Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 22 Juni 2025

Enam Orang Ditangkap Saat Demo Tolak PKS, Mahasiswa Cipayung Minta Lepaskan Pendemo

Redaksi - Rabu, 22 Mei 2024 09:36 WIB
875 view
Enam Orang Ditangkap Saat Demo Tolak PKS, Mahasiswa Cipayung Minta Lepaskan Pendemo
Foto: Dok/Mahasiswa Cipayung
UNJUK RASA: Massa mahasiswa kelompok Cipayung, kembali berunjukrasa, membawa spanduk “Copot Kapolres”, Selasa (21/5) di depan Mapolres, Rantauprapat.
Rantauprapat (SIB)
Polres Labuhanbatu menangkap enam orang saat berunjukrasa menolak pengoperasian pabrik kelapa sawit (PKS) PT Pulo Padang Sawit Permai (PPSP) di Lingkungan Bandarselamat, Kelurahan Pulopadang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Senin (20/5).


Menyikapi penangkapan itu, massa mahasiswa kelompok Cipayung melakukan aksi damai memprotes penangkapan para pendemo dan meminta Kapolres segera membebaskan tiga warga dan tiga mahasiswa yang ditangkap dengan cara kasar.


Aksi massa mahasiswa Cipayung di bundaran Simpang Enam Rantauprapat pada Senin (20/5) malam, mengundang perhatian seribuan warga setempat dan pengguna jalan. Massa memohon maaf kepada warga dan pengguna jalan yang terganggu akibat aksi mereka.

Baca Juga:

"Yang kami hormati masyarakat Rantauprapat dan para pengguna jalan yang mungkin terganggu karena aksi ini, kami memohon maaf. Kami melakukan aksi ini karena ada tiga rekan kami mahasiswa dan tiga warga Pulopadang ditangkap Polres Labuhanbatu saat demo menolak pengoperasian PKS PT PPSP," sebut Wiwi Malpino dari GMNI menggunakan pengeras suara.


Menurut Wiwi, mahasiswa dan masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum, pada Senin (20/5) siang hingga sore, sebagai bentuk protes karena pemerintah Kabupaten Labuhanbatu tidak memberikan solusi menyelesaikan konflik masyarakat dengan PT PPSP. Mahasiswa dan masyarakat berorasi di Jalan Pulopadang dan menghadang truk tangki CPO dan truk pengangkut sawit, sambil membagi-bagikan selebaran.

Baca Juga:

Namun 10 menit kemudian, tiba-tiba datang tiga orang berpakaian preman langsung membawa mahasiswa yang sedang berorasi, Tagor Tampubolon dan dimasukkan ke mobil CRV warna abu metalik nomor polisi pelat BK 422 AM. Kaum ibu dari masyarakat Pulopadang yang melihat penangkapan itu, menghalau penangkapan terhadap Tagor yang mendapat perlakuan kurang manusiawi dari pihak Polres.


Seketika itu masyarakat menjerit histeris. Ada yang ketakutan dan ada yang menghadang truk tangki yang mau lewat. Kemudian pihak kepolisian menangkap lima orang lainya tanpa memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan psikologis anak-anak yang berada di Posko Perlawanan masyarakat.


Disebutkan, mahasiswa yang ditangkap bernama Aulia Fahmi, Tagor Tampubolon dan Fajar Hotmian Hutabarat. Sedangkan tiga warga Polopadang yang ditangkap, Rizki Fahmi Ritonga, Eni Gustiani Rambe dan Gustina Salim Rambe.


"Copot, copot, copot Kapolres. Copot Kapolres sekarang juga. Copot, copot, copot Kapolres. Copot Kapolres sekarang juga," teriak massa sambil mengelilingi bundaran memegang spanduk "Bebaskan Mahasiswa" dan "Save Pulopadang".


Orasi mahasiswa yang terdiri dari GMNI, HMI, GMKI dan PMII disampaikan bergantian. Ketua DPC GMNI Labuhanbatu, Hamdani Hasibuan, menilai Polres telah melakukan tindakan semena-mena terhadap tiga mahasiswa dan tiga warga masyarakat Pulopadang. Dari tiga warga Pulopadang yang ditangkap, dua ibu rumah tangga yang masih muda, ditangkap secara kasar, tidak manusiawi.


"Penangkapan dan penahanan terhadap masyarakat dan mahasiswa dalam aksi melawan PT PPSP, kami nilai tidak memiliki dasar hukum. Seharusnya Polres objektif menyikapi konflik masyarakat Pulopadang dengan PKS PT PPSP. Kenapa masyarakat menolak PKS itu, karena berdiri di lingkungan pemukiman penduduk dan bersebelahan dengan sekolah swasta yang mendidik anak-anak PAUD, TK, ibtidaiyah dan tsanawiyah," sebutnya.


Ia meminta Polres Labuhanbatu membebaskan tiga mahasiswa dan tiga masyarakat yang ditangkap. Mahasiswa juga menyatakan akan datang dengan massa yang lebih besar jika enam orang yang diamankan tidak segera dibebaskan dan akan terus melakukan aksi demo.


Massa mahasiswa Cipayung benar kembali demo, Selasa (21/5) pagi sampai malam. Mereka kembali meminta enam orang yang ditangkap segera dibebaskan.


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru