Sabtu, 26 April 2025

Identifikasi Serangan Stroke Lewat Cek Kekentalan Darah

- Minggu, 22 Juni 2014 21:26 WIB
445 view
Identifikasi Serangan Stroke Lewat Cek Kekentalan Darah
Jakarta (SIB)- Di negara berkembang termasuk Indonesia, stroke menjadi salah satu penyebab kematian dan kecacatan pada orang dewasa.
Penyakit stroke yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak atau iskemia otak terjadi karena sel otak mengalami kematian akibat kekurangan suplai oksigen dari sel darah merah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. dr. Al Rasyid, SpS(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), hal tersebut dapat diprediksi dan dicegah lebih lanjut dengan mengukur tingkat kekentalan (viskositas) darah pasien.

dr. Al Rasyid mengatakan bahwa selama ini penelitian terkait stroke dilakukan hanya melihat daerah luar yang terkena stroke dan tidak terfokus pada daerah inti yang terkena stroke.

"Belum terpikir mungkin. Kebanyakan orang meneliti kolesterolnya, tensinya, jadi di luar daerah yang terkena strokenya, kalau penelitian ini kan langsung di titik strokenya," ujar dr Al Rasyid ditemui pada acara promosi program doktornya di FKUI Salemba, Selasa (17/6).

Penelitian yang ia lakukan pada 135 orang melihat adanya indikasi pembuluh darah yang tersumbat sebagai penyebab utama serangan stroke dengan melihat kekentalan darah. Dari aliran darah yang lambat karena tersumbat, sel darah eritrosit lama kelamaan akan menumpuk dan membentuk ikatan yang menyebabkan darah semakin mengental.

Selain karena ada penyumbatan, faktor luar juga dapat mempengaruhi tingkat kekentalan darah. Faktor seperti makanan yang mengandung banyak kolesterol dapat membuat darah semakin kental.

"Makanan kan meningkatkan kolesterol. Menurut saya sementara ini LDL (Low Density Lipoprotein) pada kolesterol dapat meningkatkan kekentalan darah " ujar dr. Rasyid.

Hingga saat ini penelitian yang dilakukan oleh dr. Rasyid baru meliputi keterkaitan kekentalan darah dengan kemungkinan stroke dan alat pengukurnya. Ke depannya ia bersama perusahaan farmasi berencana untuk mengembangkan obat yang dapat digunakan untuk mengobati masalah tersebut. (dth/i)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru