Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 23 Juni 2025

Dalami Penembakan Tewaskan Seorang Remaja, Kapolres Belawan Dinonaktifkan Sebulan

Tumpal Manik - Selasa, 06 Mei 2025 16:54 WIB
1.092 view
Dalami Penembakan Tewaskan Seorang Remaja, Kapolres Belawan Dinonaktifkan Sebulan
Foto: harianSIB.com/Tumpal Manik
Kapolda Sumut memberikan sambutan atas kedatangan Kompolnas dan Irwasum Mabes Polri untuk mendalami penembakan di Belawan, Selasa (6/5/2025).
Medan(harianSIB.com)

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan Siahaan dinonaktifkan selama sebulan untuk akuntabilitas dan transparansi pendalaman dan pemeriksaan secara komprehensif bisa dilakukan Kompolnas pasca penembakan yang menewaskan seorang remaja, MS (15), Minggu (4/5/2025.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, saat memberikan keterangan pemaparan tim dari Kompolnas dan Irwasum Mabes Polri yang hadir untuk pendalaman dan pemeriksaan penembakan tersebut, di Mapolda Sumut, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga:


"Sesuai instruksi Mabes Polri, Kapolres Belawan dinonaktifkan selama sebulan sehingga tidak ada intervensi. Untuk saat ini Kapolres Belawan dipimpin AKBP Wahyudi," ujarnya.

Baca Juga:

Kapolda menyambut baik kedatangan tim yang dibentuk untuk mendalami peristiwa kebenaran penembakan tersebut.

"Saya sangat menghormati kedatangan Ketua Kompolnas dan Irwasum yang akan meminta bantuan dan dukungan dari Polda Sumut, sehingga terciptanya suasana dan proses pendalaman yang terjadi di Belawan. Kami terbuka atas hadirnya untuk meneliti yang dilakukan Kompolnas dan Irwasum," ucapnya, sembari menyebut mendukung Mabes Polri mengungkap kejadian sebenarnya.


Komisioner Kompolnas RI Choirul Anam memberikan penjelasan terkait penembakan di Belawan, saat paparan di Mapolda Sumut, Selasa (6/5/2025). (Foto: harianSIB.com/Tumpal Manik)

Komisioner Kompolnas RI Choirul Anam, dalam pernyataanya didampingi Irwasum, Komjen Budi, mengapresiasi Polda Sumut yang mendukung kehadiran mereka mendalami penembakan yang menewaskan seorang remaja.


"Pertama kami mengapresiasi Polda Sumut yang memberi ruang untuk transparansi dan akuntabiltas dalam proses ini. Kami datang ke tempat ini, ada Kompolnas, Irwasum dan tim yang lain, itu suatu langsung yang positif, jaminan bahwa ada akuntabilitas dan transparansinya," sebutnya.


Ia juga menghormati langkah Polda Sumut menonaktifkan Kapolres Belawan.

"Kedua, kami mengetahui Kapolres Belawan dinonaktifkan dari jabatan. Ini suati langkah positif untuk menjamin semua proses yang kami lakukan ini tidak ada pengaruh dari Kapolres, karena itu langkah yang menjamin akuntabiltas dan transpatasi. Dan ini patut jadi rule model bagi semua Polda dan Polres yang lain," tambahnya.


Disebutnya, hal yang penting melihat masalah sosial yang terjadi di Belawan, sehingga timbulnya tindakan yang mengganggu.

"Juga tak kalah pentingnya, begini banyak orang lepas dari problem sosial karena isu penembakan dan kematian. Banyak orang memberi masukan kepada kami untuk melihat persoalan ini lebih luas. Apa itu problem sosialnya? Saya bilang begini, polisi punya batas kewenangan. Memang dalam masalah sosial, polisi bisa hadir di situ ketika terjadi kekerasan dan ancaman di situ," imbuhnya.

Ia menekankan agar masyarakat dan Forkopimda ikut andil dalam mengatasi masalah sosial ini.


"Keterlibatan masyatakat harus ada, tidak cukup polisi. Harus bareng-bareng. Oleh jarena itu, kami mengimbau siapa pun yang memberi perhatian terhadap kasus ini, ayo kita kerja sama bareng-bareng, khususnya Pemprov, Pemda, organisasi masyarakat untuk menyelesaikan ini secara konperhensif," katanya.

Ia mengatakan, Kompolnas baru akan bekerja mencari data dan fakta.

"Kami belum mendapatkan informasi apa pun sehingga perlu mencari tahu dari keluarga korban dan dari lapangan. Sesuai instruksi Kapolda, silahkan mendalaminya," sebutnya.

Terkait SOP menggunakan senjata api, Ia menyebut ada aturannya.


"SOP penembakan, ada SOP bersama bagaimana mengguakan senjata dan terkait ancaman dan bagaimana digunakan. Kita lihat ancaman bagaimana, dan kalau ada ancaman tindakannya terukur atau tidak. Dan itu harus dipertanggungjawabkan. Misalnya, dalam konteks apakah ada pelaporan setelah dia menggunakan senjatanya, sidik jarinya bagaimana. Ini yang akan didalami," tegasnya.

Saat ditanya dugaan adanya aktor di balik penyerangan mobil dinas Kapolres Belawan, ia mengatakan akan didalami.

"Kompolnas belum sampai disitu. Dan dinamika persoalan narkoba di sana," katanya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru