtua korban diarahkan untuk membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan.
Sejumlah warga yang diwawancarai mengungkapkan bahwa pelaku penembakan terhadap korban tak lain pimpinan geng motor Neleng, MTA (20) dan anggotanya SH (20) alias Eok. Sejumlah warga menyaksikan bahwa kedua pelaku sama-sama menodong dan menembak korban dengan senjata air sofgun.
Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol M Agustiawan yang dikonfirmasi lewat telepon selulernya mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku.
"Saat ini pelaku masih kita kejar. Mohon doanya agar pelaku secepatnya kita tangkap," ujarnya.
Tewas Dibantai
Sebelumnya, seratusan anggota geng motor terlibat bentrokan dengan warga di kawasan Kelambir Lima Desa Tanjung Gusta, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, Minggu (26/12) dini hari.
Akibat bentrokan itu, Dedi Rukandi (53) warga Jalan Dahlia 7 Medan Helvetia, Helvetia Tengah yang sedang melintas di lokasi dengan mengendarai sepedamotor justru menjadi sasaran pembantaian para pelaku. Korbanpun tewas di tempat dengan kondisi menggenaskan akibat puluhan luka bacokan senjata tajam (sajam) di sekujur tubuhnya.
Informasi yang dihimpun wartawan dari berbagai sumber, pada Sabtu (25/12) malam seratusan anggota geng motor yang mengendarai puluhan sepedamotor diduga melakukan penyerangan terhadap warga di Kelambir Lima. Tak terima kampungnya diserang, seratusan warga melakukan pembalasan sehingga saling serang menggunakan batu dan berbagai jenis sajam tak terelakkan.
Bentrokan itu berlangsung hingga Minggu dini hari. Ketika itu korban Dedi Rukandi yang melintas di lokasi dengan mengendarai sepedamotor GL Max BK 4843 WB justru diserang secara membabi buta oleh geng motor dengan menggunakan senjata tajam. Dengan kondisi tubuh yang terkena puluhan bacokan, korban berusaha menyelamatkan diri.
Namun tak jauh dari lokasi korban terkapar bersimbah darah di jalan. Para pelaku mengejar korban dan kembali membacoki korban. Melihat korban tak bernyawa lagi, para pelaku meninggalkan lokasi. Tak lama personil Polsek Sunggal tiba di lokasi, lalu mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.
Kapolsek Sunggal Kompol Chandra Yudha Pranata ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa bentrokan itu. "Iya benar, keributan mengakibatkan 1 korban meninggal," ujarnya.
Chandra menjelaskan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan terkait kasus ini dan melakukan pengejaran terhadap pelakunya. "Ini kita sedang gelar kasusnya," pungkasnya.
Terpisah, kakak kandung korban, Kantimalia Rochaini (56) saat diwawancarai lewat telepon selulernya mengungkapkan bahwa sepedamotor korban tidak ditemukan di lokasi.
"Sepedamotor yang digunakan almarhum itu milik suami saya. Tidak ada lagi di lokasi," ungkapnya.
Sebagai kakak kandungnya, Kantimalia berharap agar para pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
"Para pelaku membunuh adik saya secara keji. Kasihan anak-anak korban yang masih kecil-kecil. Saya berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," harapnya.(A15/A14/d)