Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 18 Mei 2025

Yahya Sinwar Pemimpin Baru Hamas, Dijuluki Orang Mati Berjalan

Wilfred Manullang - Rabu, 07 Agustus 2024 09:05 WIB
414 view
Yahya Sinwar Pemimpin Baru Hamas, Dijuluki Orang Mati Berjalan
Foto AFP
Inilah Yahya Sinwar, pemimpin baru Hamas, yang mendapat julukan "orang mati berjalan."
Jalur Gaza (harianSIB.com)
Kelompok militan Hamas telah mengangkat Yahya Sinwar sebagai pemimpin baru mereka menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas di Iran.

Yahya Sinwar dijuluki 'dead man walking' atau 'orang mati berjalan'.

Seorang pejabat senior Hamas kepada AFP dan dikutip Detikcom, Rabu (7/8/2024), mengatakan, dengan memilih Sinwar sebagai kepala kelompok, Hamas "mengirim pesan yang kuat kepada pendudukan bahwa Hamas melanjutkan jalur perlawanannya".

Baca Juga:

Sinwar dituduh mendalangi serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober, yang terburuk dalam sejarah Israel, yang menewaskan 1.198 orang dan menyandera 251 orang menurut penghitungan AFP dan angka resmi Israel.

Setelah serangan 7 Oktober, juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Richard Hecht menyebut Sinwar sebagai "wajah kejahatan" dan menyatakannya sebagai "orang mati yang berjalan". Meskipun Sinwar tidak terlihat lagi sejak saat itu.

Baca Juga:

Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan. Sinwar bergabung dengan Hamas ketika Sheikh Ahmad Yassin mendirikan kelompok tersebut sekitar waktu intifada Palestina pertama dimulai pada tahun 1987.

Sinwar mendirikan aparat keamanan internal kelompok tersebut pada tahun berikutnya dan kemudian memimpin unit intelijen yang didedikasikan untuk mengusir dan menghukum tanpa ampun --terkadang membunuh-- warga Palestina yang dituduh memberikan informasi kepada Israel.

Sinwar merupakan lulusan Universitas Islam di Gaza. Ia mempelajari bahasa Ibrani dengan sempurna selama 23 tahun di penjara Israel dan disebut memiliki pemahaman yang mendalam tentang budaya dan masyarakat Israel.

Sinwar menjalani empat hukuman seumur hidup atas pembunuhan dua tentara Israel, ketika ia menjadi yang paling senior dari 1.027 warga Palestina yang dibebaskan sebagai ganti tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011.

Sinwar kemudian menjadi komandan senior di Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, sebelum mengambil alih kepemimpinan keseluruhan gerakan di Gaza.

Sementara pendahulunya, Haniyeh, telah mendorong upaya Hamas untuk menampilkan wajah moderat kepada dunia, Sinwar lebih suka memaksakan masalah Palestina ke depan dengan cara yang lebih keras. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru