Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 24 Juni 2025

Laut Merah Memanas, Houthi Tembakkan Rudal ke Kapal Tanker AS

* Houthi Janjikan Jalur Aman untuk Kapal Rusia-China
Redaksi - Sabtu, 20 Januari 2024 09:33 WIB
295 view
Laut Merah Memanas, Houthi Tembakkan Rudal ke Kapal Tanker AS
Foto: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 
Washington DC (SIB)
Kelompok pemberontak Houthi melancarkan serangan rudal terhadap kapal tanker milik Amerika Serikat (AS) yang sedang berlayar di perairan Laut Merah. Komando Pusat AS menyebut serangan rudal itu menghantam perairan di dekat kapal tanker tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/1), Komando Pusat AS dalam pernyataan via media sosial X mengonfirmasi serangan rudal itu terjadi pada Kamis (18/1) malam, sekira pukul 21.00 waktu Yaman. Komando Pusat AS mengatakan serangan rudal itu tidak memicu korban luka dan tidak menyebabkan kerusakan. Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Kelompok yang didukung Iran ini, menyatakan mereka menargetkan kapal tanker bernama Chem Ranger dengan dua rudal anti-kapal yang diklaimnya langsung mengenai target.

Namun Komando Pusat AS melaporkan bahwa serangan rudal itu jatuh di perairan dekat kapal tanker tersebut. Layanan pemantau kapal tanker, TankerTrackers.com, melaporkan via media sosial bahwa sistem identifikasi otomatis (AIS) pada kapal tanker itu mati sebelum melintasi perairan dekat Yaman.

"Kapal tanker kimia yang berukuran kecil itu meninggalkan pelabuhan Laut Merah di Jeddah, Arab Saudi, menuju ke Kuwait, namun AIS pada kapal itu offline sebelum kapal melanjutkan pelayaran ke selatan melewati Yaman," sebut TankerTrackers.com dalam laporannya.

Serangan-serangan yang didalangi Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir telah memperlambat perdagangan antara kawasan Asia dan Eropa, serta memicu kekhawatiran negara-negara besar akan eskalasi perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.

Houthi menyebut serangan mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang terus digempur militer Israel di Jalur Gaza.

Sejak pekan lalu, AS melancarkan serangan terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman. Pekan ini, Washington kembali memasukkan Houthi ke dalam daftar kelompok teroris. Presiden Joe Biden, pada Kamis (18/1) waktu setempat, juga mengatakan kepada wartawan bahwa serangan udara akan terus berlanjut jika AS tidak bisa menghentikan serangan-serangan Houthi.


Jalur Aman
Sementara itu, kelompok Houthi menjanjikan jalur aman untuk kapal-kapal Rusia dan China yang melintasi perairan Laut Merah. Janji itu disampaikan Houthi saat kelompok yang didukung Iran itu, terus melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal komersial, terutama yang terkait Israel, di perairan strategis tersebut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (19/1), janji itu disampaikan oleh seorang pejabat senior Houthi bernama Mohammed al-Bukhaiti dalam wawancara dengan media Rusia, Izvestia, yang dipublikasikan pada Jumat (19/1) waktu setempat. Ditegaskan oleh Al-Bukhaiti bahwa perairan di sekitar Yaman, yang dihindari oleh sejumlah perusahaan pelayaran karena serangan Houthi yang marak, tetap aman selama kapal-kapal yang melintas tidak berkaitan dengan negara-negara tertentu, khususnya Israel.

"Untuk semua negara lainnya, termasuk Rusia dan China, pengiriman mereka di kawasan ini tidak terancam," tegas Al-Bukhaiti dalam wawancara tersebut. "Selain itu, kami siap memastikan keselamatan perjalanan kapal-kapal mereka di Laut Merah, karena kebebasan navigasi memainkan peran signifikan bagi negara kami," ujarnya.

Al-Bukhaiti menambahkan bahwa serangan terhadap kapal-kapal yang "berkaitan dengan Israel" akan terus berlanjut. Houthi, beberapa waktu terakhir, mengatakan bahwa kapal-kapal terkait Amerika Serikat (AS) dan Inggris juga akan menjadi sasaran empuk setelah kedua negara itu melancarkan serangan udara di Yaman untuk merespons serangan-serangan di Laut Merah.

Pada Jumat (19/1) waktu setempat, Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan menargetkan satu kapal AS setelah militer Washington kembali menyerang kelompoknya di Yaman sehari sebelumnya.

Kelompok Houthi melancarkan rentetan serangan di jalur pelayaran penting di sekitar Yaman sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu. Houthi mengklaim serangan-serangannya itu menjadi bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

Dalam wawancara pada Jumat (19/1) waktu setempat, Al-Bukhaiti menyebut kesalahan atas serangan terhadap kapal itu ada pada kapal-kapal yang mengabaikan perintah Houthi untuk mengubah haluan.

"Ansar Allah tidak bertujuan untuk menangkap atau menenggelamkan kapal laut ini atau itu," ucapnya, menggunakan nama resmi kelompok Houthi. "Tujuan kami adalah meningkatkan biaya ekonomi bagi negara Yahudi agar menghentikan pembantaian di Gaza," tegas Al-Bukhaiti. (Rtr/AFP/detiknews)



SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru