Medan (SIB)
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama keluarga Gus Irawan Pasaribu berada di Bandara Internasional Kualanamu, Minggu (10/4) pagi pukul 06:00 WIB. Dengan wajah duka Edy Rahmayadi dan keluarga Gus Irawan menanti jenazah Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu.
Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu adalah anak kandung Gus Irawan Pasaribu meninggal dunia di Semarang, Sabtu (9/4).
Kemudian keesokan harinya jenazah diterbangkan ke Bandara Internasional Kualanamu, kemudian disemayamkan di rumah duka Komplek Perumahan Taman Setia Budi Indah Medan.
Jenazah kemudian disalatkan di Masjid Al-Musabbihin, Perumahan Taman Setia Budi Indah usai dzuhur. Masjid Al-Musabbihin dipenuhi jemaah bahkan beberapa orang harus salat di teras.
Selain Edy Rahmayadi tokoh-tokoh lain yang terlihat ikut menyalatkan jenazah antara lain Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution, anggota DPRD Sumut, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Edy Rahmayadi tidak melewatkan satu pun prosesi pemakaman itu. Dia terus mendampingi Gus Irawan dan keluarga hingga ke pemakaman di Perkuburan Warga Muslim Taman Setia Budi Indah, Sunggal.
Edy Rahmayadi turut berduka atas meninggalnya Anak Gus Irawan Pasaribu Putra Ahmad Syarif Irawan. Edy Rahmayadi berharap Gus Irawan yang Anggota Komisi XI DPR RI dan keluarga bersabar dan mengikhlaskan kepergian Putra Ahmad Syarif Irawan.
"Saya dan keluarga turut berduka atas meninggalnya Putra Ahmad Syarif Irawan bin Gus Irawan. Semoga keluarga yang ditinggalkan sabar dan ikhlas dan semoga amal ibadah anak kita ini diterima Allah SWT dan ditempatkan ditempat terbaik," kata Edy Rahmayadi.
Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Telogerejo, Semarang di usia 30 tahun karena sakit yang sudah cukup lama. Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu sempat menjalani pengobatan di RS Colombia Asia Medan sebelum ke RS Telogerejo.
Prasetyo Hadi Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotan (OKK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra berharap keluarga yang ditinggal ikhlas dan tabah. "Saya sangat mengetahui bagaimana keluarga almarhum berjuang sekuat tenaga melakukan pengobatan adinda kita ini. Perjuangannya kini telah usai, kita di sini belum tentu bisa seperti almarhum, mudah-mudahan almarhum husnul khotimah," kata Prasetyo. (rel/A13/a)