Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Senin, 16 Juni 2025

Iran Punya Kekuatan Finansial Besar, Ini Rahasia di Balik Serangan ke Israel

Redaksi - Senin, 16 Juni 2025 13:01 WIB
136 view
Iran Punya Kekuatan Finansial Besar, Ini Rahasia di Balik Serangan ke Israel
ATTA KENARE / AFP
Ilustrasi bendera Iran.
Jakarta(harianSIB.com)

Pertempuran rudal yang berkecamuk antara Iran dan Israel sejak Kamis (12/6/2025) tak hanya memperlihatkan eskalasi militer, tetapi juga menguak sisi lain dari dinamika geopolitik, bagaimana kedua negara membiayai kekuatan perang mereka.

Sudah lama diketahui bahwa Israel menerima dukungan dana besar dari sekutu utamanya, khususnya Amerika Serikat. Bantuan itu mencakup peralatan militer canggih, sistem pertahanan, dan sokongan logistik yang menjaga dominasi Israel di kawasan. Namun publik dunia masih banyak yang bertanya dari mana Iran mendapat sumber dananya di tengah sanksi internasional yang menjeratnya selama bertahun-tahun?

Baca Juga:

Dilansir dari CNBC Indonesia, sebuah laporan investigatif dari Reuters pada 2013 menjawab sebagian pertanyaan itu. Dalam laporannya, Reuters mengungkap bahwa Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, mengendalikan jaringan bisnis raksasa bernama Setad, yang nilai asetnya ditaksir mencapai US$95 miliar, atau sekitar Rp1.530 triliun dengan kurs saat ini.

Setad bukanlah badan usaha biasa. Organisasi ini berdiri atas dasar wasiat pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Khomeini, pada 1989—tak lama sebelum wafat. Awalnya, Setad ditugaskan untuk mengelola aset-aset yang ditinggalkan oleh warga Iran, dengan tujuan menyalurkan hasilnya untuk membantu kaum miskin dan para veteran perang. Dalam masa awal pendiriannya, fungsi sosial ini benar-benar dijalankan.

Baca Juga:

Namun, perjalanan waktu membawa Setad ke arah yang berbeda. Di bawah kepemimpinan Ayatollah Khamenei, organisasi ini berubah menjadi konglomerasi raksasa yang senyap namun sangat berpengaruh. Tidak hanya mengelola properti, kini Setad memiliki kendali atas berbagai sektor vital keuangan, minyak, telekomunikasi, farmasi, hingga peternakan burung unta.

"Dalam enam tahun terakhir, Setad telah menjelma menjadi kekuatan bisnis besar, memegang investasi di hampir semua sektor industri penting di Iran," tulis Reuters dalam laporan mereka, yang kembali relevan saat konflik Iran-Israel memanas pada pertengahan Juni 2025.

Meski tetap menampilkan wajah filantropi, Setad kini dipercaya menjadi 'mesin uang' utama Iran, yang menopang berbagai kepentingan dalam dan luar negeri, termasuk aktivitas militer dan program nuklir. Di tengah tekanan sanksi dari negara-negara Barat, eksistensi Setad dianggap menjadi salah satu kunci ketahanan ekonomi Iran.

Sementara Israel mendapat suntikan dana dari luar, Iran membangun kemandiriannya melalui struktur kekuasaan ekonomi internal yang tertutup namun efektif. Setad menjadi simbol bagaimana politik dan ekonomi menyatu di balik layar negara republik Islam tersebut.

Di tengah hujan rudal dan eskalasi geopolitik, dunia kini kembali menyadari bahwa kekuatan militer sebuah negara tak hanya ditentukan oleh senjata, tapi juga oleh kekuatan ekonomi yang menopangnya—baik yang terlihat di permukaan, maupun yang tersembunyi jauh dari sorotan kamera.

Iran menyebut ini semua dilakukan untuk melahirkan konglomerat-konglomerat baru di sana. Meski begitu, organisasi ini tak memiliki pengawasan jelas, sehingga tak ada yang tahu kemana larinya hasil keuntungan dari organisasi tersebut.

"Tidak ada organisasi pengawas yang dapat mempertanyakan bisnisnya," kata Naghi Mahmoudi, seorang pengacara yang meninggalkan Iran pada tahun 2010, kepada Reuters.

Memang tak ada bukti langsung bahwa Khamenei memanfaatkan Setad untuk memperkaya diri sendiri. Namun, tulis Reuters, "Setad telah berhasil memberdayakan Khamenei." Pria kelahiran 19 April 1939 itu disebut oleh beberapa informan punya gaya hidup yang tak sederhana yang tentu disokong dari Setad.

Sampai laporan tersebut rilis, Setad diketahui punya nilai US$ 95 miliar yang dianalisis media AS tersebut dari data kepemilikan properti, investasi di Bursa Efek Teheran, dan departemen keuangan. Jumlah tersebut bahkan lebih besar 40% dari total ekspor minyak Iran di tahun 2013.

Kepemilikan organisasi mesin pendulang uang yang bergerak secara senyap ini terbukti jadi kekuatan ekonomi yang menopang kekuasaan Khomenei selama 35 tahun. Atas dasar laporan ini pula, otoritas AS sempat menyebut dia punya harta US$200 miliar atau Rp3.000 T.

Akan tetapi, semua nominal yang disebutkan oleh Reuters ataupun AS, telah dibantah oleh otoritas Iran. Hanya saja, Setad memang nyata dan bergerak di sektor kesejahteraan rakyat, bukan keuntungan pribadi.

Pada 2014, misalnya, media lokal sempat melaporkan Setad mengalihkan 90% keuntungan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat yang terbukti berhasil.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru