Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Sabtu, 14 Juni 2025
Petani Terancam Bangkrut, Adukan Nasibnya kepada Anggota DPRD SU

Harga Komoditi Pertanian Tidak Sebanding dengan Mahalnya Harga Pupuk dan Biaya Operasional

Redaksi - Rabu, 10 November 2021 17:46 WIB
219 view
Harga Komoditi Pertanian Tidak Sebanding dengan Mahalnya Harga Pupuk dan Biaya Operasional
(Foto SIB/Firdaus Peranginangin
Reses: Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba, SE saat menggelar kegiatan Reses di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Sumalungun, Selasa (9/11).
Medan (SIB)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Mangapul Purba SE menerima keluhan para petani di Kabupaten Simalungun, terkait dengan rendahnya harga-harga komoditi pertanian, sehingga tidak sebanding dengan mahalnya harga pupuk dan operasional bertani menyebabkan petani terancam bangkrut.

"Para petani menangis dan meratapi nasibnya tidak mampu lagi untuk bercocok tanam akibat harga pupuk dan obat tanaman sangat tinggi, tidak sebanding dengan harga komoditi pertanian," tegas Mangapul Purba kepada wartawan, Selasa (9/11) melalui telepon seusai melakukan kegiatan Reses di Dapil X (Kota Pematangsiantar dan Simalungun).

Diungkapkan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut ini, selama dua hari melakukan reses, ada dua persoalan besar yang sedang dihadapi oleh petani, yakni keberadaan infrastruktur jalan yang rusak parah dan mahalnya harga pupuk untuk kebutuhan petani. Yang lebih parah ketersediaan pupuk juga langka.

“Kendatipun temuan tersebut ada di Pematangsiantar-Simalungun, tapi diyakini persoalan pupuk langka dan mahal, juga terjadi di seluruh Sumut, sehingga harus segera dicari solusinya oleh pemerintah daerah dan pusat dengan melibatkan anggota DPR RI,” ujar Mangapul.

Berdasarkan pengaduan petani kepada Mangapul, harga pupuk konvensional yang ada di masyarakat saat ini lebih mahal 150 persen dari harga seharusnya. Begitu juga pupuk bersubsidi terjadi kelangkaan dan harganya sudah di atas HET (harga eceran tertinggi).

"Kondisi ini diperparah lagi dengan infrastruktur jalan yang hancur-lebur, baik jalan nasional, provinsi maupun jalan kabupaten, sehingga mempertinggi ongkos angkutan yang tentunya sangat mengganggu aktivitas petani, terutama dalam mendistribusikan hasil panen ke pasar. Intinya petani saat ini menangis, ” ungkap Mangapul.

Berkaitan dengan itu, Mangapul berjanji akan menyampaikan jeritan para petani ke Pemprov Sumut, Pemerintah Pusat, agar segera dilakukan berbagai upaya untuk menyediakan pupuk murah dan mudah didapat mengingat kondisi petani sudah sangat memprihatinkan.

"Kita perlu menyentuh kepekaan pemerintah terhadap nasib para petani saat ini, karena petani merupakan fundamental dari siklus kehidupan manusia yang harus diperhatikan keluhannya, terkait tingginya harga pupuk maupun obat-obatan tanaman," pungkasnya.(A4/c).

Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru