
Pernyataan Fadli Zon Soal Tragedi ’98 Picu Kecaman Publik
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
"Menindaklanjuti arahan bapak Presiden RI, dan Kapolri, Bareskrim polri bersama-sama dengan Direktorat Interdiksi Narkotika Ditjen Bea Cukai dan Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta, telah melakukan joint operation pengungkapan clandestine laboratory hashish pertama di indonesia, di sebuah vila dan kafe di daerah Uluwatu, Bali," ucap Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Drs. Wahyu Widada, dalam konferensi pers, Selasa (19/11/2024).
Pengungkapan itu diawali dari Clandestine Lab di Yogyakarta pada September 2024. Dalam pengungkapan itu, sebanyak 25 kilogram narkoba jenis hashish atau hasis disita.
Baca Juga:
Kemudian, setelah dilakukan penyelidikan, pabrik pembuatan hashish berpindah-pindah. Polisi menyebut lokasi laboratorium berpindah hingga dua kali sebelum ditemukan di Uluwatu.
Baca Juga:
"Awalnya lokasi produksi terdeteksi berada di Jl. Gatot Subroto, Denpasar Utara. kemudian berpindah ke daerah Padang Sambian, Denpasar Barat dan akhirnya tim berhasil mendeteksi lokasi terakhir Clandestine lab berada di Uluwatu, Bali," ujarnya.
Pengungkapan lokasi laboratorium itu berawal dari informasi pendukung berupa pengiriman mesin, dan beberapa bahan kimia dari luar negeri.
"Informasi clandestine lab yang berada di Uluwatu, Bali diperoleh dari data pendukung pengiriman mesin cetak H5, eva pub hashish, dan pods system serta beberapa prekursor atau bahan kimia yang dikirim dari luar negeri melalui cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta," ujarnya.
"Dari informasi pengiriman mesin cetak, pods system dan prekursor atau bahan kimia dapat diprediksi bahwa mesin tersebut digunakan untuk produksi besar," ujarnya.
Dari pengungkapan itu, Bareskrim Polri menangkap empat orang warga negara Indonesia (WNI). Mereka memiliki peran sebagai peracik dan pengemas. Mereka adalah M.R, R.R, N, dan D.A.
"Adapun tersangka yang diamankan berjumlah empat orang warga negara indonesia dengan rincian sebagai berikut, Inisial M.R, peran peracik dan pengemas. Inisial R.R, peran peracik dan pengema Inisial N, peran peracik dan pengemas. Inisial D.A- peran peracik dan pengemas," katanya. (*)
Jakarta(harianSIB.com)Amnesty International Indonesia (AII) menilai pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut pemerkosaan massal
Asahan(harianSIB.com)Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Utara (Sumut) di p
Sergai(harianSIB.com)Polres Serdangbedagai (Sergai) mengamankan seorang sopir angkutan umum (angkot) jurusan MedanTebingtingi dari perusaha
Jakarta(harianSIB.com)Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegas
Jakarta(harianSIB.com)KPK mengendus adanya pembelian jet pribadi melalui hasil korupsi dari penggunaan dana penunjang operasional dan progra