Jumat, 25 April 2025

Bahrain Gratiskan Vaksin Corona, Arab Saudi Setujui Vaksin Pfizer

Redaksi - Sabtu, 12 Desember 2020 10:55 WIB
347 view
Bahrain Gratiskan Vaksin Corona, Arab Saudi Setujui Vaksin Pfizer
dok. BBC Magazine
Ilustrasi
Manama (SIB)
Otoritas Bahrain mengumumkan rencana untuk memberikan vaksin virus Corona (Covid-19) secara gratis kepada warganya. Sementara Arab Saudi menyetujui penggunaan vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech untuk memerangi pandemi di wilayahnya.

"Vaksin yang aman akan disediakan gratis untuk seluruh warga dan penduduk di dalam kerajaan ini," demikian pernyataan Bahrain seperti dilaporkan kantor berita Bahrain News Agency, Jumat (11/12).

Tidak disebutkan lebih lanjut vaksin buatan siapa yang akan disalurkan kepada warga Bahrain.

Bahrain berencana menyuntikkan vaksin Corona terhadap setiap warganya yang berusia 18 tahun ke atas. Program vaksinasi digelar di sedikitnya 27 fasilitas medis berbeda di berbagai wilayah negara tersebut.

Otoritas Bahrain diketahui menargetkan untuk memvaksinasi 10 ribu orang setiap harinya. Total populasi Bahrain mencapai 1,5 juta jiwa.

Sepekan lalu, otoritas Bahrain mengumumkan pihaknya menjadi negara kedua di dunia yang menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech, setelah Inggris. Suntikan vaksin Pfizer, yang disebut sebagai 'vaksin mRNA', mengandung bagian kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali lonjakan protein di permukaan virus. Agar bisa sepenuhnya tervaksinasi, satu orang harus menerima dua suntikan selama 21 hari.

Selain vaksin Pfizer, Bahrain juga telah menyetujui penggunaan vaksin Corona buatan China, Sinopharm, juga secara darurat. Bahrain mengklaim telah menyuntikkan vaksin Sinopharm terhadap 6 ribu orang di wilayahnya. Vaksin Sinopharm merupakan suntikan 'tidak aktif' yang dibuat dengan menumbuhkan seluruh virus di laboratorium dan kemudian membunuhnya.

Pada Rabu (9/12) waktu setempat, Uni Emirat Arab (UEA) mengungkapkan bahwa vaksin Sinopharm memiliki efektivitas 86 persen, namun hanya memberikan sedikit detial soal hasil uji klinisnya. Pengumuman UEA itu menandai pertama kalinya informasi soal efektivitas vaksin buatan China diungkap ke publik.

Sementara itu, Kamis (10/12) waktu setempat, Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi mengumumkan pihaknya telah mendaftarkan vaksin Pfizer.

"Sehingga otoritas kesehatan di Kerajaan bisa mengimpor dan menggunakan vaksin itu," demikian pernyataan Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi.

Otoritas Saudi menyatakan keputusan menyetujui penggunaan vaksin Pfizer itu didasarkan pada informasi dari Pfizer pada 24 November lalu, tanpa merinci lebih lanjut. Diketahui bahwa pihak Pfizer pada 18 November lalu mengumumkan vaksin Corona buatannya efektif 95 persen.

Tantangan utama untuk vaksinasi Corona dengan vaksin Pfizer di kawasan Timur Tengah adalah kondisi cuaca. Vaksin Pfizer diketahui harus disimpan dan dikirimkan dalam suhu sangat dingin sekitar minus 70 derajat Celsius.

Otoritas Saudi menyatakan Kementerian Kesehatannya akan segera mengumumkan rencana distribusi vaksin tersebut terhadap warganya. Saudi diketahui memiliki total 34 juta jiwa populasi. (detikcom/d)

Sumber
: Harian SIB Edisi Cetak
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru