Tarutung (SIB)
Kabupaten Tapanuli Utara diguncang gempa berkekuatan besar, Sabtu (1/10) sekira pukul 02.32 WIB.
Kuatnya guncangan gempa sontak saja membuat warga terbangun dari tidur lelapnya dan berlarian ke luar rumah.
Bahkan warga dilanda kepanikan karena goncangan gempa disusul guyuran hujan.
Niat untuk menyelamatkan diri dengan keluar rumah akhirnya tak berlangsung baik, karena lampu listrik padam.
Melansir dari bmkg.go.id lokasi gempa 15 km Barat Laut dengan kedalaman 10 km.
BMKG menyebut, gempa berkekuatan 6,0 magnitudo itu tidak berpotensi tsunami.
Namun masyarakat Tapanuli Utara diimbau waspada terhadap kemungkinan terjadi gempa susulan.
Sementara itu, gempa susulan terjadi sekira pukul 03:22 WIB berkekuatan magnitudo 5.1 dengan titik lokasi di 4 km timur laut Tapanuli Utara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara Bonggas Pasaribu mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya korban jiwa.
"Ada meninggal seorang dan 22 orang yang mengalami luka-luka. Saat ini yang luka-luka sedang dirawat di RSUD Tarutung," sebutnya.
Direktur RSUD Tarutung dr Janri Nababan yang dihubungi melalui telepon selularnya membenarkan adanya korban jiwa meninggal dan sejumlah orang lainnya menjalani perawatan karena mengalami luka-luka.
Janri menerangkan, seorang yang meninggal dunia akibat terjatuh di rumahnya ketika berlari ingin keluar rumah.
"Begitu gempa terjadi, listrik padam. Saat ingin keluar rumah entah bagaimana dia terjatuh lalu meninggal," sebutnya.
Dijelaskan, selain seorang meninggal dunia, sebanyak 22 orang dibawa ke rumah sakit umum Tarutung karena mengalami luka-luka.
"Hasil pemeriksaan, dari 22 orang tersebut sebanyak 16 orang menjadi korban dampak gempa. Saat ini mendapat perawatan," ungkapnya.[br]
Korban
Hingga Sabtu siang, korban jiwa terdampak langsung gempa di Taput dan mendapat penanganan RSUD Tarutung ada satu orang meninggal dunia.
Data yang terkonfirmasi, korban meninggal Leo Sihombing (62) warga jalan Kornel Simanjuntak Kecamatan Tarutung, meninggal dunia dikarenakan sakit jantung diakibatkan gempa.
Sedangkan korban luka yaitu Candra A P (24) petugas Satpol PP Tapanuli Utara tertimpa lemari di kantor Kejaksaan Taput, Indah Lubantobing Tobing (12), Elisabet Lumban Toruan (18), Febrian Manalu (21), Romauli Nababan (24), Panti Hutabarat (52), Jonatan Manalu (6) Stevanus Sitinjak (14), Pola Simanjuntak (34), Alfa Siahaan (9) dan Alen marleha Hutagalung.
Janri Nababan menjelaskan, semua korban luka dirawat RSU Tarutung.
RSUD juga mendirikan IGD khusus untuk korban terdampak langsung gempa, katanya.
"Kami telah mendirikan IGD khusus untuk para korban. Kita menggunakan tenda BNPB dan Dinas Sosial," sebut Janri.
Gratiskan
Sementara itu, Bupati Taput Nikson Nababan menjawab SIB mengatakan, pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara akan menangani para korban secara maksimal.
Pihaknya akan menggratiskan seluruh biaya perobatan para korban hingga penanganannya tuntas.
"Bukan hanya memberika keringanan kepada korban, tapi kita gratiskan biaya perobatannya," tegas Nikson.
Bupati menyebutkan, Pemkab Taput berkordinasi dengan Polri dan TNI untuk evakuasi dan penanganan para korban gempa.
Nikson Nababan mengustruksikan para camat se-Kabupaten Tapanuli Utara mendirikan posko.
