Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 03 Juni 2025

Parodikan Perjamuan Terakhir, Panitia Olimpiade Minta Maaf

Wilfred Manullang - Senin, 29 Juli 2024 23:40 WIB
370 view
Parodikan Perjamuan Terakhir, Panitia Olimpiade Minta Maaf
Foto: ist
Juru bicara Olimpiade Paris 2024 Anne Descamps
Paris (harianSIB.com)
Panitia Olimpiade Paris 2024 mengucapkan permintaan maaf terhadap umat Katolik dan Kristen yang murka atas aksi tiruan adegan 'Perjamuan Terakhir' Yesus dengan murid-muridnya pada pembukaan Olimpiade Paris 2024.

Permintaan maaf itu diucapkan melalui juru bicara Olimpiade Paris 2024 Anne Descamps. Sejak pembukaan Olimpiade Paris 2024 disiarkan langsung, kecaman memang langsung mengalir deras.

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 dinilai sebagai pembukaan Olimpiade terburuk. Sebab utamanya adalah perihal menirukan momen 'Perjamuan Terakhir' Yesus dengan murid-muridnya dengan cara yang dianggap penuh dengan rasa tidak hormat.

Baca Juga:

"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. (Upacara pembukaan) Mencoba merayakan toleransi masyarakat," kata juru bicara Paris 2024, Anne Descamps dalam konferensi pers dikutip dari BBC.com, Minggu (28/7/2024)

"Upacara Pembukaan mencoba merayakan toleransi di masyarakat. Kami yakin tujuan ini tercapai. Bila ada orang yang tersinggung, kami benar-benar meminta maaf," ucap Anne Descamps.

Baca Juga:

Sementara Direktur Artistik upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, Thomas Jolly menerangkan adegan pria biru yang bernyanyi setelah penutup makanannya terbuka tidak menggambarkan Perjamuan Terakhir Yesus Kristus bersama murid-muridNya sebelum Ia disalibkan. Ia menyebut segmen tersebut untuk menjabarkan pesta pangan yang dikaitkan dewa-dewi Olympus.

"Anda tidak akan pernah menemukan dalam karya saya keinginan untuk merendahkan siapa pun atau apa pun," kata Jolly.

'Perjamuan Terakhir' adalah lukisan terkenal Leonardo Da Vinci yang menggambarkan kembali kejadian yang diceritakan di Alkitab saat Yesus dan murid-muridnya makan bersama sebelum penyaliban.

Namun dalam pembukaan Olimpiade Paris 2024 lalu, yang tampil adalah waria, model transgender dan penyanyi telanjang yang tampil dibuat menyerupai Dionysius, Dewa Wine dari Yunani.

Gereja Katolik menyoroti upacara yang dalam adegannya 'meliputi ejekan serta cemoohan kepada umat Kristen'.

Pejabat tertinggi Katolik di Malta sekaligus pejabat kantor doktrinal Vatikan, Uskup Agung Charles Scicluna, mengatakan ia telah menghubungi duta besar Prancis untuk Malta untuk menyampaikan keluhan tentang "penghinaan yang tidak beralasan" tersebut.

"Kami ingin berbicara tentang keberagaman. Keberagaman berarti kebersamaan. Kami ingin melibatkan semua orang, sesederhana itu," ujarnya kepada wartawan. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru