Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 05 Agustus 2025

Sekitar 400 Juta Orang di Dunia Alami Covid-19 Jangka Panjang

Pasien Covid-19 Dirawat di RS Korsel Naik 6 Kali Lipat
Redaksi - Minggu, 11 Agustus 2024 09:12 WIB
331 view
Sekitar 400 Juta Orang di Dunia Alami Covid-19 Jangka Panjang
USA Today
Warga Amerika Serikat memadati bandara saat periode libur Natal dan Tahun Baru meskipun kasus Covid-19 akibat Omicron melonjak. Ilustrasi
New York City (SIB)
Sekitar 400 juta orang di seluruh dunia menderita Covid-19 jangka panjang, ungkap sebuah penelitian terbaru.


Perkiraan biaya ekonomi, dari berbagai faktor seperti layanan perawatan kesehatan dan pasien yang tidak dapat kembali bekerja, adalah sekitar satu triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp15.952) secara global setiap tahunnya, atau sekitar satu persen dari ekonomi global, sebut penelitian yang diterbitkan pada Jumat (9/8) di jurnal Nature Medicine.


Penelitian ini merupakan upaya untuk merangkum pengetahuan tentang dan dampak dari Covid-19 jangka panjang di seluruh dunia empat tahun setelah penyakit tersebut pertama kali muncul.

Baca Juga:

Penelitian ini juga bertujuan untuk "memetakan kebijakan dan prioritas penelitian," kata Ziyad Al-Aly, salah satu peneliti yang juga kepala penelitian dan pengembangan di V.A. St. Louis Health Care System sekaligus epidemiolog klinis di Universitas Washington di St. Louis.


Al-Aly menulis naskah penelitian (paper) tersebut bersama sejumlah peneliti Covid-19 jangka panjang terkemuka lainnya dan tiga pemimpin Patient-Led Research Collaborative, sebuah organisasi yang dibentuk oleh para pasien Covid-19 jangka panjang yang juga merupakan peneliti profesional.

Baca Juga:

Kesimpulan lainnya dari penelitian ini mencakup bahwa sekitar enam persen orang dewasa di seluruh dunia telah menderita Covid-19 jangka panjang; banyak yang belum pulih sepenuhnya; dan pengobatan tetap menjadi salah satu tantangan terbesar.


MENINGKAT
Sementara dilaporkan terpisah, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19 di Korea Selatan meningkat tajam di tengah merebaknya virus selama musim panas. Bahkan meningkat enam kali lipat dalam empat minggu. Pihak otoritas kesehatan melaporkan bahwa situasi ini terjadi di seluruh wilayah negeri tersebut.


Menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) pada Jumat (9/8), sepanjang pekan pertama Agustus, sebanyak 861 orang dirawat di 220 rumah sakit di seluruh negeri. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak awal Februari tahun ini.


Kenaikan jumlah pasien yang signifikan ini terjadi hanya dalam kurun waktu satu bulan, dipicu oleh subvarian Omicron KP.3.


Pada pekan kedua Juli, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 148 orang. Jumlah tersebut meningkat menjadi 226 pasien pada pekan ketiga, dan kemudian melonjak hingga 475 pasien pada pekan berikutnya. Otoritas kesehatan memperkirakan tren peningkatan ini akan terus berlanjut hingga akhir bulan Agustus.


Dari data terbaru, mayoritas pasien yang dirawat di rumah sakit adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas, yakni sebesar 65,2 persen dari total pasien yang dirawat. Sementara itu, kelompok usia 50-64 tahun menyumbang 18,1 persen dari jumlah pasien.


Meski ada lonjakan jumlah pasien yang dirawat, KDCA menyatakan bahwa lebih dari 90 persen dari mereka hanya mengalami gejala ringan.(**)

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru