Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 17 Juni 2025

Bareskrim Polri Ungkap Laboratorium Narkoba Hashish di Bali

Redaksi - Selasa, 19 November 2024 16:11 WIB
298 view
Bareskrim Polri Ungkap Laboratorium Narkoba Hashish di Bali
Foto: Jurnal Polri
Bareskrim Polri mengungkap laboratorium narkoba di Uluwatu, Bali, dan menangkap empat orang pelaku
Jakarta (harianSIB.com)
Bareskrim Polri mengungkap laboratorium narkoba di Uluwatu, Bali, dan menangkap empat orang pelaku. Clandestine laboratory hashish itu merupakan yang pertama di Indonesia.

"Menindaklanjuti arahan bapak Presiden RI, dan Kapolri, Bareskrim polri bersama-sama dengan Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai dan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, telah melakukan joint operation pengungkapan clandestine laboratory hashish pertama di indonesia, di sebuah vila dan kafe di daerah Uluwatu, Bali," ucap Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, dalam konferensi pers, Selasa (19/11/2024).

Pengungkapan itu diawali dari Clandestine Lab di Yogyakarta pada September 2024. Dalam pengungkapan itu, sebanyak 25 kilogram narkoba jenis hashish atau hasis disita.

Baca Juga:

"Diketahui bahwa barang bukti jenis hashish sebanyak 25 kilogram tersebut diproduksi di daerah Bali," ujarnya dikutip dari detikcom.

Kemudian, setelah dilakukan penyelidikan, pabrik pembuatan hashish berpindah-pindah. Polisi menyebut lokasi laboratorium berpindah hingga dua kali sebelum ditemukan di Uluwatu.

Baca Juga:

"Awalnya lokasi produksi terdeteksi berada di Jl. Gatot Subroto, Denpasar Utara. kemudian berpindah ke daerah Padang Sambian, Denpasar Barat dan akhirnya tim berhasil mendeteksi lokasi terakhir Clandestine lab berada di Uluwatu, Bali," ujarnya.

Pengungkapan lokasi laboratorium itu berawal dari informasi pendukung berupa pengiriman mesin, dan beberapa bahan kimia dari luar negeri.

"Informasi clandestine lab yang berada di Uluwatu, Bali diperoleh dari data pendukung pengiriman mesin cetak H5, eva pub hashish, dan pods system serta beberapa prekursor atau bahan kimia yang dikirim dari luar negeri melalui cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta," ujarnya.

"Dari informasi pengiriman mesin cetak, pods system dan prekursor atau bahan kimia dapat diprediksi bahwa mesin tersebut digunakan untuk produksi besar," ujarnya.

Dari pengungkapan itu, Bareskrim Polri menangkap empat orang warga negara Indonesia (WNI). Mereka memiliki peran sebagai peracik dan pengemas. Mereka adalah M.R, R.R, N, dan D.A.

"Adapun tersangka yang diamankan berjumlah empat orang warga negara indonesia dengan rincian sebagai berikut, Inisial M.R, peran peracik dan pengemas. Inisial R.R, peran peracik dan pengema Inisial N, peran peracik dan pengemas. Inisial D.A- peran peracik dan pengemas," katanya. (*)

Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru