Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Bakamla Bahas Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Keamanan Laut RI di Rapim 2022

Redaksi - Selasa, 08 Maret 2022 11:00 WIB
416 view
Bakamla Bahas Dampak Perang Rusia-Ukraina ke Keamanan Laut RI di Rapim 2022
Foto: Ist/harianSIB.com
Kepala Bakamla RI, Laksdya Aan Kurnia 
Jakarta (SIB)
Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menggelar rapat pimpinan (Rapim) tahun 2022. Bakamla turut membahas dampak perang Rusia vs Ukraina hingga kelangkaan minyak goreng dalam rapat pimpinan ini.

"Berikutnya, situasi perang antara Rusia dan Ukraina ini mau tidak mau dampaknya juga ada. Kenaikan harga bahan bakar, kemudian situasi nasional sendiri, kenaikan kedelai kenaikan atau sulitnya minyak goreng, daging sapi dan lain sebagainya ini mau tidak mau baik secara langsung tidak langsung ini akan berpengaruh dalam situasi keamanan laut," ujar Kepala Bakamla RI Laksdya Aan Kurnia di Mabes Bakamla RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/3).

Masalah perubahan iklim hingga ancaman penggunaan senjata pemusnah massal juga menjadi fokus utama rapim. Dalam lingkup regional, konflik Laut Natuna Utara, sengketa batas wilayah turut dibahas dalam rapim ini.

Aan mengatakan Bakamla mengantisipasi potensi peningkatan pelanggaran kejahatan di laut. Dia mengajak sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja sama menanggulangi keamanan.

"Tujuan utamanya adalah ekonomi bisa berjalan dengan baik. Hal-hal atau gap-gap di situ bisa kita hilangkan bersama-sama sehingga tujuannya ekonomi di Indonesia baik, rakyat bisa menikmati kehidupan seperti situasi yang baik," ucapnya.

Bakamla juga mengevaluasi permasalahan yang terjadi pada 2021, salah satunya soal pencurian ikan.

"Jadi kalau kita lihat flashback di tahun 2021 itu ada beberapa kejahatan yang naik, ada yang menurun. Contoh kayak pencurian ikan, penyeludupan satwa, narkoba, illegal transhipment. Itu beberapa yang bisa kita tangkap bisa kita tanggulangi. Tapi kita punya perhitungan, kalkulasi itu bisa kita nilai, nanti kita lebih prioritas di tahun 2022 apa, tapi tidak bisa kita sampaikan di sini karena nanti yang niat-niat berbuat negatif udah tahu tetapi paling tidak kami dengan evaluasi di tahun 2021, itu tahun 2022 akan menjadi concern kita," jelasnya.

Selain itu, rapim membahas pembatasan ekspor minerba hingga Ibu Kota Negara (IKN). Aan mengatakan dirinya telah menetapkan target yang harus dicapai tiap satuan kerja di Bakamla.

"Menghadapi perkembangan lingkungan strategi global, regional dan nasional serta isu-isu keamanan maritim tersebut, maka saya menetapkan sasaran dan arahan kebijakan tahun 2022 untuk menjadi pelaksana setiap satker," kata Aan.

Perintah tersebut di antaranya, meningkatkan kemampuan sistem peringatan dini lewat pertukaran informasi, peningkatan kualitas analisis, mengoptimalkan operasi hingga penentuan area prioritas.

"Bina kapasitas dan kapabilitas penegakan hukum (gakkum) dengan membina SDM gakkum; Melakukan penguatan rapat koordinasi pengamanan maritim. Menggelar pengarahan Harian atau daily brief untuk membangun gambaran umum kamla," jelas Aan.

"Lakukan Latkamla terpadu dan pembinaan masyarakat maritim sebagai agen informasi gakkum dan lakukan pembinaan kesepahaman dan kepercayaan melalui forum internasional, salah satunya melalui pertemuan ASEAN Coast Guard dalam kerangka bilateral maupun multilateral," sambungnya. (detikcom/a)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru