Jakarta (SIB)
Anies Baswedan menyapa rakyat pinggir kali saat memberikan pidato di hari terakhirnya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies mengaku merasa terharu karena sudah 5 tahun memimpin Kota Jakarta untuk menghadirkan keadilan.
"Mana rakyat pinggir kali? Salam buat semuanya. Kami merasa terharu sekali siang ini bertemu dengan teman-teman yang bekerja bersama selama 5 tahun untuk menghadirkan perasaan keadilan di Jakarta kita ingin semua punya perasaan kesetaraan di kota ini," kata Anies di panggung yang disediakan di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Minggu (16/10).
Anies menyebut atas izin Allah, satu persatu tugasnya di Jakarta sudah lunas.
Anies enggan banyak bicara dalam sambutan ini, karena katanya, masyarakat bisa melihat sendiri kenyataan 'wajah' Jakarta saat ini.
"Alhamdulillah satu demi satu yang kita niatkan atas izin Allah terjalan lunas. Terima kasih saya tidak akan bicara panjang seperti saya katakan tadi, kenapa? Biarkan kenyataan yang berbicara panjang," kata Anies.
Tak hanya itu, alasan Anies tak mau banyak bicara karena perjuangannya tidak akan berhenti di Kota Jakarta. Dia pun mengajak warga untuk maju bersama di fase berikutnya.
"Kenapa tidak berbicara panjang, karena perjuangan tidak berhenti di tempat ini. Kita masih terus berjuang bersama. Siap sama-sama?" kata Anies.
"Siap," sahut warga.
"Siap maju sama-sama?" tanya Anies.
"Siap," jawab warga.
"Insyallah sebagaimana di Jakarta, Allah berikan bantuan pertolongan sehingga yang diniatkan bisa terlaksana.
Sampaikan salam pada tetangga di kampung, Jakarta telah berubah dan kita menuju fase berikutnya, terima kasih," kata Anies.[br]
TGUPP BUBAR
Seiring Anies Baswedan purna tugas, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) resmi bubar, Minggu (16/10). Anggota TGUPP, Tatak Ujiyati, mengunggah momen perpisahan TGUPP.
"Farewell TGUPP Anies kemarin. A meaningful 5 years as a team. Di belakang, dalam senyap, membantu gubernur realisasikan janji-janjinya untuk warga Jakarta. Ini sebagian wajah-wajah kami yang mungkin tidak teman-teman kenal. Bagaimana menurutmu?" tulis Tatak dalam cuitannya di Twitter, seperti dilihat, Minggu (16/10).
Tatak telah mengizinkan cuitannya untuk dikutip. Dalam unggahannya itu, Tatak turut mengunggah foto sejumlah anggota TGUPP.
Termasuk menyertakan buku tentang peran TGUPP dalam pemerintahan Anies Baswedan.
"Teman-teman kalau ingin tahu apa & bagaimana TGUPP bekerja, ada bukunya. Bisa juga menjadi pedoman bagi Kepala Daerah di lain-lain daerah yang saat ini punya tim TGUPP. Please check, dalam waktu dekat akan tersedia di toko-toko buku terdekat," katanya.
Tatak mengatakan TGUPP bubar mengikuti jabatan Anies Baswedan.
"Ya (bubar) mengikuti jabatan gubernur," kata Tatak saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi (Pras) berharap Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bubar saat masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI berakhir.
Tatak Ujiyati mengatakan masa kerja TGUPP memang mengikuti masa jabatan Anies.
"TGUPP bubar setelah Anies purnatugas? Not a big deal. Semua juga tahu yang namanya tim gubernur, ya durasinya mengikuti jabatan politik gubernur," kata Tatak melalui akun Twitter-nya seperti dilihat Kamis (15/9). Tatak telah mengizinkan cuitannya dikutip.
Dia mengatakan Pj Gubernur DKI Jakarta ataupun Gubernur DKI Jakarta baru nantinya memiliki cara kerja sendiri.
Dia mengatakan apakah gubernur pengganti Anies akan membentuk lagi TGUPP atau tidak bukan suatu hal yang perlu dipermasalahkan.
"Gubernur baru pasti punya ways of working sendiri, apakah bakal punya tim, apakah namanya TGUPP atau bukan. Bukan hal penting untuk diributkan," ucapnya.
Tatak juga menepis TGUPP membuat kacau. Dia mengatakan tudingan TGUPP membuat kacau pembangunan di Jakarta dari Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi tidak berdasarkan fakta.
"TGUPP membuat kacau? Kalau itu sih pendapat subjektif saja yang tidak didasari fakta. Tak perlu ditanggapi serius. Toh faktanya, alih-alih kacau pembangunan Jakarta, justru makin pesat. Janji-janji Anies sebagian besar terpenuhi hanya dalam 1 periode kepemimpinan di Jakarta," katanya. (detikcom/c)