Nikson mengatakan, posko di kecamatan dibutuhkan mengantisipasi gempa susulan.
Posko bertujuan untuk mengkordinasikan para korban gempa dan memudahkan dapur umum apabila sangat dibutuhkan.
Untuk itu, para kepala desa juga diminta untuk berkodinasi dengan pemerintah tingkat kecamatan serta Babinsa dan Babinkantibmas terkait data para korban dampak gempa.
Menurutnya, Pemkab Taput sedang melakukan pendataan korban gempa meliputi kerusakan rumah dan rumah ibadah.
Rusak
Gempa juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum seperti infrastruktur jalan dan sekolah.
Ada ruas jalan yang retak, longsor dan tertimbun lonsoran tanah pebukitan.
Selain itu bangunan sekolah juga mengalami kerusakan. Begitu juga rumah-rumah ibadah.
Kadis PUPR Kabupaten Tapanuli Utara Dalan Simanjuntak menjelaskan, jalan amblas di Aek Siansimun Kecamatan Tarutung, badan jalan tertimbun tanah longsor di jalan menuju Salib Kasih Kecamatan Siatas Barita.
Gempa juga menyebabkan kerusakan jalan nasional seperti ruas jalan Tarutung menuju Sipirok di daerah Simorangkir Kecamatan Siatas Barita.
Dalan menjelaskan, atas instruksi Bupati Taput Nikson Nababan, kerusakan dan longsoran tanah di badan tersebut langsung ditangani dengan menggunakan alat berat milik Pemkab Tapanuli Utara.
Sementara untuk kerusakan badan jalan nasional telah dikoordinasikaan dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumutaera Utara. "Mereka berkanji akan segera tindak lanjuti," ujarnya.
Menurutnya, gempa juga menyebabkan kerusakan pada tanggul Aek Sigeaon. "Yang rusak sheet pile Aek Sigeaon dan sal Irigasi Aek Sigeaon Kanan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Partali Julu Kecamatan Tarutung, Posmaria Br Hutasoit mengatakan, gedung sekolah SD di desanya mengalami kerusakan. Begitu juga rumah ibadah (gereja) rusak di beberapa bagian.
Kepala Biro Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Fortune Siagian saat dihubungi melalui telepon selularnya menyebutkan, gempa mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan gereja.
“Sampai saat ini, data yang masuk ada beberapa gereja rusak," ujarnya.
Ia menyampaikan beberapa gedung gereja yang rusak seperti di Aek Raja Parmonangan, Pansur Napitu Siatas Barita dan gereja HKBP Tarutung Kota.
Data terakhir yang berhasil dihimpun SIB, Pemkab Taput hingga Sabtu malam rumah masyarakat yang rusak baik ringan maupun berat hampir 1.000 rumah.
Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Tapanuli Utara Indra Sahat Hottua Simaremare, menyampaikan, rumah warga yang sudah terdata mengalamu kerusakan sebanyak 961 baik itu rusak ringan maupun rusak parah.
Ada juga 60 unit rumah ibadah yang rusak berikut 22 ruas jalan, 31 saluran irigasi dan 8 unit jembatan, 17 fasilitas pendidikan, 2 unit fasilitas kesehatan, 26 unit kantor pemerintahan, 3 unit kantor swasta, 9 unit tembok penahan tanah, tiga unit tiang PLN, dua unit LPJU, dan 9 unit fasilitas air bersih.
Sementara korban jiwa meninggal ada satu orang dan 26 orang mengalami luka-luka.[br]
Seluruh kerusakan tersebut kata Indra Simaremare tersebar di 15 kecamatan se-Tapanuli Utara.
Pemkab Taput sedang mengupayakan agar masyarakat terdampak gempa secara khusus yang rumahnya rusak mendapat bantuan perbaikan.
"Mengingat banyak kerusakan ditimbulkan gempa tersebut, bukan saja rumah warga, tapi juga kantor pemerintah dan infrastruktur lainnya, maka Pemkab meminta dukungan pemeribtah pusat," katanya.
