Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Sarasehan 100 Ekonom, Prabowo: Mungkin Calon Menteri Ada di Sini

* Ganjar Ungkap Dana BPJS Terserap Rp 17,8 T Akibat Polusi Udara
Redaksi - Kamis, 09 November 2023 10:31 WIB
265 view
Sarasehan 100 Ekonom, Prabowo: Mungkin Calon Menteri Ada di Sini
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Prabowo Subianto
Jakarta (SIB)
Menteri Pertahanan sekaligus bakal capres, Prabowo Subianto, menjadi pembicara untuk memaparkan gagasannya menuju Indonesia unggul di depan para ekonom. Prabowo membeberkan program unggulan 'makan siang gratis' yang membutuhkan seorang ekonom di pemerintahannya jika menjadi presiden terpilih di 2024.

Hal itu disampaikan Prabowo di acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Mega, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (8/11). Ekonom senior INDEF, Aviliani selaku moderator melontarkan pertanyaan sebelum Prabowo mengakhiri sesinya.

"Ini banyak para ekonom, kira-kira kalau Bapak jadi presiden, para ekonom ini disuruh ngapain supaya membantu Bapak?" tanya Aviliani.

Menjawab itu, Prabowo mengungkit program unggulannya yakni memberi makan siang gratis kepada seluruh anak sekolah se-Indonesia. Menurutnya, program ini akan melibatkan banyak pihak, dari ahli pertanian, penyuluh pertanian, hingga ekonom.

"Jadi ya begini ya, kita punya suatu niat, kita punya suatu strategi. Yang paling penting adalah mewujudkan strategi itu. Semua pemikiran tanpa implementasi adalah hanya omong-omong saja. Jadi kita butuh, kalau tadi saya sebut 1 kilang bisa membuat 40 ribu pabrik, berapa manajer, berapa direktur, berapa insinyur, berapa ekonom, berapa ahli pertanian yang kita butuh," kata Prabowo.

Prabowo menyebut Indonesia memiliki jutaan lumbung padi sebagai sumber pangan. Menurutnya, kekayaan ini mesti dimanfaatkan optimal dengan melibatkan para ilmuwan.

"Kalau kita bicara 10 juta lumbung padi di mana-mana, kita punya 70 ribu desa, tiap desa butuh penyuluh pertanian, pendamping. Kita bicara mau kasih makan di semua sekolah kita, kita butuh nanti sarjana-sarjana, manajer-manajer, untuk kelola itu tidak gampang," ujar Prabowo.

Prabowo lantas berkelakar para ekonom di hadapannya bisa saja merupakan calon menteri di pemerintahan selanjutnya apabila dirinya menjadi presiden.

"Ingat berapa juta makanan kita siapkan, bagaimana logistiknya, higienisnya. Jadi saya sangat optimis, para ekonom dan saya lihat di sini mungkin wajah-wajah, mungkin calon menteri-menteri ada juga di sini ya. Siapa tahu," kata Prabowo disambut tepuk tangan para hadirin.


Terserap
Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya soal transformasi ekonomi hijau (green economy) sebagai bagian dari ekonomi era baru (new economy). Dia pun menyinggung maraknya polusi udara yang menyebabkan tanggungan BPJS mencapai Rp 17,8 triliun.

"Kalau kita bicara transisi hijau menuju energi baru terbarukan, katakan ya, ini kita kalau mau memperbaiki, mencegah, dan mengurangi kerusakan lingkungan, itu kita pernah hitung angkanya Rp 1.371 triliun," kata Ganjar dalam paparannya di acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia itu.

"Pada saat yang sama, hari ini laporan dari BPJS Rp 17,8 triliun itu akibat polisi udara duitnya terserap segitu. Luar biasa ya," imbuhnya.

Ganjar kemudian membicarakan idenya soal penerapan transisi hijau menuju energi baru terbarukan (EBT). Ganjar menyinggung RI memiliki sumber energi melimpah, dari air, geotermal, hingga panas matahari.

"Dari tahun ke tahun kita bisa menaikkan skenario dengan model pencapaian presentasi energi baru terbarukan ini. Jadi mulai air, geotermal, kita punya banyak sekali matahari turah-turah sampai panas sekali, sekarang panasnya lagi top-topnya begitu, kemudian angin, dan seterusnya," ujar Ganjar.

Ganjar menyebut ada peluang masuknya investasi dengan nilai cukup besar ke EBT ini.

"Nah kalau kemudian kita mau investasi ke EBT ini mahal sekali. Kemarin saya tawarkan ke investor-investor dunia ke dalam negeri mau nggak kita punya potensi Rp 1.300 triliun Anda untuk investasi," lanjut Ganjar. (detikcom/d)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru