Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Jumat, 16 Mei 2025

Penutupan Jalan Kampung Keling Pancurbatu, Terjadi Saling Dorong Antarwarga dan Tukang Lapas

Redaksi - Sabtu, 25 September 2021 09:15 WIB
335 view
Penutupan Jalan Kampung Keling Pancurbatu, Terjadi Saling Dorong Antarwarga dan Tukang Lapas
Foto: Dok/EP
SALING DORONG: Warga dan tukang bangunan Lapas Kelas II-A Pancurbatu saling dorong agar tidak menutup Jalan Kampung Keling, Desa Tengah, Kecamatan Pancurbatu, Jumat (24/9).
Pancurbatu (SIB)
Penutupan Jalan Kampung Keling, Desa Tengah, Kecamatan Pancurbatu, terjadi saling dorong antar warga dengan tukang bangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A Pancurbatu, Jumat (24/9).

Jumparas Sinuhaji (47), seorang warga Kampung Keling mengatakan, puluhan pekerja mengangkat pagar besi untuk menutup akses jalan ke rumah warga. Namun warga tidak terima jalan ditutup, akhirnya terjadi saling dorong antar warga dengan tukang bangunan.

"Terjadi saling dorong karena kami berusaha supaya jangan ditutup jalan ini. Warga lain membantu kami, itu makanya terjadi saling dorong," katanya seperti dilansir dari harianSIB.com.

Ia bersama warga lainnya meminta agar lapas tidak menutup jalan tersebut. "Kalau bisa, kita sama-sama berembug bermusyawarah supaya kami bisa ada akses jalan. Kalau rumah warga di Jalan Kampung Keling ini terjadi kebakaran bagaimana. Lihatlah anak-anak kami masih kecil semua, kalau bisa jangan dulu ditutup jalan ini," pintanya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penutupan, ia mengatakan warga semua bersatu dan berjaga malam. "Kami sudah membuat posko. Kami semua berjaga selama 24 jam supaya kami tidak kecolongan jalan ini ditutup," ungkapnya.

Usai terjadi aksi penutupan jalan tersebut, anggota DPRD Deliserdang Abdul Hakim Keliat SH menemui Kepala Lapas II-A Pancurbatu Haposan Silalahi AmdIP SSos di ruang kerjanya.

Abdul Hakim mengatakan pertemuan dengan kepala lapas terkait adanya aksi protes keberatan warga Kampung Keling yang meminta agar diberikan jalan alternatif. "Kehadiran saya di sini menjumpai kalapas agar mencari solusi yang terbaik, setidaknya ada sosialisasi dari pihak lapas kepada warga yang mungkin terputus akses jalannya. Informasi dari warga sampai saat ini tidak ada sosialisasi, baik itu dari pihak lapas, desa ataupun kecamatan," katanya.

Hasil pertemuan tadi, pihak kepala lapas juga sudah menyampaikan bahwa pembangunan gedung yang sedang dikerjakan harus berjalan. "Jadi nanti kita akan bicara kepada warga. Apakah nanti harus ada sosialisasi, ataupun solusi yang terbaik soal jalan alternatif. Kita harus duduk satu meja, tidak bisa seperti ini. Harus kita panggil nanti pihak lapas, kepala desa, kecamatan dan warga," sebutnya.

Pada kesempatan ini, ia meminta Camat Pancurbatu harus turun dan memfasilitasi keluhan warganya. "Jangan biarkan keluhan warga tidak tersampaikan. Jadi saya harap pihak kecamatan dalam hal ini turut untuk memfasilitasi masalah ini dengan pihak Lapas Pancurbatu," pintanya.

Sedangkan, Haposan Silalahi mengatakan pihaknya akan memfasilitasi selama itu yang terbaik untuk warga. "Tetap kita fasilitasi, kalau ketemu titik temunya itu akan kita laksanakan, tapi kalau tidak, kita coba lagi solusi yang lain," ujarnya.

Ia berpesan kepada warga jangan sampai anarkis, jangan sampai terjadi pengerusakan bangunan. "Karena itu adalah bangunan pemerintah, bukan bangunan pribadi dan bangunan untuk kepentingan masyarakat kita," pintanya.

Terpisah, Camat Pancurbatu Sandra Dewi Situmorang SSTP MSi menegaskan, pihaknya sudah memfasilitasi keluhan warga Kampung Keling ke Kanwil Kemenkumham Sumut.

"Kalapas dan Kanwil Kemenkumham Sumut tidak mau. Tim dari Kabupaten Deliserdang juga sudah bicara dengan Kanwil langsung, tetap gak mau memberikan jalan dari lokasi pembangunan gedung. Untuk langkah selanjutnya dari kabupaten saya tidak tau mau bicara apa, karena sudah ketemu titik buntu, memang lokasi bangunan itu sertifikat atas nama Kemenkumham," tegasnya.

Ia mengaku langkah terakhir, pihaknya menyampaikan surat bantuan dari warga ke Bupati Deliserdang. "Masyarakat sudah meminta bantuan ke bapak bupati melalui surat untuk memfasilitasi ke Kemenkumham. Kita tinggal nunggu ini. Kalau menteri tidak mau lagi, apalagi yang mau saya bilang, tidak ada lagilah," ujarnya.

Ia mengimbau warga agar tetap tenang. Ia pun meminta lapas memberikan pengertian sosial terkait permasalahan ini. "Lapas juga apa yang jadi komitmen dengan masyarakat harus dipenuhi juga, jangan tidak dipenuhi," ketusnya. (R6/a)

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru