Medan (SIB)
Informasi ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang tersedia pada menu di Aplikasi Mobile JKN terlihat tidak akurat.
Data yang ditampilkan aplikasi milik BPJS Kesehatan tersebut berbeda dengan realitas di lapangan, sebab pasien Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik disebutkan hanya diisi dua orang.
Pantauan di aplikasi itu, Senin (6/6), ketersediaan ruang perawatan RS Adam Malik untuk VIP dari total 29 kamar tersedia 29, ICU dari total 41 kamar tersedia 41, ICCU dari total tujuh kamar tersedia tujuh, NICU dari total enam kamar tersedia enam, PICU dari total sembilan kamar tersedia sembilan dan HCU dari total 13 kamar tersedia 13.
Sedangkan untuk Kelas I dari total 139 kamar tersedia 139 dan Kelas II dari total 125 kamar tersedia 125. Keterisian tempat tidur ditemukan hanya pada Kelas III yakni dari total 408 kamar tersedia 406.
Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak MIKom membantah data yang disajikan dalam aplikasi Mobile JKN tersebut. "Salah, kalau berdasarkan data itu, berarti tidak ada pasien kami," katanya seperti dilansir dari harianSIB.com, Senin (6/6).
Ia menjelaskan berdasarkan pengakuan bagian IT RS Adam Malik, pihaknya belum dapat akses dari penyedia aplikasi Mobile JKN untuk melakukan update data. "Saya udah nanya ke bagian IT, kami belum dapat akses dari penyedia aplikasi untuk melalukan update data di aplikasi tersebut," jelasnya.
Untuk itu, pihaknya berencana menanyakan terlebih dulu ke BPJS Kesehatan soal data yang dipublikasikan oleh Mobile JKN tersebut. "Hari ini mau ditanyakan dulu ke bagian IT BPJS, kami belum bisa kami update data di situ, biasanya kami update data di RS Online," tuturnya.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Medan dr Sari Quratul Ainy yang dikonfirmasi mengatakan bahwa masalah tampilan informasi tersebut karena beberapa aplikasi sedang dalam proses bridging. Sehingga sambungnya, semua kamar di RS Adam Malik terlihat kosong.
"Ini sistem bridging TI, jadi data RS yang masuk ke aplikasi Mobile JKN. Kalau tidak update bisa jadi karena inputan yang tidak realtime. Data itu dari SIRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) yang otomatis masuk ke kita," ujarnya singkat. (SS6/a)