Medan (SIB)
Banyak masalah yang terjadi di tahun 2022 seperti di Sumut pernah mengalami inflasi yang tinggi, pupuk langka dan harga-harga melonjak. Banyak persoalan lain terjadi seperti masalah hukum, politik dan sosial tapi semua harus disikapi dengan baik, jangan sampai kehilangan akal.
“Oleh karena itu kita harus biasa bersikap tenang, sebab firman Tuhan menyatakan justru dalam dalam kita diam dan tenang di situlah kekuatan bekerja. Tidak perlu kita menyikapinya secara emosional, apalagi reaktif baik kejadian-kejadian yang menimpa gereja maupun di dalam kehidupan,” kata ketua Umum DPD Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Suut Dr Naslindo Sirait pada ibadah syukuran awal tahun DPD PIKI Suut, Sabtu (21/1), di aula Raja Inal Siregar lantai 2 Kantor Gubernur Sumut.
Menurut Naslindo, PIKI sebagai kelompok intelektual, sebagai gerakan pemikiran semestinya memberi solusi terhadap persoalan-persoalan seperti itu. Yang diberikan PIKI adalah solusi yang konfrehensif, efektif dan yang bisa engubahkan persoalan tersebut dengan baik Tentu lewat pendekatan metodologis, pendekatan ilmiah yang berbasis data.
“Kehadiran PIKI tentu harus bisa membantu gereja, membantu masyarakat dan pemerintah. DPD PIKI Sumut berupaya bersungguh-sungguh melihat apa sesungguhnya apa yang menjadi persoalan kita pada tahun-tahun lalu untuk bisa kita gumuli. Karena itulah kegiatan refleksi ini kita lakukan agar kita bisa melihat poersoalan ke depan lebih baik lagi,” terang Naslindo.
Zaman ini, kata Naslindo, disebut sebagai zaman matinya kebenaran atau kebohongan menjadi kebenaran. Artinya kebohongan yang diproduksi terus menerus, itulah menjadi kebenaran. “Kehadiran PIKI bisa mengadvokasi, mendorong umat dan gereja agar umat Kristen tetap menyuarakan kebenaran. Karena firman Tuhan berkata, kebenaranlah yang meninggikan derajat bangsa. Di tengah-tengah bad news, hoaks, secara tidak sadar kita ikut menyebarkannya,” tuturnya.
Untuk itu, kata Naslindo, diskusi-diskusi, pertemuan-pertemuan dan seminar-seminar yang dilakukan dalam rangkaian syukuran awal tahun dan Dies Natalis ke 59 PIKI, bisa memberi pengetahuan supaya warga Kristen mengerti persoalan sehingga tidak reaktif dan berdiri di atas kebenaran. Zaman sekrang dikenal dengan digitalisasi, PIKI harus mampu mendorong gereja supaya mengetahui perkembangan informasi teknologi.[br]
Karena kata dia, jika gereja tidak mampu beradaptasi akan terjadi ketimpangan, baik ketimpangan informasi maupun ekonomi.
Tahun 2023 ini, PIKI Sumut akan melaunching beberapa program akan membangun sebuah lembaga kajian strategis daerah.
Nantinya akan mengkaji seluruh persoalan-persoalan yang ada, baik dala bentuk workshop maupun seminar
“Juga mengadvokasi, tidak hanya sampai pada tatanan berfikir bisa juga sampai pada implementasi. PIKI Suut juga akan membangun sekolah kebangsaan dan kepemipinan karena persoalan kebangsaan harus terus dipupuk karena Indonesia bisa seperti ini karena kita menjunjung keberagaman, baik suku, agama dan berbagai latar belakang yang berbeda. Juga leadership yang perlu terus kita persiapkan, karena kepemimpinanlah yang bisa mengeluarkan persoalan bangsa dari krisis. Perlu ada kepemipinan yang efektif dan akomodatif menopang dan yang berkolaboprasi,” ucap Naslindo.
Organisasi ini juga akan mepersiapkan UMKM Center, karena UMKM adalah sendi ekonomi yang kuat, baik ekonomi gereja maupun rumah tangga. Diharapkan kepada kelompok milenial dan kelompok perempuan dilatih dan diadvokasi guna meningkatkan ketahanan ekonomi. Semuanya itu harus dikomunikasikan dengan semua pihak secara online sehingga semua pihak engetahui apa yang dikerjakan “Kami sangat terbuka dengan gereja, lembaga perguruan tinggi, riset komunitas untuk bisa bekerjasama dengan PIKI,” harapnya.
Acara syukuran awal tahun DPD PIKI Sumut ini diawali dengan ibadah khotbah disampaikan Pdt Dr Victor Tinambunan, Ketua Umum PGI Wilayah Sumut. Turut hadir Ketua Umum DPP PIKI Pusat Dr Badikenita Putri Sitepu, Sekjen Audy WMR Wuisang, Pdt Ramos Simanjuntak mewakili gereja dan lembaga Kristen Sumut, tokoh masyarakat Sumut Kombes Pol Purn Dr Maruli Siahaan beserta undangan lainnya. Acara syukuran awal tahun yang diawali dengan seminar nasional diketuai Dr Adolfina E Koamesakh MTh Mhum, Sekretaris Lamhot Silaban SE. (A8/a)