Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Minggu, 15 Juni 2025

Pj Bupati dan Kalaksa BPBD Agara Hadiri Rakornas PB di Jakarta

Redaksi - Selasa, 07 Maret 2023 19:22 WIB
306 view
Pj Bupati dan Kalaksa BPBD Agara Hadiri Rakornas PB di Jakarta
Foto Dok Nazmi Desky
Pj Bupati Aceh Tenggara Drs.Syakir MSi bersama Kalaksa BPBD Nazmi Desky SKM MAP, Dandim 0108/Agara Letkol Inf Muhammad Sujoko dan Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono SIK MH, saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Benc
Kutacane (SIB)
Pj Bupati Aceh Tenggara, Drs Syakir MSi bersama Kalaksa (Kepala Pelaksana) BPBD Nazmi Desky SKM MAP, Dandim 0108/Agara Letkol Inf Muhammad Sujoko dan Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R Doni Sumarsono SIK MH, hadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) di Arena Jakarta International Expo Kemayoran Hall B1 dan B2, Jakarta.

Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Nazmy Desky SKM MKM kepada SIB Via selulernya Jumat (3/3) menuturkan, kehadiran mereka pada Rakernas PB tersebut, karena adanya undangan dari BNPB pusat kepada seluruh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten/Kota se-Indonesia yang ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPB Pusat, Lilik Kurniawan.

Menurut Nazmi, Rakornas PB digelar dalam rangka penguatan koordinasi dan keterpaduan penyelenggaraan penanggulangan bencana, BNPB bermaksud melaksanakan Rakornas PB Tahun 2023, sekaligus pameran industri kebencanaan tingkat Asia dan Global Forum For Sustainable Resilience (GFCR), yang kegiatannya dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Kegiatannya berlangsung selama 3 hari yaitu sejak hari Rabu (1/3) hingga Jumat (3/3), terang Nazmi.

Pada agenda, Rabu (1/3) hanya registrasi peserta, pada hari Kamis (2/3/2023) mendengarkan laporan Kepala BNPB Pusat, kemudian pemutaran Kaleidoscope kebencanaan Tahun 2022, mendengarkan arahan Presiden, kemudian meninjau pameran industri kebencanaan Adexco, Keynote Speech Menteri dan Kepala Lembaga Sesi 1 dan 2, Penandatanganan MOU dan PKS, penghargaan BPBD Provinsi dan Kabupate/Kota serta penutupan oleh Wakil Presiden RI.

Kemudian pada Agenda, Jumat (3/3) Seminar Global Forum For Sustainable Resiliensi dan Pameran industri Kebencanaan Adexco, ujarnya.

Kata Nazmi, dalam sambutannya pada Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2023 yang diselenggarakan di Jakarta International Expo, Jakarta. Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini dunia menghadapi perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam naik drastis secara global, termasuk Indonesia. Frekuensi bencana alam di Tanah Air naik 81 persen dari tahun 2010.[br]


“Kita ini tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung berapi yang meletus, bukan hanya urusan tanah longsor, yang lebih sering adalah gempa bumi dan bencana alam maupun non-alam lainnya yang kita hadapi”.

Lanjut Nazmi, Presiden Joko Widodo juga menegaskan, bahwa siaga dan waspada menjadi kunci yang harus dipersiapkan dan dikelola dengan baik, utamanya dalam tahap prabencana. Menurut Presiden, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat menjadi langkah antisipasi yang harus menjadi prioritas.

“Bagaimana menyiapkan masyarakat, bagaimana mengedukasi masyarakat, bagaimana memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat untuk langkah-langkah antisipasi itu harus menjadi prioritas untuk meminimalisasi korban maupun kerugian,” tambahnya.

Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya menyiapkan skenario secara detail apabila terjadi bencana. “Kalau pas terjadi misalnya gunung berapi larinya ke mana, kalau pas ada gempa bumi larinya ke mana, seperti ini secara detail yang sering kita abai. Pas ada bencana kita pontang-panting, begitu sudah rampung ya rampung,” lanjutnya.

Selanjutnya, terkait dengan tata ruang dan konstruksi, Presiden meminta pemerintah daerah kembali memperhatikan konstruksi bangunan, utamanya di daerah-daerah yang rawan terjadi bencana. Kepala Negara juga meminta agar daerah mulai menyosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan konstruksi bangunan antigempa.

“Bukan hanya bangunan yang bertingkat, tetapi bangunan yang tidak bertingkat pun harus diwajibkan dan mulai diarahkan terutama di daerah-daerah yang rawan gempa itu agar menggunakan kontruksi yang antigempa,pungkas Presiden. (B6/d)





Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru