Binjai (SIB)
Enam orang warga Kota Binjai dan tiga orang warga Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang bekerja di Ukraina terkepung dan terjebak perang antar Rusia dan Ukraina. Mereka mengharapkan bantuan dari pemerintah Republik Indonesia agar dapat segera dievakuasi dan dipulangkan ke tanah air.
Enam orang warga Kota Binjai yang terkepung perang Ukraina dan Rusia itu adalah Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma dan tiga orang warga Kabupaten Langkat yaitu Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri AbasIskandar melalui pesan singkatnya mengharapkan bantuan dari pemerintah Republik Indonesia agar dapat segera dipulangkan ke Indonesia dan kota asal mereka.
"Kita Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih terjebak di Kota Chernihiv Ukraina bagian utara berjumlah 9 orang warga Binjai dan Langkat, berharap untuk dievakuasi segera karena kondisi di sini semakin berbahaya bang," ucap Iskandar via WhatsApp kepada SIB, Minggu (6/3).
Iskandar juga mengatakan bahwa situasi di sana masih mencekam dan pihak KBRI dari Kiev dan Ukraina masih tetap terus menghubunginya.
"Di jalan memang situasinya belum memungkinkan bang, orang di Kedutaan juga setiap hari menghubungi saya, dari KBRI Kiev dan juga KBRI Moskow, tetapi mereka masih mencari cara agar kami bisa keluar," katanya lagi.
Salah satu pihak keluarga WNI yang masih terjebak di Ukraina Ardi Juwono di Binjai, juga berharap agar pihak pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan secepatnya.
"Dari 9 orang itu, 4 orang family (saudara) saya bang, mereka bekerja di pabrik plastik sejak tahun 2018," ungkapnya.
“Tadi pagi saya sempat menghubungi salah satu saudara saya (Iskandar), Ia mengatakan, pada hari Sabtu (5/3) hanya 2 kota yang diberlakukan gencatan senjata, kota Mouripol dan kota Kherson. "Kalau kota Chernihiv juga masuk rencana tapi waktunya belum ditentukan," Kata Ardi menceritakan perbincangannya dengan Iskandar pada Minggu (6/3) pagi.
Ardi juga mengatakan bahwa menurut saudaranya di sana, kondisi di Ukraina tidak menentu, Di sana kondisinya sangat menakutkan, suara bom masih terus terdengar.
"Bahkan kemarin saudara saya mengatakan, sempat puluhan tentara Ukraina bersembunyi di Bunker mereka sehingga mereka merasa takut menjadi sasaran peluru tentara Rusia," ujarnya. (MI/a)