FBI Pastikan Telinga Donald Trump Terkena Peluru

Washington (harianSIB.com)
Biro Federal AS (FBI) memastikan bahwa capres Donald Trump terkena pecahan peluru dalam upaya pembunuhan saat berkampanye di Pennsylvania.

Dalam pernyataan yang dikutip AFP dan dilansir kompas.com, Sabtu (27/7/2024), FBI menyatakan bahwa yang mengenai telinga Trump adalah adalah peluru, apakah utuh atau terpecah menjadi potongan-potongan kecil, yang ditembakkan dari senapan milik pelaku.

Telinga kanan Trump diketahui kedapatan berlumuran darah ketika berada di panggung rapat umum kampanye pada 13 Juli lalu.

Baca Juga:

• Keuangan PBB Kritis, Kontribusi AS Mandek, PHK Jadi Pilihan
• Trump Bikin Aturan Baru Lagi, Wartawan di Pentagon Bakal Dikawal

FBI pun menganggap penyerangan tersebut sebagai upaya pembunuhan. Ketika itu, ada seorang pria bersenjata yang menembakkan delapan peluru dari luar perimeter keamanan acara ke arah Trump.

Sebelumnya, Direktur FBI Christopher Wray mengatakan kepada anggota parlemen AS menjelaskan bahwa ada keraguan mengenai apakah peluru atau pecahan peluru yang mengenai telingan Trump.

Baca Juga:

• Trump Sebut Putin “Gila” Usai Rusia Gempur Ukraina Saat Perundingan
• Kebijakan Trump: Pelajar Asing Tak Lagi Bisa Kuliah di Harvard

Dalam insiden penembakan Trump, dua peserta rapat umum kampanye terluka parah, dan seorang petugas pemadam kebakaran Pennsylvania berusia 50 tahun ditembak mati, menurut para pejabat. Pria bersenjata itu dibunuh oleh penembak jitu Dinas Rahasia AS.

Sejak penembakan tersebut, Trump telah menjadikan serangan itu sebagai bagian penting dari kampanye-kampanyenya, dengan mengatakan kepada kerumunan massa di Michigan bahwa ia "mengambil peluru untuk demokrasi".

Pada Konvensi Nasional Partai Republik, Trump mengatakan, ia memiliki "Tuhan di pihaknya" saat ia menggambarkan serangan itu. Dan pada rapat umum Trump, banyak pendukung mantan presiden ini mengenakan perban di telinga kanan mereka, merujuk pada serangan tersebut. (*)