Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 11 Juli 2025
Sudah Berulangkali Terjadi

123 Warga Madina Keracunan Gas PT SMGP

Redaksi - Sabtu, 24 Februari 2024 08:46 WIB
373 view
123 Warga Madina Keracunan Gas PT SMGP
(Foto: Dok/Robert)
DIRAWAT: Para korban keracunan gas milik perusahaan PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) menjalani perawatan di Rumah Sakit di rumah sakit, Kamis, (22/2). 
Medan (SIB)
Sebanyak 123 warga keracunan gas saat PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) membuka lubang bor, di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Kamis (22/2).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Muksin Nasution mengatakan warga yang keracunan berasal dari Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga Kecamatan Puncak Sorik Merapi.
"Kejadiannya pada Kamis 22 Februari 2024 pukul 19.15 WIB. Saat itu PT SMGP melakukan percobaan pembukaan lubang bor yang mengakibatkan warga banyak mengalami mual, muntah, pusing dan pingsan," kata Muksin, Jumat (23/2).
Muksin menyebut mereka kini telah mendapat perawatan, 38 orang di RSUD Panyabungan, 40 orang di RS Permata Madina Panyabungan, 40 orang di Puskesmas Sibanggor Jae, 3 orang di Puskesmas Kayulaut, dan 2 orang di Klinik Bidan Irma Desa Huta Tinggi.
"Korban mengalami muntah-muntah, lemas dan pingsan. Korban jiwa tidak ada. Ada sebagian korban yang sudah pulang dan sebagian lainnya masih dirawat. Petugas saat ini masih melakukan pendataan di lokasi," ujarnya.
Masyarakat yang mengalami keracunan gas akibat aktivitas PT Sorik Merapi Geothermal Power sudah berulangkali terjadi.
Misalnya pada 25 Januari 2021 terjadi kebocoran gas dari sumur pengeboran di Wellpad Tenggo. Dalam insiden itu, lima orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan akibat menghirup gas beracun.
Tak berhenti sampai di situ, kebocoran gas beracun dari aktifitas PT SMGP kembali terulang. Pada Senin 7 Maret 2022, tercatat 58 orang mengalami keracunan gas H2S dari kegiatan PT SMGP. Seluruh korban mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.
Kemudian pada Sabtu 17 September 2022, delapan orang jatuh pingsan akibat keracunan gas dari lokasi Wellpad Tenggo proyek milik PT SMGP. Polisi melakukan penyelidikan. Meski mengambil banyak korban, proyek tersebut tetap beroperasi kembali.
Terkait waktu kejadian, Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh mengatakan masyarakat mulai dilarikan ke rumah sakit sejak Kamis (22/2) pukul 18.00 WIB.
"Kalau kejadian awalnya itu jam 18.00 WIB tadi. Awalnya hanya satu dua orang, nah kemudian tadi terus bertambah, ramainya tadi pada pukul 20.00 WIB, kemudian pukul 21.00 WIB, puncaknya itu. Di rumah sakit itu total 75 (orang), 35 di RSUD dan, 40 di Permata Madina," kata AKBP Arie saat dikonfirmasi, Kamis (22/2) malam.
Arie mengatakan warga yang keracunan itu terdiri dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Para korban mengalami mual, pusing, hingga nyeri.
Namun, berdasarkan keterangan dokter, kata Arie, kondisi para korban dalam keadaan stabil. Arie juga turut menjelaskan bahwa sejumlah warga yang berada di Desa Sibanggor Julu dan sekitarnya telah dievakuasi untuk menghindari adanya korban lain.
"Kondisinya stabil, saya tanya dokter, kondisinya mual-mual, pusing, nyeri, tapi kata dokter, kondisi ini, kondisi yang status kesehatannya tidak bakal memburuk, tapi dalam kondisi stabil. Begitu sampai, dikasih alat bantu pernapasan, dikasih minum, sudah stabil," jelasnya.
Perwira menengah Polri itu mengatakan PT SMGP hari itu memang tengah melakukan aktivasi sumur V 01. Berdasarkan informasi yang diterimanya, kegiatan itu telah disosialisasikan kepada warga setempat.
"Pada hari itu dia mengaktivasi Sumur V 01, ada suratnya, sudah disosialisasikan. Ada keterangan hari ini dimulai jam 10.00 WIB, jam 11.00 WIB. Namun, titik lokasi kebocoran belum bisa dipastikan," pungkasnya.



Berulangkali
Peristiwa tersebut menarik perhatian Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution. Ia pun menjenguk warga yang dirawat di RSUD Panyabungan.
Sukhairi saat diwawancarai membenarkan saat kejadian PT SMGP melakukan uji pembukaan sumur di aktivasi sumur V 01 disaksikan pihak Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE).
"Saat kejadian tim EBTKE juga sedang berada di lokasi. Jadi kita tidak bisa pastikan apakah ini kelalaian atau bagaimana, karena jelas kejadian seperti ini sudah berulang,” ujar Sukhairi.
Dalam siaran pers Pemkab Madina juga, bupati yang didampingi Wakil Bupati Azmi Utammi sangat menyayangkan peristiwa yang sudah terjadi berulang kali. Patut kita sayangkan bahwa kejadian ini sudah berulang kali," ucapnya.
Terkait dengan kondisi para korban, Sukhairi menambahkan, masih bisa ditangani dengan baik. "Sampai saat ini menurut keterangan dari dokter para korban masih bisa ditangani baik dan belum ada yang kritis," jelasnya.
Pihak Pemkab juga dalam siaran pers menginformasikan, kebocoran pipa PT SMGP terjadi pada pukul 19.15 WIB saat percobaan pembukaan lubang bor yang mengakibatkan dugaan menyebarnya H2S di sekitar lokasi lubang bor dan mengakibatkan banyaknya masyarakat yg mengalami muntah-muntah dan lemas.
Di bagian lain, Wakapolres Madina, Kompol Marluddin menegaskan akan akan meningkatkan kasus itu ke penyidikan, apabila ditemukan dalam olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) adanya unsur kelalaian.
Penegasan itu dikatakan saat menghadiri pertemuan dengan pihak Pemkab Madina, Jumat, (23/2) untuk membahas peristiwa warga yang keracunan gas diduga milik perusahaan PT SMGP. Dikatakannya, pihak Polres setempat bekerjasama dengan Polda Sumut juga tengah melakukan penyelidikan olah TKP di Desa Sibanggor Julu. (**)


Baca Juga:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru