Di Medan, Mie Aceh Titi Bobrok surganya para penikmat mie Aceh. Salah satu kawasan kuliner yang menjadi khas Kota Medan ini sering direkomendasikan di media sosial karena kelezatannya. Namun, tidak hanya Medan yang punya mie Aceh yang sedap, ibukota Jakarta juga punya Mie Aceh Bungong Seulanga di kawasan Jalan Mampang Prapatan Raya IV, tepatnya di samping Masjid Jami.
Berasal dari Serambi Mekah, mie Aceh kini semakin populer di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Salah satu rumah makan Aceh yang baru buka hampir setahun ini bisa jadi tempat makan siang.
Tempatnya sederhana, tapi cukup besar dan bersih. Di bagian depan, terdapat dapur kecil berdinding kaca seagai tempat para koki meracik mie hingga nasi goreng. Aroma rempah gurih sudah tercium kuat saat memasuki rumah makan ini. Hmm, sedap!
Walaupun bernama Mie Aceh, akan tetapi menu yang disediakan cukup beragam. Ada mie goreng, mie rebus, mie tumis, bihun goreng, nasi goreng, kari kambing, roti cane dan martabak Aceh.
Mie yang dipakai sebagai bahan utama adalah mie hokkian atau mie lidi yang berbentuk seperti silinder kecil mirip spaghetti. Mie kuning yang agak tebal ini dilengkapi dengan potongan udang, potongan daging sapi, cumi, irisan daun bawang, tauge dan taburan kacang goreng.
Mie goreng ditambahkan dengan balutan bumbu kari yang tak terlalu pekat. Tececap rasa pedas dengan selingan tekstur mie yang kenyal agak padat.
Rasanya yang tak terlalu kuat membuat sajian mie Aceh ini cocok di lidah. Makin enak dinikmati bersama dengan irisan bawang merah segar dan kerupuk aci serta emping renyah.
"Soal bumbu, pemilik rumah makan ini yang langsung meraciknya. Jadi sudah dalam bentuk bumbu halus dan selalu dibuat setiap hari," tutur Jafar, salah satu pemasak.
Kalau tak ingin mie, seporsi nasi goreng daging seharga Rp 22.000 juga bisa jadi pilihan. Nasi gorengnya diberi pelengkap telur dadar yang dicampur dengan irisan daun bawang serta potongan daging sapi yang ada di dalamnya.
Dibuat dengan nasi yang pera, tekstur nasinya agak berpisah. Bumbunya juga cukup berempah, akan tetapi lebih ringan dibandingkan dengan mie goreng.
Selain dicampurkan dengan bumbu kari, irisan daun seledri juga jadi salah satu ciri nasi goreng Aceh. Makin sedap dinikmati bersama dengan kerupuk, emping, potongan timun serta irisan bawang merah yang menambah sedap sajian ini.
Selain sajian mie dan nasi goreng yang mengenyangkan, ada juga menu dessert dari Aceh yaitu Roti Cane Susu Keju seharga Rp 24.000. Roti Cane ini teksturnya agak renyah di bagian pinggir tapi lembut di bagian dalamnya. Dengan sensasi yang gurih roti canenya makin enak disiram dengan susu kental manis serta parutan keju yang royal. Hmm, nikmat!
Anda juga bisa mencoba minuman segar yang enak seperti es teh tarik yang dibuat dengan 'menarik' teh dalam gelas besar sehingga menghasilkan busa dengan tekstur creamy. Ada juga es timun serut yang dipadukan dengan sirup merah yang enak, cocok diminum setelah puas menyantap sajian berempah pekat.
Masalah rasa, Anda tak perlu meragukan sajian mie Acehnya. Pasalnya, seluruh pemasak didatangkan langsung dari daerah asalnya yaitu Aceh. Rumah makan ini juga buka selama 24 jam sehingga kapan pun Anda lapar, bisa datang ke sini.
"Ada sekitar 12 karyawan yang bekerja. Jadi ada 2 shift setiap harinya. Kalau mau diantar ke kantor juga bisa minimal 2 porsi pembelian," jelas Jafar.
"Beberapa pelanggan juga sering bilang masakannya enak, terus menanyakan siapa yang masak. Karena yang masak orang Aceh jadi rasanya asli tapi tidak terlalu berempah memang," ujar salah satu karyawan lainnya. (Detikfood/R19/ r)