Ankara (SIB)- Otoritas Turki menuding kelompok terlarang Kurdi, Kurdistan Workers Party (PKK) sebagai dalang serangan bom mobil di Ankara. Pelakunya dua orang, salah satunya seorang wanita anggota PKK. Serangan bom pada Minggu, 13 Maret malam tersebut menewaskan 37 orang. Seperti dilansir Reuters, Senin (14/3), ledakan bom tersebut mengguncang kawasan pusat transportasi yang ramai. Ledakan bom itu mengenai satu bus yang membawa 20 orang di dekat Guven Park dan Kizilay Square.
Ini merupakan serangan bom serupa kedua kalinya di jantung kota Ankara dalam waktu sebulan ini. Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga ke lokasi yang berjarak beberapa kilometer.
Para pejabat keamanan Turki mengatakan, bukti-bukti telah diperoleh bahwa salah satu pelaku bom mobil itu adalah seorang wanita anggota PKK. Dia bergabung dengan kelompok itu pada tahun 2013. Wanita itu dilahirkan tahun 1992 dan berasal dari kota Kars, Turki timur.
Kementerian Kesehatan Turki mengkonfirmasi setidaknya 37 orang tewas dalam ledakan bom mobil tersebut. Selain itu, 71 orang yang terluka saat ini masih dirawat di rumah sakit. Diantara para korban luka, 15 orang dalam kondisi serius. Lokasi ledakan terletak hanya beberapa ratusan meter dari kantor Kementerian Dalam Negeri dan Kehakiman Turki, juga pengadilan ternama serta bekas kantor PM Turki.
Dalam kampanye bersenjatanya di Turki, PKK selama ini menargetkan langsung aparat keamanan dan mengaku tidak menargetkan warga sipil. Jika PKK mengakui keterlibatannya dalam serangan bom mobil di Ankara ini, maka hal tersebut menunjukkan adanya perubahan taktis yang besar.
Kelompok Kurdistan Freedom Hawks (TAK) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom mobil sebelumnya pada 17 Februari lalu. TAK menyatakan pihaknya telah memisahkan diri dari PKK. Namun menurut para pakar yang mempelajari militan-militan Kurdi, kedua kelompok itu masih terafiliasi.
Jet Turki Gempur Markas PemberontakUsai serangan bom tersebut, jet tempur Turki menyerang kamp milik kelompok pemberontak Partai Pekerja Kurdistan atau PKK di utara Irak, Senin (14/3). Reuters memberitakan, 11 jet tempur menggempur 18 target tempat persembunyian PKK, termasuk gudang amunisi, dan tempat perlindungan kelompok separatis tersebut. Dalam pernyataannya, militer Turki mengatakan, target telah dihancurkan. Serangan jet tersebut dilancarkan kurang dari 24 jam usai ledakan bom di persimpangan yang sibuk di ibukota Turki pada Minggu malam.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pernyataan tegas bahwa negaranya akan membuat para "teroris bertekut lutut". "Organisasi teroris dan pion-pion mereka mengincar warga yang tidak berdosa dengan cara yang paling tidak bermoral dan tidak kenal belas kasihan karena mereka kalah dalam perang melawan pasukan keamanan kita," kata Erdogan, dikutip CNN. "Serangan teror, yang bertujuan mengganggu integritas Turki, persatuan dan solidaritas rakyat kita, tidak akan meruntuhkan semangat peperangan melawan teror, tapi justru meningkatkannya," lanjut Erdogan.
Serangkaian serangan bom meletus di Ankara dalam beberapa bulan ini. Pada pertengahan Februari lalu, satu mobil yang telah dipasang bom meledak di dekat area gedung pemerintahan di Ankara, menewaskan 28 orang dan melukai 60 lainnya. Turki juga menuduh serangan itu sebagai serangan terorisme dan menuding kelompok Kurdi Suriah (YPG) bekerja sama dengan anggota PKK sebagai otak pengeboman.
(Rtr/CNN/dtc/f)