Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Wapres Minta Praktik Mafia Bola Diberantas Habis

* Satgas Anti-Mafia Bola Tetapkan 8 Tersangka Suap Terkait Pertandingan Liga 1
Redaksi - Kamis, 19 Oktober 2023 11:24 WIB
158 view
Wapres Minta Praktik Mafia Bola Diberantas Habis
Foto : Ant/BPMI Setwapres
FOTO BERSAMA : Wakil Presiden Ma’ruf Amin (tengah) foto bersama menerima Satgas Independen dan Satgas Anti Mafia Bola di Jakarta, Selasa (17/10). 
Jakarta (SIB)
Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola memberantas habis praktik mafia bola hingga ke akar-akarnya.

"Jadi, harus ditindak tegas sampai akar-akarnya. Jangan ada toleransi, baik itu pemain, pengurus, wasit, bahkan bandar-bandarnya harus dibersihkan. Jangan sampai mafia tidak habis-habis karena akan menghambat kemajuan dan prestasi sepak bola kita," kata Wapres usai menerima Satgas Independen dan Satgas Anti-Mafia Bola di kediaman resmi Wapres di Jakarta, Selasa (17/10).

Wapres Ma'ruf mendukung tindakan tegas yang dilakukan satgas, baik dalam lingkup organisasi persepakbolaan nasional maupun hukum negara.

"Insyaallah sepak bola kita ke depan bisa berprestasi dengan terlebih dulu dilakukan bersih-bersih," kata Wapres dalam keterangannya.

Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan apresiasi atas keberadaan Satgas Anti-Mafia Bola.

Wapres Ma'ruf merupakan penggemar sepak bola dan pada saat menjadi santri kerap dijuluki "Striker Tebu Ireng".

Ia menjelaskan bahwa sudah lama masyarakat menginginkan sepak bola nasional memiliki prestasi yang luar biasa.

"Dulu, kita dijuluki sebagai Brazil-nya Asia. Pada era Ramang, Andjas Asmara, Junaidi Abdillah, Iswadi Idris, Abdul Kadir, dan Risdianto. Kita bisa tahan Korea Selatan, bahkan menang. Sekarang prestasi Korea Selatan sudah mendunia, kita masih berkubang masalah. Karena ada masalah nonteknis yang dibiarkan, pengaturan skor, suap, dan perjudian," kata Wapres.

Wapres Ma'ruf menyampaikan apresiasi terhadap Irjen Asep Edi Suheri dkk. Dia mendukung satgas terus bekerja dalam memberantas mafia bola di Indonesia.

"Wapres sangat senang mendapat laporan kinerja ini dan juga meminta supaya ada tindakan tegas," ungkap Masduki.

"Wapres sangat senang dan mendukung terhadap apa yang dilakukan oleh Satgas Anti-Mafia Bola Indonesia," tambahnya.

Lebih lanjut, Masduki menjelaskan, Satgas Anti-Mafia Bola Indonesia ini memiliki dua fokus bidang kerja, yaitu memantau pengaturan skor dan juga transparansi laporan keuangan persepakbolaan Indonesia.

"Yang pertama itu memantau mengenai kemungkinan terjadinya pengaturan skor," jelas Masduki.

"Yang kedua juga, bagaimana agar bola di Indonesia, yang di bawah naungan PSSI ini, laporan keuangannya itu transparan," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres Ma'ruf juga menerima laporan omzet sepak bola Indonesia yang mencapai Rp 5 triliun. Wapres menyarankan adanya investigasi audit yang dilakukan oleh Satgas Antimafia Bola Indonesia.

"Diperlukan semacam audit investigasi yang harus dilakukan oleh tim ini," ujar Masduki mengutip pesan Wapres Ma'ruf.

Pada kesempatan itu, Satgas Independen diwakili Najwa Shihab, Ardan Pradana dan Akmal Marhali. Sedangkan Satgas Anti-Mafia Bola Polri dipimpin Kasatgas yang juga Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri, didampingi Sakasatgas Brigjen Polisi Himawan Bayu Aji dan Divisi Siber Polri Kombes Polisi Rizki Agung Prakoso.

Kasatgas Asep Edi Suheri menyampaikan laporan bahwa sejauh ini sudah ditetapkan delapan orang tersangka dalam kasus suap yang berkaitan dengan pertandingan Liga 1, yakni inisial K selaku LO wasit dan A selaku kurir pengantar uang.

Lalu, M selaku wasit tengah, E selaku asisten wasit satu, R selaku asisten wasit dua, dan A selaku wasit cadangan. Dua lagi adalah VW yang merupakan mantan pemilik salah satu klub sepak bola dan DR, salah satu pengurus klub Y.

DR melakukan penyuapan untuk memenangkan klub Y agar dapat masuk atau promosi ke kompetisi Liga 1, sementara VW berperan aktif sebagai pelobi wasit.

Asep Edi mengatakan pihaknya akan mengembangkan kasus melalui penyidikan dan penyelidikan.

Ia mengucapkan terima kasih Wapres atas kepedulian besarnya terhadap sepak bola Indonesia.

"Kami akan terus bekerja cepat, tepat, dan akurat untuk melakukan bersih-bersih dari praktik kotor di sepakbola Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, pembentukan Satgas Anti-Mafia Bola Indonesia ini merupakan kolaborasi antara individu independen bekerja sama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang bertujuan untuk mendorong pembenahan sepak bola nasional bersih secara menyeluruh, terutama menyangkut praktik pengaturan skor dan pertandingan. Tim ini berkomitmen penuh menjadi bagian penting dari transparansi dan transformasi sepak bola di Tanah Air. (Antara/detikcom/d)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru