Rasanya tak lengkap mengunjungi Kabupaten Langkat bila tidak memanjakan lidah dengan hidangan kuliner Halua, manisan yang terbuat dari berbagai macam jenis sayuran serta buah-buahan dengan suguhan segarnya rasa asam dan manis di dalamnya.
Kepada wartawan di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, Sabtu (21/1/2023), pedagang Halua Sampi Upi (41) mengatakan, jenis buah dan sayur yang bisa diolah menjadi manisan Halua antara lain pepaya, gelugur, renda, kolang kaling, cabai, wortel, mangga, daun pepaya, terong, salak dan labu.
Menurutnya, makanan khas Kabupaten Langkat itu biasanya banyak disajikan sebagai cemilan ketika memperingati hari-hari besar keagamaan seperti perayaan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid dan Isra Miraj.
Disebutkannya, Halua memiliki citarasa manis yang tidak menghilangkan rasa asli buah dan sayuran di dalamnya. Saat menikmati Halua, contohnya, penikmat tak hanya dimanjakan dengan rasa manis, tapi juga dengan rasa asli cabai, daun pepaya, mangga dan salak.
Dijelaskannya, ada dua jenis Halua yakni basah dan kering. Bedanya, Halua basah dibuat dengan cara merendam buah dan sayuran tersebut ke dalam air gula yang telah diberi resep. Sementara Halua kering dibuat dengan cara dijemur terlebih dahulu sampai kering, kemudian diberi taburan gula.
"Membuat Halua tidak terlalu rumit, tapi memang diperlukan kesabaran," terangnya.[br]
Ditambahkan, konsumen sama sekali tidak perlu khawatir untuk membeli manisan Halua dan menjadikannya sebagai oleh-oleh atau cemilan bagi keluarga dan tamu yang datang berkunjung ke rumah.
Selain karena harga per kilogramnya yang relatif terjangkau sekira Rp60 ribu hingga Rp150 ribu tergantung jenisnya, sebutnya, manisan Halua bisa awet bertahan hingga 1-2 tahun lamanya.
"Halua sangat awet, bisa sampai tahunan. Untuk Halua basah, bisa bertahan hinggga setahun lamanya. Sedangkan Halua kering bisa tahan hingga 2 tahun bahkan lebih," akunya.
Hal yang menarik, manisan Halua yang dijajakan di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh juga bisa dibeli kurang dari sekilo. (A16)
Editor
: Bantors Sihombing