Sekda Taput menyampaikan akan meminta bantuan kepada kementerian terkait yaitu Kementerian Sosial dan PUPR.
"Kalau Pemkab Taput sangat sulit membantu warga dengan jumlah korban begitu banyak karena dana APBD Taput sangat terbatas. Jadi kita upayakan ke Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR untuk memberikan bantuan," ujarnya.
Terasa Di Balige
Gempa, Sabtu (1/10) yang pusatnya di daerah Parmonangan Kabupaten Tapanuli Utara juga dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Toba yang ada di daerah Balige, Laguboti dan Porsea.
M Siahaan warga Balige mengungkapkan, guncangan gempa pertama dirasakan sekira pukul 2.30 WIB.
Walau demikian, dia mengaku tidak bisa lagi tidur karena gempa susulan kurang lebih 8 kali dirasakan hingga pukul 04.00 WIB.
"Ada kurang lebih 8 kali gempa susulan dan setelahnya hujan juga turun,” ujarnya.
Namun, untuk daerah Toba, tidak ada dikabarkan kerusakan akibat goncangan gempa itu.
Gubernur Kirim Bantuan
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi langsung mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan masyarakat terdampak bencana, bersama tim personel kaji cepat dan pemetaan drone.
Adapun bantuan logistik yang dibawa di antaranya bahan kebutuhan pokok, tenda pengungsian, selimut, matras pengungsi, dan makanan untuk kebutuhan keluarga.
Sementara itu, kaji cepat yang akan dilakukan personel BPBD Sumut di antaranya mendata dampak kerusakan mulai dari rumah, fasilitas umum hingga fasilitas sosial.
Sehingga nantinya bisa dilakukan penanganan seperti pendirian dapur umum, tenda pengungsi dan kebutuhan dasar lain untuk masyarakat.
“Sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi untuk merespons cepat kejadian bencana dini hari tadi, kita sudah kirim bantuan logistik dan tim personel kaji cepat ke lokasi terdampak bencana. Kaji cepat ini harus segera dilakukan, evaluasi dan pendataan,” kata Kepala BPBD Sumut Haris Lubis melalui telepon, Sabtu (1/10) pagi.
Turunkan Pasukan
Polda Sumut juga menurunkan 100 pasukan Brimob untuk menjalankan tugas kemanusiaan membantu warga yang menjadi korban gempa bumi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sabtu (1/10).
"Dikerahkannya pasukan Brimob ini atas perintah langsung Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjutak untuk membantu warga korban gempa di Taput," kata Hadi.
"Kita berharap kehadiran pasukan Sat Brimob Polda Sumut memberikan bantuan dapat dirasakan langsung masyarakat," pungkasnya.
Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak juga langsung terbang ke Kabupaten Taput pasca diguncang gempa.
"Pak Kapolda Sumut naik heli terbang ke Taput," kata Hadi.[br]
Gempa Susulan
Menurut BMKG, guncangan gempa di Wilayah Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa bumi sebanyak 79 kali.
Satu kali gempa utama, 78 kali gempa susulan. Sebelumnya, gempa 6.0 SR mengguncang wilayah Taput, Sabtu (1/10), sekitar pukul 02.28.41 WIB.
Hasil analisis Balai Metrologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menunjukkan, gempa ini memiliki parameter terbaru dengan magnitudo 5,8 SR.
Dalam keterangan tertulisnya, BMKG meriliskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, pada kedalaman 10 km.
Pada pukul 05.59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 43 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,1 dan magnitudo terkecil 2,5.
"Sedangkan sampai pukul 15.00 WIB, sudah tercatat 79 kali dengan rincian satu kali gempa utama dan 78 kali gempa susulan," kata Endah Puspita Sari, Staf Inatews BBMKG Wilayah I Medan, seperti dillansir dari harianSIB.com.
Gempa ini dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk.
Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).
Daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya. (Tim/a)