Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Bunuh Ismail Haniyeh, Israel Diduga Rekrut Agen Keamanan Iran

Wilfred Manullang - Minggu, 04 Agustus 2024 20:10 WIB
410 view
Bunuh Ismail Haniyeh, Israel Diduga Rekrut Agen Keamanan Iran
Majid Asgaripour/WANA via REUTERS
Warga Iran berkumpul untuk prosesi pemakaman pemimpin Hamas yang dibunuh, Ismail Haniyeh dan pengawalnya Wasim Abu Shaaban, di Teheran, Iran, 1 Agustus 2024.
Tel Aviv (harianSIB.com)
Intelijen Israel, Mossad, diduga mempekerjakan para agen keamanan Iran untuk menanam bom di tempat menginap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Berdasarkan laporan The Telegraph, dikutip Minggu (4/8/2024), bom ditanam di tiga ruangan terpisah.

Menurut penuturan dua pejabat Iran kepada The Telegraph, semula Israel berupaya merencanakan pembunuhan terhadap Haniyeh pada Mei lalu ketika dia menghadiri pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas karena kecelakaan.

Baca Juga:

Namun demikian, operasi tersebut dibatalkan karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung yang kemungkinan besar membuat gagal.

Kedua agen tersebut lantas menempatkan alat peledak di tiga ruangan tamu yang dioperasikan oleh Pasukan Garda Revolusioner Iran (IRGC) di utara Teheran yang menjadi tempat Haniyeh menginap.

Baca Juga:

Menurut pejabat yang memiliki rekaman CCTV gedung tersebut, para agen terlihat bergerak dengan diam-diam saat mereka masuk dan keluar dari beberapa ruangan dalam beberapa menit.

Para agen tersebut kemudian disebut telah menyelinap keluar dari negara tersebut tetapi masih memiliki sumber di Iran. Pada pukul 2 pagi pada hari Rabu, mereka meledakkan bahan peledak dari luar negeri di ruangan tempat Haniyeh menginap.

Ledakan itu lalu menewaskan Haniyeh yang sedang berada di Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

"Mereka sekarang yakin bahwa Mossad menyewa agen-agen dari satuan keamanan Ansar Al Mahdi," kata seorang pejabat IRGC kepada Telegraph.

Sementara itu, seorang pejabat dalam satuan militer elite IRCG menyampaikan kekecewaannya atas keterlibatan dua agen keamanan. Pejabat tersebut mengatakan bahwa kelompok kerja telah dibentuk untuk menghasilkan ide-ide agar pembunuhan ini tidak dianggap sebagai pelanggaran keamanan.

"Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal ini terjadi, saya tidak bisa memahaminya. Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tidak diketahui oleh siapa pun," tambahnya. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru